Dicabuli Tetangga Kos, Bocah SD Trauma
Aksi pencabulan dilakukan seorang pria berinisial BFL, 26 terhadap anak tetangga kosnya berinisial SR, 12.
DENPASAR, NusaBali
Akibat kejadian ini, korban yang masih duduk di kelas 4 SD ini mengalami trauma berat. Informasi yang dihimpun, aksi bejat BFL ini sebenarnya terjadi pada Maret lalu di salah satu rumah kos di kawasan Denpasar Barat. Namun baru diketahui orang tuanya berinisial SU, 37 pada Kamis (15/11). “Orang tua korban mengetahui setelah mendapat pengakuan dari anaknya. Kejadian ini langsung dilaporkan ke kepolisian,” jelas sumber, Jumat (16/11).
Peristiwa tragis yang dialami korban ini terjadi pada awal Maret lalu sekitar pukul 01.00 Wita. Saat itu, korban SR tidur sendiri di dalam kamar kos karena kedua orang tuanya pergi. “Waktu itu orang tua korban pergi urusan keluarga. Anaknya ditinggal pergi dalam kondisi tertidur di dalam kos seorang diri,” lanjut sumber kepolisian.
Nah, BFL yang merupakan tetangga kos korban yang mengetahui kepergian orang tua SR lalu masuk ke dalam kamar kos. Awalnya ia pura-pura meminjam sesuatu. Setelah memastikan korban sendirian, ia mulai melakukan aksinya. SR disetubuhi pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini di dalam kamar kosnya. Setelah melampiaskan nafsu bejatnya, BFL mengancam korban supaya tidak mengatakan apa-apa kepada orang tuanya.
“Karena takut, korban mengiyakan dan tidak pernah menceritakan kejadian ini,” lanjut sumber. Orang tua korban sendiri sudah curiga dengan perilaku anaknya sejak kejadian tersebut. Namun baru pada Kamis pagi anaknya berani cerita ke orang tuanya soal pencabulan tersebut. “Jadi korban ini setiap melihat pelaku selalu seperti orang ketakutan. Setelah dipaksa baru korban mau ngomong ke orang tuanya soal aksi bejat tetangga kosnya ini,” beber sumber.
Tidak terima dengan kejadian ini, orang tua korban lalu melaporkan kejadian ini ke Polresta Denpasar. Sementara anaknya yang menjadi korban kini mengalami trauma berat dan sering ketakutan. Sementara Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Wayan Arta Ariawan yang dikonfirmasi mengatakan masih mengecek laporan ke anggotanya. "Saya tanya anggota dulu. Nanti saya kabari lagi," tegasnya. *rez
Akibat kejadian ini, korban yang masih duduk di kelas 4 SD ini mengalami trauma berat. Informasi yang dihimpun, aksi bejat BFL ini sebenarnya terjadi pada Maret lalu di salah satu rumah kos di kawasan Denpasar Barat. Namun baru diketahui orang tuanya berinisial SU, 37 pada Kamis (15/11). “Orang tua korban mengetahui setelah mendapat pengakuan dari anaknya. Kejadian ini langsung dilaporkan ke kepolisian,” jelas sumber, Jumat (16/11).
Peristiwa tragis yang dialami korban ini terjadi pada awal Maret lalu sekitar pukul 01.00 Wita. Saat itu, korban SR tidur sendiri di dalam kamar kos karena kedua orang tuanya pergi. “Waktu itu orang tua korban pergi urusan keluarga. Anaknya ditinggal pergi dalam kondisi tertidur di dalam kos seorang diri,” lanjut sumber kepolisian.
Nah, BFL yang merupakan tetangga kos korban yang mengetahui kepergian orang tua SR lalu masuk ke dalam kamar kos. Awalnya ia pura-pura meminjam sesuatu. Setelah memastikan korban sendirian, ia mulai melakukan aksinya. SR disetubuhi pria yang bekerja sebagai wiraswasta ini di dalam kamar kosnya. Setelah melampiaskan nafsu bejatnya, BFL mengancam korban supaya tidak mengatakan apa-apa kepada orang tuanya.
“Karena takut, korban mengiyakan dan tidak pernah menceritakan kejadian ini,” lanjut sumber. Orang tua korban sendiri sudah curiga dengan perilaku anaknya sejak kejadian tersebut. Namun baru pada Kamis pagi anaknya berani cerita ke orang tuanya soal pencabulan tersebut. “Jadi korban ini setiap melihat pelaku selalu seperti orang ketakutan. Setelah dipaksa baru korban mau ngomong ke orang tuanya soal aksi bejat tetangga kosnya ini,” beber sumber.
Tidak terima dengan kejadian ini, orang tua korban lalu melaporkan kejadian ini ke Polresta Denpasar. Sementara anaknya yang menjadi korban kini mengalami trauma berat dan sering ketakutan. Sementara Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Wayan Arta Ariawan yang dikonfirmasi mengatakan masih mengecek laporan ke anggotanya. "Saya tanya anggota dulu. Nanti saya kabari lagi," tegasnya. *rez
Komentar