Lagi, Puluhan Bonek Tanpa Identitas Dipulangkan
Jumlah Personel Polisi di Pelabuhan Gilimanuk Akan Ditambah
NEGARA, NusaBali
Menjelang laga Bali United vs Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (18/11), diatensi jajaran kepolisian di Pos II Pelabuhan Gilimanuk. Melalui penjagaan di tempat pemeriksaan pintu masuk Bali tersebut, Kamis (15/11), jajaran kepolisian memulangkan sebanyak 36 Bonek (bondho nekat alias modal nekat) yang ditemukan menggelandang tanpa membawa identitas kependudukan seperti KTP.
Berdasar informasi, sebanyak 36 Bonek yang terjaring di Pos II Pelabuhan Gilimanuk, itu terbagi dalam dua gelombang. Pertama sekitar pukul 06.15 Wita, terjaring sebanyak 20 orang. Kemudian sekitar pukul 13.00 Wita, kembali diamankan 16 orang.
“Kami cegah mereka masuk Bali, karena selain tidak membawa identitas, mereka tidak membawa bekal. Daripada berbuat yang tidak-tidak, ya kami pulangkan. Tetapi kalau lengkap identitasnya, dan tidak berpotensi mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat, tidak masalah,” ujar Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol I Nyoman Subawa, Kamis kemarin.
Sejatinya, terkait atensi terhadap penduduk pendatangan (duktang) tanpa identitas yang baru memasuki Bali di Gilimanuk, menjadi domain jajaran petugas dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jembrana, Satpol PP Jembrana, bersama petugas gabungan di Pos KTP Gilimanuk. Namun untuk filter lebih awal serangkaian jelang laga Bali United vs Persebaya Surabaya pada Minggu mendatang, jajarannya yang bertugas utama melakukan pemeriksaan kelengkapan surat-surat kendaraan serta barang bawaan setiap orang masuk Bali di Pos II Pelabuhan Gilimanuk, ikut membantu pencegahan terhadap kedatangan suporter yang tidak membawa perbekalan maupun identitas.
“Kalau kami temukan berjalan kaki, seperti anak-anak gelandangan, ya kami pulangkan. Karena sudah pasti, kalau mau nonton sepakbola ke Gianyar tanpa membawa bekal, pasti mereka akan berusaha melakukan hal yang tidak-tidak. Seperti loncat ke bak truk yang selain membahayakan orang lain, juga membahayakan keselamatan mereka. Jadi sebelum kami pulangkan, mereka kami berikan imbauan, lengkapi identitas diri, dan jelas kalau memang mau nonton bola, paling tidak membawa bekal,” ujarnya.
Secara reguler, ada sebanyak 15 personel dari Polsek Gilimanuk yang berjaga di Pos II Pelabuhan Gilimanuk. Namun berkenaan informasi terkait kedatangan Bonek dalam jumlah banyak dalam beberapa hari ke depan, dari pihak Polres Jembrana berencana melakukan penambahan personel di pintu masuk Bali tersebut. Rencananya, penebalan personel di Pelabuhan Gilimanuk, itu akan dilakukan selama tiga hari mulai Sabtu (17/11) hingga pascalaga Bali United vs Persebaya Surabaya, Senin (19/11) mendatang. “Ya akan ada penebalan. Tetapi untuk kepastian berapa personel yang akan diperbantukan ke Gilimanuk, masih dipersiapkan dari Polres,” ujar Kompol Subawa.
Sementara dari jajaran Satpol PP Jembrana juga kembali menjaring sebanyak 9 orang Bonek tanpa identitas, Kamis pagi kemarin. Sembilan Bonek itu diamankan, setelah menerima laporan keberadaan para Bonek yang tidur di bawah Jembatan Dangin Tukadaya, Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, pada sekitar pukul 06.30 Wita.
“Kemungkinan mereka lolos dari pemeriksaan di Gilimanuk, karena sembunyi di bak truk. Dari sembilan Bonek yang tidur di bawah jembatan itu, salah satunya perempuan,” kata Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Jembrana I Made Tarma, Kamis kemarin.
Menurut Tarma, sejak mulai ditemukan kedatangan Bonek tanpa identitas di seputaran kota Negara, Selasa (13/11), Kasatpol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budhi, juga telah menekankan kepada personel Satpol PP di Pos KTP Gilimank untuk meningkatkan pengawasan. Hal itu karena para Bonek yang belakang banyak ditemukan berdatangan tanpa membawa identitas maupun perbekalan, biasa kucing-kucingan masuk Bali tanpa melewati Pos KTP Gilimanuk. “Per shift ada 4 anggota Satpol PP yang berjaga di Pos KTP. Mereka yang berjaga di Gilimanuk, itu kami minta tingkatkan pengawasan,” tandas Tarma. *ode
Menjelang laga Bali United vs Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (18/11), diatensi jajaran kepolisian di Pos II Pelabuhan Gilimanuk. Melalui penjagaan di tempat pemeriksaan pintu masuk Bali tersebut, Kamis (15/11), jajaran kepolisian memulangkan sebanyak 36 Bonek (bondho nekat alias modal nekat) yang ditemukan menggelandang tanpa membawa identitas kependudukan seperti KTP.
