Pencipta Traktor Tenaga Surya Ditunjuk Jadi Duta Desa Berdikari
Inilah salah satu bentuk penghargaan untuk I Gusti Agung Putra Dhyana, 47, atas kreativitas dan inovasinya dalam memanfaatkan energi matahari sebagai pembangkit listrik untuk kehidupan sehari-hari.
TABANAN, NusaBali
Teruna lingsir (bujangan lapuk) asal Banjar Geluntung Kaja, Desa Geluntung, Kecamatan Marga, Tabanan ini ditunjuk jadi ‘Duta Desa Berdikari’.
Penunjukan IGA Putra Dhyana sebagai ‘Duta Desa Berdikari’ ini disampaikan langsung Wakil Bupati Tabanan sekaligus Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede (IKG) Sanjaya, ke rumah yang bersangkutan di Banjar Geluntung Kaja, Desa Geluntung, Rabu (20/4). IKG Sanjaya mendatangi kediaman IGA Putra Dhyana alias Gung Kayon bersama jajaran fungsionaris DPC PDIP Tabanan.
Menurut IKG Sanjaya, ada instruksi dari induk partainya agar dalam menyambut HUT ke-43 PDIP dan Haul Bung Karno tahun 2016, diisi dengan Lomba Desa Berdikari. “Para kader PDIP dituntut konsisten menyuarakan dan merealisasikan Tri Sakti Bung Karno. Salah satunya, mendorong masyarakat berdikari dalam bidang ekonomi,” jelas Sanjaya.
Maka, kata Sanjaya, Gung Kayon dipercaya sebagai Duta Tabanan ke ajang Lomba Desa Berdikari serangkaian HUT ke-43 PDIP dan Haul Bung Karni tersebut. Menurut Sanjaya, energi baru terbarukan yang dikembangkan Komunitas Kayon di bawah pimpinan Gung Kayon, telah direkomendasi PDIP jadi Pola Pembangunan Semesta Bali.
Produk energi baru terbarukan (EBT) dari Komunitas Kayon juga akan direkomendasikan untuk dimanfaatkan di Tabanan. Sanjaya berharap produk-produk Komunitas Kayon yang semuanya menggunakan sumber energi tenaga surya, seperti Traktor BaLi (Bajak Listrik), RuLi (Pemotong Rumput Listrik), Cikar Surya, hingga Mesin Perontok Padi tenaga surya, tembus ke tingkat nasional.
Sanjaya sangat mengapresiasi terobosan Gung Kayon bersama Komunitas Kayon yang mengandalkan tenaga surya untuk keperluan listrik sehari-hari. Saat berkunjung ke rumah Gung Kayon di Desa Geluntung, Rabu kemarin, Sanjaya juga sempat coba menggunakan Traktor BaLi dan peralatan bersumber dari listrik tenaga surya lainnya.
Sementara itu, Gung Kayon mengatakandalam mengisi kemerdekaan, masyarakat seharusnya santun terhadap alam semesta. Sejatinya, alam memberikan banyak kemudahan bagi manusia, bila diperlakukan dengan hormat. “Berkaitan dengan energi, kata dia, alam juga menyediakan berbagai sumber. Misalnya, sumber energi dari air, angin, limbah, hingga tenaga surya,” ujar pria inovatif kelahiran Denpasar, 29 Oktober 1968, yang sempat kuliah di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Unud (1988-1998) ini.
Gung Kayon menyebutkan, sejak beberapa tahun silam, Komunitas Kayon yang dipimpinnya coba memanfaatkan energi surya sebagai salah satu fokusnya dalam pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Sumber energi alternatif ini telah memberinya ide-ide yang dituangkannya dalam berbagai karya yang sangat dibutuhkan umat manusia.
Komunitas Kayon, lanjut dia, telah melahirkan berbagai peralatan untuk dunia pertanian dengan memanfaatkan listrik tenaga surya, seperti mesin bajak, mesin potong rumput, mesin perontok padi, hingga motor cikar. Traktor BaLi dan Mesin Perontok Padi tenaga surya baru dilaunching Gung Kayon, 1 Februari 2016 lalu. Saat launching produk pertanian bertenaga surya di rumahnya itu, Gung Kayon kedatangan tamu spesial dari salah satu produsen ternama asal Jepang.
Baik Traktor BaLi maupun Mesin Perontok Padi tenaga surya ini sebetulnya baru mulai digambar Gung Kayon saat NusaBali pertama kali berkunjung ke rumahnya, 24 Januari 2016. Saat itu, pria inovatif yang tak pertnah menikah hingga usia 47 tahun ini sempat menunjukkan corat-coret di atas kertas berupa gambar traktor dan mesin perontok padi.
Ternyata, hanya dalam kurun sepekan, alat-alat pertanian bertenaga surya tersebut sudah tercipta dan bisa difungsikan. Terkait rancangannya itu, arsitek yang pernah membikin Taman Tri Hita Karana di Jerman ini berencana untuk mendaftarkan hasil ciptaannya. “Ini konsepnya maliang-liang (bersenang-senang), mengembalikan kegembiraan turun ke sawah,” ungkap Gung Kayon di sela acara launching traktor BaLi dan perontok padi bertenaga surya, Senin kemarin.
Traktor yang dinamakan BaLi ini dibuat Gung Kayon dengan panjang 210 centimeter. Untuk menggerakkan traktor BaLi ini, diisi tenaga penggerak BLDC 1.000 watt/48 volt. Sementara panel surya yang dibutuhkan untuk menyerap energi matahari menjadi listrik sebanyak 4 x 50 watt. Saat dihidupkan, traktor BaLi ini nyaris tanpa suara, juka tidak mengeluarkan asap.
Tinggal hidupkan starter dan tarik gas, maka traktor BaLi ciptaan Gung Kayon ini langsung siap untuk dipakai membajak sawah. Jika mau dapatkan hiburan dari traktor BaLi ini, Gung Kayon menambahkan MP3 player, sehingga bisa membajak sawah sambil mendengarkan musik. 7 k21
1
Komentar