Ratusan Bonsai Ikuti Kontes Nasional di Tabanan
Ratusan bonsai terpajang di Lapangan Alit Saputra Dangin Caril (DC), Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, pada Selasa (13/11).
TABANAN, NusaBali
Ratusan bonsai berbagai jenis berjejer rapi untuk diikutkan dalam kontes bonsai tingkat nasional yang dilakukan oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) cabang Tabanan. Wakil Ketua PPBI Cabang Tabanan, Made Bakti, 37, didampingi sekretaris PPBI Tabanan I Gede Putu Sukerta mengatakan, puluhan bonsai ini ikuti kontes dan pameran bonsai di Tabanan tingkat nasional dimulai dari 11-18 November 2018. Peserta berasal dari Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. "Ada 350 bonsai yang akan berlomba," ungkapnya.
Kata dia, dalam kontes itu ada empat kelas sistem penjurian, yakni utama, madya, regional dan prospek. Sedangkan penilaiannya berdasarkan penampilan, bentuk, gerak batang, dan keseimbangan arah tumbuh tanaman bonsai.
Untuk kelas utama, kriteria dari pohon bonsai tersebut, yakni tidak menggunakan alat bantu kawat, sudah mengikuti kelas sebelumnya dengan ukuran pohon mame/small, medium, dan XL hingga berukuran extra XL. Biasanya bonsai kelas utama usia pohonnya mencapai 30 tahun lebih. Lalu untuk bonsai kelas madya harus sudah melewati kelas regional dengan kriteria ada yang masih menggunakan alat bantu seperti kawat dalam pembentukan batang dan cabang pohon. Dengan usia pohonnya 5 sampai 10 tahun.
"Kelas regional bonsai tersebut telah lulus dalam kelas prospek. Regional yang dilihat adalah gerak dasar pohon bonsai tersebut. Kemudian untuk kelas prospek masih terbilang baru, bentuk pohonnya belum lengkap seutuhnya," beber Bakti.
Diterangkan Bhakti tujuan diadakan kontes ini demi menjaga eksistensi komunitas pecinta bonsai yang masih aktif hingga kini. Sebab di Tabanan sendiri komunitas bonsai ada yang masih aktif. "Sekarang anggota PPBI sekitar 50 orang," ucapnya.
Ditambahkan Bhakti harga pohon bonsai beragam dengan kisaran harga mulai dari puluhan hingga ratusan juta. Sebab perawatannya memerlukan keterampilan tinggi. Tanaman bonsai yang paling banyak digandrungi dengan jenis santigi, beringin, asem dan fikus. "Dari 350 lebih pohon bonsai yang mengikuti kontes dan dipamerkan. Ada satu pohon bonsai yang baru ditawar di sini seharga Rp 40 juta, yakni bonsai kimeng," tandasnya. *de
Ratusan bonsai berbagai jenis berjejer rapi untuk diikutkan dalam kontes bonsai tingkat nasional yang dilakukan oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) cabang Tabanan. Wakil Ketua PPBI Cabang Tabanan, Made Bakti, 37, didampingi sekretaris PPBI Tabanan I Gede Putu Sukerta mengatakan, puluhan bonsai ini ikuti kontes dan pameran bonsai di Tabanan tingkat nasional dimulai dari 11-18 November 2018. Peserta berasal dari Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. "Ada 350 bonsai yang akan berlomba," ungkapnya.
Kata dia, dalam kontes itu ada empat kelas sistem penjurian, yakni utama, madya, regional dan prospek. Sedangkan penilaiannya berdasarkan penampilan, bentuk, gerak batang, dan keseimbangan arah tumbuh tanaman bonsai.
Untuk kelas utama, kriteria dari pohon bonsai tersebut, yakni tidak menggunakan alat bantu kawat, sudah mengikuti kelas sebelumnya dengan ukuran pohon mame/small, medium, dan XL hingga berukuran extra XL. Biasanya bonsai kelas utama usia pohonnya mencapai 30 tahun lebih. Lalu untuk bonsai kelas madya harus sudah melewati kelas regional dengan kriteria ada yang masih menggunakan alat bantu seperti kawat dalam pembentukan batang dan cabang pohon. Dengan usia pohonnya 5 sampai 10 tahun.
"Kelas regional bonsai tersebut telah lulus dalam kelas prospek. Regional yang dilihat adalah gerak dasar pohon bonsai tersebut. Kemudian untuk kelas prospek masih terbilang baru, bentuk pohonnya belum lengkap seutuhnya," beber Bakti.
Diterangkan Bhakti tujuan diadakan kontes ini demi menjaga eksistensi komunitas pecinta bonsai yang masih aktif hingga kini. Sebab di Tabanan sendiri komunitas bonsai ada yang masih aktif. "Sekarang anggota PPBI sekitar 50 orang," ucapnya.
Ditambahkan Bhakti harga pohon bonsai beragam dengan kisaran harga mulai dari puluhan hingga ratusan juta. Sebab perawatannya memerlukan keterampilan tinggi. Tanaman bonsai yang paling banyak digandrungi dengan jenis santigi, beringin, asem dan fikus. "Dari 350 lebih pohon bonsai yang mengikuti kontes dan dipamerkan. Ada satu pohon bonsai yang baru ditawar di sini seharga Rp 40 juta, yakni bonsai kimeng," tandasnya. *de
Komentar