Polisi Sarankan Pasang CCTV di Pura
Bendesa Adat menyambut positif, namun belum mampu pasang CCTV karena terkendala pendanaan.
BANGLI, NusaBali
Polisi meminta krama pangempon pura memasang kamera pengawas atau CCTV. Tujuannya mengantisipasi tindak kejahatan terutama pencurian pratima. Sebab dengan adanya CCTV maka akan ada remakan siapa saja yang masuk ke pura. Pemasangan CCTV untuk memperkuat sistem pengamanan tradisional disebut makemit.
Kapolsek Kintamani, Kompol I Komang Tresna Arbawa Manik mengatakan, saran pemasangan CCTV di pura telah disampaikan ke prajuru desa melalui Bhabinkamtibmas. “Kami berdayakan Bhabinkamtibmas di perdesaan untuk mengimbau pemasangan CCTV di pura,” ungkap Kompol Arbawa Manik, Kamis (21/4). Dikatakan, imbauan ini disampaikan kepada krama pangempon pura dan prajuru adat karena maraknya kasus pencurian pratima di Bangli, termasuk sejumlah desa di Kecamatan Kintamani.
Menurut Kompol Arbawa Manik, harga satu unit CCTV tidaklah seberapa dibanding kerugian material dan spriritual jika pura disatroni maling terlebih berhasil menggasak benda sakral. Sebaiknya pura dipasangi CCTV,” ujar Kompol Arbawa Manik. Selain menyarankan pemasangan CCTV, Kapolsek juga meminta sistem ronda tradisional yakni makemit digalakkan kembali. “Tak hanya malam, tapi siang hari sebaiknya tetap ada yang jaga di pura,” saran Kompol Arbawa Manik.
Saran pemasangan CCTV di pura direspon baik kalangan bendesa. “Menurut kami itu ide bagus demi keamanan di pura,” ujar Bendesa Pakraman Kintamani I Nyoman Sukadia. Hanya saja karena keterbasan dana, Desa Pakraman Kintamani belum mampu pasang CCTV di pura. Dia pun menilai pemasangan CCTV lebih efektif mengawasi pura selama 24 jam.
Sebelumnya kasus pencurian menyasar pura terjadi di Kecamatan Kintamani menyasar sejumlah Pura Puseh. Pura yang disasar maling yakni Pura Puseh Desa/Pakraman Abuan, Pura Puseh dan Anggarkasih Desa Pakraman Belancan. Maling juga mengobrak-abrik Pura Puseh Desa Pakraman Bayung Cerik. 7 k17
1
Komentar