Desa Tianyar Timur Tenggelamkan 2.000 Terumbu Karang
Perbekel Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Karangasem, pimpin konservasi laut dengan menenggelamkan 2.000 terumbu karang buatan di Pantai Banjar Tunas Sari, Desa Tianyar Timur, Selasa (20/11) pukul 08.30 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Tujuannya untuk menyelamatkan terumbu karang yang telah lama rusak. Rusaknya terumbu karang disebabkan arus air laut yang ganas, terutama di Sasih Kawulu. Perbekel I Ketut Wija mengaku memiliki program konservasi terumbu karang. Apalagi Desa Tianyar Timur punya potensi wisata menyelam. Di APBDes 2018 dialokasikan anggaran dana desa Rp 223 juta untuk biaya pemberdayaan, pelatihan, dan pembuatan terumbu karang buatan. Program ini dapat dukungan dari Yayasan Widya Sari yang dikoordinasikan I Ketut Sujana Mahartana sebagai volunteer (relawan) lingkungan hidup. Dukungan lainnya dari Kelompok Konservasi Terumbu Karang Yoana Bhakti pimpinan Mangku Selamet dan Ketut Suarjana serta didukung masyarakat nelayan dan pelaku pariwisata.
Sebelum mencetak terumbu karang buatan, Perbekel Ketut Wija melakukan survei di perairan Banjar Tunas Sari dengan memanfaatkan beberapa penyelam untuk mengetahui kondisi terumbu karang. Setelah dapatkan data aktual mengenai keberadaan terumbu karang yang telah hancur, maka Perbekel Ketut Wija berkoordinasi dengan rekanan untuk mencetak terumbu karang buatan. Terumbu karang yang dicetak menggunakan bahan campuran pasir, koral, dan semen. Bentuknya beragam, ada yang berbentuk stupa, buaya, dan lainnya.
Selain mencetak terumbu karang, juga melakukan pelatihan. Terumbu karang buatan itu mulai ditenggelamkan dengan memanfaatkan 30 tenaga kerja, mulai dari tukang angkut ke laut menggunakan dua jukung, tukang angkut dari lokasi dibuatnya terumbu karang menuju jukung dan penyelam. Setelah terumbu karang ditenggelamkan di kedalaman 7-10 meter, selanjutnya di dasar laut ditata kembali dengan memanfaatkan sejumlah penyelam.
Dua jukung yang mengangkut terumbu karang buatan, sekali angkut untuk dua jukung mampu mengantar 40 batang terumbu karang buatan. Hari pertama mengangkut dari pukul 08.30 Wita hingga 10.30 Wita. “Kami target tuntas menenggelamkan terumbu karang buatan selama lima hari,” jelas Perbekel Ketut Wija. Sementara Kapolsek Kubu, AKP Made Suadnyana, mengapresiasi program Desa Tianyar Timur melakukan penyelamatan terumbu karang. “Arus laut di sini memang keras, terutama di Sasih Kawulu, makanya terumbu karang bisa hancur dihempas gelombang,” katanya. *k16
Tujuannya untuk menyelamatkan terumbu karang yang telah lama rusak. Rusaknya terumbu karang disebabkan arus air laut yang ganas, terutama di Sasih Kawulu. Perbekel I Ketut Wija mengaku memiliki program konservasi terumbu karang. Apalagi Desa Tianyar Timur punya potensi wisata menyelam. Di APBDes 2018 dialokasikan anggaran dana desa Rp 223 juta untuk biaya pemberdayaan, pelatihan, dan pembuatan terumbu karang buatan. Program ini dapat dukungan dari Yayasan Widya Sari yang dikoordinasikan I Ketut Sujana Mahartana sebagai volunteer (relawan) lingkungan hidup. Dukungan lainnya dari Kelompok Konservasi Terumbu Karang Yoana Bhakti pimpinan Mangku Selamet dan Ketut Suarjana serta didukung masyarakat nelayan dan pelaku pariwisata.
Sebelum mencetak terumbu karang buatan, Perbekel Ketut Wija melakukan survei di perairan Banjar Tunas Sari dengan memanfaatkan beberapa penyelam untuk mengetahui kondisi terumbu karang. Setelah dapatkan data aktual mengenai keberadaan terumbu karang yang telah hancur, maka Perbekel Ketut Wija berkoordinasi dengan rekanan untuk mencetak terumbu karang buatan. Terumbu karang yang dicetak menggunakan bahan campuran pasir, koral, dan semen. Bentuknya beragam, ada yang berbentuk stupa, buaya, dan lainnya.
Selain mencetak terumbu karang, juga melakukan pelatihan. Terumbu karang buatan itu mulai ditenggelamkan dengan memanfaatkan 30 tenaga kerja, mulai dari tukang angkut ke laut menggunakan dua jukung, tukang angkut dari lokasi dibuatnya terumbu karang menuju jukung dan penyelam. Setelah terumbu karang ditenggelamkan di kedalaman 7-10 meter, selanjutnya di dasar laut ditata kembali dengan memanfaatkan sejumlah penyelam.
Dua jukung yang mengangkut terumbu karang buatan, sekali angkut untuk dua jukung mampu mengantar 40 batang terumbu karang buatan. Hari pertama mengangkut dari pukul 08.30 Wita hingga 10.30 Wita. “Kami target tuntas menenggelamkan terumbu karang buatan selama lima hari,” jelas Perbekel Ketut Wija. Sementara Kapolsek Kubu, AKP Made Suadnyana, mengapresiasi program Desa Tianyar Timur melakukan penyelamatan terumbu karang. “Arus laut di sini memang keras, terutama di Sasih Kawulu, makanya terumbu karang bisa hancur dihempas gelombang,” katanya. *k16
1
Komentar