Setelah Dirawat Dua Hari, Minta Pulang Paksa dari RS
Ketut Puspa Kumari yang dirawat di RSUD Karangasem sejak Sabtu lalu karena kecapean, minta pulang paksa dari rumah sakit agar bisa dampingi Bupati Mas Sumatri ke Riau
Kadis Sosial Ni Ketut Puspa Kumari Naik Angdes ke RSUD Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
Diduga kecapean hingga muntah-muntah, Kadis Sosial Kabupaten Karangasem Ni Ketut Puspa Kumari, sempat dirawat selama dua hari di RSUD Karangasem, sejak Sabtu (17/11) siang. Uniknya, Ketut Puspa Kumari datang sendiri ke RSUD Karangasem dengan naik angkutan desa (Angdes), agar tidak merepotkan orang lain. Setelah dia hari dirawat, sang Kadis Sosial justru minta pulang paksa dari RSUD Karangasem, Minggu (18/11).
Ketut Puspa Kumari diduga kecapekan, karena padatnya serangkaian kegiatan yang yang dilakukan sejak Selasa (13/11). Mulanya, Kadis Sosal Karangasem ini gelar acara menerima Pataka I Gusti Ngurah Rai di Tugu Pahlawan Ciung Wanara hingga harus begadang di semalaman, karena Pataka diinapkan di sana. Sehari berikutnya, Rabu (14/11), dilakukan serah terima Pataka I Gusti Ngurah Rai di Lapangan Puputan Klungkung.
Usai acara di Lapangan Puputan Klungkung, Puspa Kumari lanjut menghadiri kegiatan Hari Kesehatan Nasional di Taman Budaya Arda Chandra Amlapura, Amlapura, Jumat (16/11). Di sana, dia ikut senam bertema ‘Aku Hidup Sehat’, lanjut mengikuti serangkaian acara perayaan Hari Kesehatan Nasional.
Setelah berada di rmahnya di Griya Pidada, jalan Patih Jelantik Amlapura, Jumat malam, kondisi Puspa Kumari drop. Dia pusing, mual, muntah-muntah hingga tubuhnya lemas. Sehari kemudina, Sabtu siang, Puspa Kumari berinisiatif datang ke RSUD Karangasem sendirian dengan naik Angdes, untuk kontrol sekalian berobat. Oleh dokter, dia direkomendasikan untuk menjalani rawat inap di RSUD Karangasem.
Menurut Puspa Kumari, dirinya pilih naik Angdes ke RSUD Karangasem, karena tidak mau merepotkan oprang lain. Selama ini, Puspa Kumari tinggal di Griya Pidada berdua dengan putra sulungnya, Ida Bagus Hari Bhawana Pidada. Sedangkan putra keduanya, Ida Bagus Angga Purana Pidada, tinggal terpisah karena kuliah di sebuah perguruan tinggi. Sementara sang suami, Ida Bagus Gede Pidada, telah meninggal dunia, 17 April 2016 lalu.
Meski tinggal berdua dengan Ida Bagus Hari Bhawana Pidada, namun putra sulungnya itu berdinas sebagai polisi, sehingga Puspa Kumari tidak mau mengganggunya untuk antar ke rumah sakit. Tak ingin merepotkan orang lain, Puspa Kumari pun naik Angdes ke RSUD Klungkung. Bahkan, dia juga tidak mengontak sopir pribadinya, Ida Bagus Sukarma.
“Saya pilih naik angkutan desa ke rumah sakit. Saya tak mau merepotkan orang lain,” ujar Puspa Kumari yang dirawat inap di Lantai II Kamar 218 Gedung Wijaya Kusuma RSUD Karangasem, Minggu kemari.
Menurut Puspa Kumari, setelah dirawat di RSUD Karangasem tanpa ditunggui siapa pun, Sabtu siang dirinya mengontak Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Karangasem, I Gusti Ayu Arini, untuk menemaninya. Puspa Kumari menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis, direinya harus opname karena kondisinya lemas, banyak sel tubuh yang hilang. “Saya diharuskan istirahat untuk memulihkan kondisi,” katanya.
Puspa Kumari menjelaskan, belakangan dirinya kecapean, kepala pusing hingga muntah-muntah. Sebelumnya, dia juga sempat kelelahan hingga muntah-muntah saat menghadiri acara membahas bantuan non tunai di Jogjakarta, 6-9 November 2018 lalu. Hanya saja, saat itu dia tolak menjalani pemeriksaan medis selama di Jogjakarta, karena merasa masih kuat.
Namun, sepekan kemudian, kondisinya kembali drop karena kecapaian, hingga harus dirawat di RSUD Karangasem. Tapi, Kadis Sosial Karangasem ini hanya sehari semalam dirawat di rumah sakit. Minggu kemarin, Puspa Kumari justru meminta pulang paksa dari RSUD Karangasem, karena dirinya hendak mendampingi Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menghadiri acara dinas di Riau, Senin (19/11) ini.