Berdasar informasi, sebanyak 36 Bonek yang terjaring di Pos II Pelabuhan Gilimanuk, itu terbagi dalam dua gelombang. Pertama sekitar pukul 06.15 Wita, terjaring sebanyak 20 orang. Kemudian sekitar pukul 13.00 Wita, kembali diamankan 16 orang.
“Kami cegah mereka masuk Bali, karena selain tidak membawa identitas, mereka tidak membawa bekal. Daripada berbuat yang tidak-tidak, ya kami pulangkan. Tetapi kalau lengkap identitasnya, dan tidak berpotensi mengganggu keamanan serta ketertiban masyarakat, tidak masalah,” ujar Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol I Nyoman Subawa, Kamis kemarin.
Sejatinya, terkait atensi terhadap penduduk pendatangan (duktang) tanpa identitas yang baru memasuki Bali di Gilimanuk, menjadi domain jajaran petugas dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jembrana, Satpol PP Jembrana, bersama petugas gabungan di Pos KTP Gilimanuk. Namun untuk filter lebih awal serangkaian jelang laga Bali United vs Persebaya Surabaya pada Minggu mendatang, jajarannya yang bertugas utama melakukan pemeriksaan kelengkapan surat-surat kendaraan serta barang bawaan setiap orang masuk Bali di Pos II Pelabuhan Gilimanuk, ikut membantu pencegahan terhadap kedatangan suporter yang tidak membawa perbekalan maupun identitas.
“Kalau kami temukan berjalan kaki, seperti anak-anak gelandangan, ya kami pulangkan. Karena sudah pasti, kalau mau nonton sepakbola ke Gianyar tanpa membawa bekal, pasti mereka akan berusaha melakukan hal yang tidak-tidak. Seperti loncat ke bak truk yang selain membahayakan orang lain, juga membahayakan keselamatan mereka. Jadi sebelum kami pulangkan, mereka kami berikan imbauan, lengkapi identitas diri, dan jelas kalau memang mau nonton bola, paling tidak membawa bekal,” ujarnya.
Secara reguler, ada sebanyak 15 personel dari Polsek Gilimanuk yang berjaga di Pos II Pelabuhan Gilimanuk. Namun berkenaan informasi terkait kedatangan Bonek dalam jumlah banyak dalam beberapa hari ke depan, dari pihak Polres Jembrana berencana melakukan penambahan personel di pintu masuk Bali tersebut. Rencananya, penebalan personel di Pelabuhan Gilimanuk, itu akan dilakukan selama tiga hari mulai Sabtu (17/11) hingga pascalaga Bali United vs Persebaya Surabaya, Senin (19/11) mendatang. “Ya akan ada penebalan. Tetapi untuk kepastian berapa personel yang akan diperbantukan ke Gilimanuk, masih dipersiapkan dari Polres,” ujar Kompol Subawa.
Sementara dari jajaran Satpol PP Jembrana juga kembali menjaring sebanyak 9 orang Bonek tanpa identitas, Kamis pagi kemarin. Sembilan Bonek itu diamankan, setelah menerima laporan keberadaan para Bonek yang tidur di bawah Jembatan Dangin Tukadaya, Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, pada sekitar pukul 06.30 Wita.
“Kemungkinan mereka lolos dari pemeriksaan di Gilimanuk, karena sembunyi di bak truk. Dari sembilan Bonek yang tidur di bawah jembatan itu, salah satunya perempuan,” kata Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Jembrana I Made Tarma, Kamis kemarin.
Menurut Tarma, sejak mulai ditemukan kedatangan Bonek tanpa identitas di seputaran kota Negara, Selasa (13/11), Kasatpol PP Jembrana I Gusti Ngurah Rai Budhi, juga telah menekankan kepada personel Satpol PP di Pos KTP Gilimank untuk meningkatkan pengawasan. Hal itu karena para Bonek yang belakang banyak ditemukan berdatangan tanpa membawa identitas maupun perbekalan, biasa kucing-kucingan masuk Bali tanpa melewati Pos KTP Gilimanuk. “Per shift ada 4 anggota Satpol PP yang berjaga di Pos KTP. Mereka yang berjaga di Gilimanuk, itu kami minta tingkatkan pengawasan,” tandas Tarma. *ode
1
Komentar