Panglingsir Puri Blahbatuh Meninggal
Panglingsir Puri Ageng Blahbatuh, I Gusti Ngurah Djelantik, 74, menghembuskan nafas terakhir, Kamis (15/11).
GIANYAR, NusaBali
Almarhum diketahui telah cukup lama berjuang melawan penyakit diabetes. Pihak keluarga besar Puri Ageng Blahbatuh masih menunggu paruman untuk persiapan palebon.
Almarhum meninggalkan lima anak yakni AA Ayu Prawaniti, I Gusti Ngurah Jelantik, AA Ngurah Kakarsana, AA Ngurah Teja Kusuma, dan AA Ngurah Putra Narayana. Almarhum juga meninggalkan lima cucu
Suasana duka menyelimuti areal Puri Ageng Blahbatuh, Jumat (16/11). Anak kedua almarhum, I Gusti Ngurah Jelantik menerangkan bahwa ayahanda memang sudah cukup lama berjuang melawan penyakit diabetes. Sejak ditinggal sang istri almarhum AA Ayu Mirah sekitar tiga bulan lalu, kondisi almarhum menurun. Hingga pada Kamis (15/11) siang, saat hendak diajak kontrol kesehatan, kondisi Gusti Ngurah Djelantik malah semakin drop, sampai akhirnya meninggal pada Kamis sore sekitar pukul 14.45 wita. " Saat dibawa ke RSUD Sanjiwani beliau sudah meninggal, " katanya.
Usai mendapat penanganan di RSUD Sanjiwani, jenazah almarhum dibawa ke Puri Ageng Blahbatuh. Selanjutnya keluarga besar puri akan parum untuk menentukan waktu palebon almarhum. "Mungkin minggu depan sudah ada kepastian terkait upacara palebon, " katanya
Kepada anak dan cucu, almarhum berpesan agar menjaga kerukunan keluarga, menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan negara. Semasa hidup, almarhum yang lahir dari keluarga Puri Ageng Blahbatuh ini juga aktif dalam Forum Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Karena almarhum dekat dengan sejumlah raja Nusantara, bahkan raja-raja di wilayah Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Meski lahir di keluarga puri, almarhum juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Saat remaja, almarhum dikenal sebagai penghobi tanaman angrek. Seratusan jenis koleksi anggreknya sempat mengantarkannya dalam kompetisi anggrek tingkat International. "Saking banyaknya anggrek, dulu Puri Ageng Blahbatuh sampai disebut puri anggrek, " ujarnya. *nvi
Almarhum diketahui telah cukup lama berjuang melawan penyakit diabetes. Pihak keluarga besar Puri Ageng Blahbatuh masih menunggu paruman untuk persiapan palebon.
Almarhum meninggalkan lima anak yakni AA Ayu Prawaniti, I Gusti Ngurah Jelantik, AA Ngurah Kakarsana, AA Ngurah Teja Kusuma, dan AA Ngurah Putra Narayana. Almarhum juga meninggalkan lima cucu
Suasana duka menyelimuti areal Puri Ageng Blahbatuh, Jumat (16/11). Anak kedua almarhum, I Gusti Ngurah Jelantik menerangkan bahwa ayahanda memang sudah cukup lama berjuang melawan penyakit diabetes. Sejak ditinggal sang istri almarhum AA Ayu Mirah sekitar tiga bulan lalu, kondisi almarhum menurun. Hingga pada Kamis (15/11) siang, saat hendak diajak kontrol kesehatan, kondisi Gusti Ngurah Djelantik malah semakin drop, sampai akhirnya meninggal pada Kamis sore sekitar pukul 14.45 wita. " Saat dibawa ke RSUD Sanjiwani beliau sudah meninggal, " katanya.
Usai mendapat penanganan di RSUD Sanjiwani, jenazah almarhum dibawa ke Puri Ageng Blahbatuh. Selanjutnya keluarga besar puri akan parum untuk menentukan waktu palebon almarhum. "Mungkin minggu depan sudah ada kepastian terkait upacara palebon, " katanya
Kepada anak dan cucu, almarhum berpesan agar menjaga kerukunan keluarga, menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan negara. Semasa hidup, almarhum yang lahir dari keluarga Puri Ageng Blahbatuh ini juga aktif dalam Forum Kerajaan dan Kesultanan Nusantara. Karena almarhum dekat dengan sejumlah raja Nusantara, bahkan raja-raja di wilayah Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Meski lahir di keluarga puri, almarhum juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Saat remaja, almarhum dikenal sebagai penghobi tanaman angrek. Seratusan jenis koleksi anggreknya sempat mengantarkannya dalam kompetisi anggrek tingkat International. "Saking banyaknya anggrek, dulu Puri Ageng Blahbatuh sampai disebut puri anggrek, " ujarnya. *nvi
Komentar