Disebutkan, selain menghadiri acara sebagai kepala daerah penghasil kelapa se-Indonesia, Bupati Mas Sumatri juga akan menerima tongkat kepemimpinan Kopek (Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa) dalam acara di Riau ini. Nantinya, Karangasem akan dipercaya menjadi tuan rumah Festival Penghasil Kelapa Tahun 2019 mendatang. *k16
AMLAPURA, NusaBali
Diduga kecapean hingga muntah-muntah, Kadis Sosial Kabupaten Karangasem Ni Ketut Puspa Kumari, sempat dirawat selama dua hari di RSUD Karangasem, sejak Sabtu (17/11) siang. Uniknya, Ketut Puspa Kumari datang sendiri ke RSUD Karangasem dengan naik angkutan desa (Angdes), agar tidak merepotkan orang lain. Setelah dia hari dirawat, sang Kadis Sosial justru minta pulang paksa dari RSUD Karangasem, Minggu (18/11).
Ketut Puspa Kumari diduga kecapekan, karena padatnya serangkaian kegiatan yang yang dilakukan sejak Selasa (13/11). Mulanya, Kadis Sosal Karangasem ini gelar acara menerima Pataka I Gusti Ngurah Rai di Tugu Pahlawan Ciung Wanara hingga harus begadang di semalaman, karena Pataka diinapkan di sana. Sehari berikutnya, Rabu (14/11), dilakukan serah terima Pataka I Gusti Ngurah Rai di Lapangan Puputan Klungkung.
Usai acara di Lapangan Puputan Klungkung, Puspa Kumari lanjut menghadiri kegiatan Hari Kesehatan Nasional di Taman Budaya Arda Chandra Amlapura, Amlapura, Jumat (16/11). Di sana, dia ikut senam bertema ‘Aku Hidup Sehat’, lanjut mengikuti serangkaian acara perayaan Hari Kesehatan Nasional.
Setelah berada di rmahnya di Griya Pidada, jalan Patih Jelantik Amlapura, Jumat malam, kondisi Puspa Kumari drop. Dia pusing, mual, muntah-muntah hingga tubuhnya lemas. Sehari kemudina, Sabtu siang, Puspa Kumari berinisiatif datang ke RSUD Karangasem sendirian dengan naik Angdes, untuk kontrol sekalian berobat. Oleh dokter, dia direkomendasikan untuk menjalani rawat inap di RSUD Karangasem.
Menurut Puspa Kumari, dirinya pilih naik Angdes ke RSUD Karangasem, karena tidak mau merepotkan oprang lain. Selama ini, Puspa Kumari tinggal di Griya Pidada berdua dengan putra sulungnya, Ida Bagus Hari Bhawana Pidada. Sedangkan putra keduanya, Ida Bagus Angga Purana Pidada, tinggal terpisah karena kuliah di sebuah perguruan tinggi. Sementara sang suami, Ida Bagus Gede Pidada, telah meninggal dunia, 17 April 2016 lalu.
Meski tinggal berdua dengan Ida Bagus Hari Bhawana Pidada, namun putra sulungnya itu berdinas sebagai polisi, sehingga Puspa Kumari tidak mau mengganggunya untuk antar ke rumah sakit. Tak ingin merepotkan orang lain, Puspa Kumari pun naik Angdes ke RSUD Klungkung. Bahkan, dia juga tidak mengontak sopir pribadinya, Ida Bagus Sukarma.
“Saya pilih naik angkutan desa ke rumah sakit. Saya tak mau merepotkan orang lain,” ujar Puspa Kumari yang dirawat inap di Lantai II Kamar 218 Gedung Wijaya Kusuma RSUD Karangasem, Minggu kemari.
Menurut Puspa Kumari, setelah dirawat di RSUD Karangasem tanpa ditunggui siapa pun, Sabtu siang dirinya mengontak Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Dinas Sosial Karangasem, I Gusti Ayu Arini, untuk menemaninya. Puspa Kumari menyebutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis, direinya harus opname karena kondisinya lemas, banyak sel tubuh yang hilang. “Saya diharuskan istirahat untuk memulihkan kondisi,” katanya.
Puspa Kumari menjelaskan, belakangan dirinya kecapean, kepala pusing hingga muntah-muntah. Sebelumnya, dia juga sempat kelelahan hingga muntah-muntah saat menghadiri acara membahas bantuan non tunai di Jogjakarta, 6-9 November 2018 lalu. Hanya saja, saat itu dia tolak menjalani pemeriksaan medis selama di Jogjakarta, karena merasa masih kuat.
Namun, sepekan kemudian, kondisinya kembali drop karena kecapaian, hingga harus dirawat di RSUD Karangasem. Tapi, Kadis Sosial Karangasem ini hanya sehari semalam dirawat di rumah sakit. Minggu kemarin, Puspa Kumari justru meminta pulang paksa dari RSUD Karangasem, karena dirinya hendak mendampingi Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menghadiri acara dinas di Riau, Senin (19/11) ini.
Disebutkan, selain menghadiri acara sebagai kepala daerah penghasil kelapa se-Indonesia, Bupati Mas Sumatri juga akan menerima tongkat kepemimpinan Kopek (Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa) dalam acara di Riau ini. Nantinya, Karangasem akan dipercaya menjadi tuan rumah Festival Penghasil Kelapa Tahun 2019 mendatang. *k16
1
Komentar