Warga Protes Pembuangan Sampah ke TPA
Puluhan warga Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, mendatangi eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Banjar Sente, Desa Pikat, Selasa (13/11) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Mereka memprotes karena masih adanya pihak membuang sampah ke TPA ini. Padahal TPA tersebut sudah ditutup oleh Pemkab Klungkung, 31 Desember 2017, karena sudah overload (kelebihan sampah).
Kini eks TPA tersebut diubah menjadi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Karena pembuangan sampah ini kembali dilakukan, maka warga Desa Pikat sekitar 20 orang menyampaikan aspirasi dan tuntutan terkait beroperasinya kembali truk-truk sampah yang membuang sampah ke TPA Sente.
Dalam kesempatan tersebut, warga diterima oleh Kabid Sarpras, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DKLH) Klungkung I Made Urdana, termasuk aparat desa setempat. Adapun penyampaian aspirasi warga di antaranya, adanya penimbunan sampah yang tidak sesuai penyampaian surat sebelumnya. Dimana sebelumnya sampah akan dipilah dan diolah menjadi pelet. TPA sudah ditutup, tapi masih ada yang membuang sampah ke TPA Sente. Mereka minta permasalahan tersebut dibahas kembali antara pihak desa dengan Bupati Klungkung secepat mungkin. Mulai Rabu (14/11), truk-truk pengangkut sampah agar tidak membuang sampah kembali ke TPA Sente. Pihak DKLH diwakili I Made Urdana mengajak warga bersabar dan secepatnya akan dulakukan pembahasan.
Kedatangan warga ini juga mendapat pengawalan dari aparat Polsek Dawan dan TNI. Perbekel Desa Pikat Wayan Navi Sudarsa mengatakan, warga tersebut turun ke TPA Sente karena merasa keberatan kalau sampah belum dipilah, namun dikirim lagi ke TPA Sente. Sehingga kondisi sampah di TPA kini kembali menggunung. Apabila sampah itu akan dikelola, warga meminta agar sampah dikirim ke TPA Sente sudah dimasukkan ke dalam karung agar tidak meluber. "Setelah kedatangan warga sudah ada kesepakatan dengan petugas di TPA, petugas tidak lagi membuang sampah ke TPA Sente pada Rabu (14/11)," ujarnya. Jelas dia, jika kesepakatan tersebut diabaikan oleh petugas, pihaknya tidak bisa membendung kedatangan warga di kemudian hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung Anak Agung Kirana, mengatakan kebetulan ketika masyarakat datang pihaknya tidak bisa menemui masyarakat tersebut. Karena sedang ada sidang paripurna di DPRD Klungkung. Oleh karena itu, Agung Kirana akan membiacarakan baik-baik masalah ini dengan masyarakat. “Biar diketahui, kami tidak membuang sampah di TPA Sente. Namun sampah yang didatangkan itu untuk mengolahnya menjadi pelet dan pupuk organik. Fungsi TPA diubah fungsinya menjadi pengolahan sampah (TOSS), kami akan ajak masyarakat bicara mengenai masalah ini,” ujarnya. *wan
Mereka memprotes karena masih adanya pihak membuang sampah ke TPA ini. Padahal TPA tersebut sudah ditutup oleh Pemkab Klungkung, 31 Desember 2017, karena sudah overload (kelebihan sampah).
Kini eks TPA tersebut diubah menjadi Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Karena pembuangan sampah ini kembali dilakukan, maka warga Desa Pikat sekitar 20 orang menyampaikan aspirasi dan tuntutan terkait beroperasinya kembali truk-truk sampah yang membuang sampah ke TPA Sente.
Dalam kesempatan tersebut, warga diterima oleh Kabid Sarpras, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DKLH) Klungkung I Made Urdana, termasuk aparat desa setempat. Adapun penyampaian aspirasi warga di antaranya, adanya penimbunan sampah yang tidak sesuai penyampaian surat sebelumnya. Dimana sebelumnya sampah akan dipilah dan diolah menjadi pelet. TPA sudah ditutup, tapi masih ada yang membuang sampah ke TPA Sente. Mereka minta permasalahan tersebut dibahas kembali antara pihak desa dengan Bupati Klungkung secepat mungkin. Mulai Rabu (14/11), truk-truk pengangkut sampah agar tidak membuang sampah kembali ke TPA Sente. Pihak DKLH diwakili I Made Urdana mengajak warga bersabar dan secepatnya akan dulakukan pembahasan.
Kedatangan warga ini juga mendapat pengawalan dari aparat Polsek Dawan dan TNI. Perbekel Desa Pikat Wayan Navi Sudarsa mengatakan, warga tersebut turun ke TPA Sente karena merasa keberatan kalau sampah belum dipilah, namun dikirim lagi ke TPA Sente. Sehingga kondisi sampah di TPA kini kembali menggunung. Apabila sampah itu akan dikelola, warga meminta agar sampah dikirim ke TPA Sente sudah dimasukkan ke dalam karung agar tidak meluber. "Setelah kedatangan warga sudah ada kesepakatan dengan petugas di TPA, petugas tidak lagi membuang sampah ke TPA Sente pada Rabu (14/11)," ujarnya. Jelas dia, jika kesepakatan tersebut diabaikan oleh petugas, pihaknya tidak bisa membendung kedatangan warga di kemudian hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung Anak Agung Kirana, mengatakan kebetulan ketika masyarakat datang pihaknya tidak bisa menemui masyarakat tersebut. Karena sedang ada sidang paripurna di DPRD Klungkung. Oleh karena itu, Agung Kirana akan membiacarakan baik-baik masalah ini dengan masyarakat. “Biar diketahui, kami tidak membuang sampah di TPA Sente. Namun sampah yang didatangkan itu untuk mengolahnya menjadi pelet dan pupuk organik. Fungsi TPA diubah fungsinya menjadi pengolahan sampah (TOSS), kami akan ajak masyarakat bicara mengenai masalah ini,” ujarnya. *wan
Komentar