Gubernur Bali Copot Kepala UPT Jembatan Timbang
Gubernur Bali Made Mangku Pastika mencopot Kepala Unit Pelaksana Teknis Jembatan Timbang Dishubinfokom Bali I Wayan Aryana dari jabatannya karena dinilai telah lalai membiarkan truk kelebihan muatan bebas melintas.
DENPASAR, NusaBali
Pastika di sela-sela melantik 14 pejabat eselon III lingkungan Pemprov Bali di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali di Denpasar, Kamis (21/4), mengharapkan kepada pejabat baru pengganti Aryana agar kejadian serupa tidak terulang.
Aryana setelah dicopot dari jabatannya kini menjadi staf di Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi (Dishubinfokom) Bali, sedangkan posisi Kepala UPT Jembatan Timbang yang akan bertugas di Cekik, Kabupaten Jembrana, diisi oleh I Ketut Suhartana.
Mantan Kapolda Bali itu mengingatkan kepada pejabat yang baru agar bertindak tegas dengan tidak mengizinkan truk yang kelebihan muatan untuk melintas.
“Tidak boleh lewat kalau ada yang lebih (muatannya). Sederhana kok. Itu fungsi jembatan timbang, adalah untuk menimbang. Kalau lebih ya dikembalikan, tidak boleh lewat. Cuma ngurus itu saja kok, sederhana,” ucap Pastika.
Dia berpandangan sebelumnya truk-truk dengan kelebihan muatan hingga puluhan ton masih bisa lewat karena petugas di Jembatan Timbang terkesan takut dengan sopirnya.
“Ya iyalah kemarin itu takut dengan sopir. Yang mengendalikan dia sopir. Sopirnya mau begini ya jalan, sopirnya mau berhenti ya berhenti,” tegas Pastika.
Pastika juga menyayangkan ulah oknum petugas yang membiarkan truk kelebihan muatan melintas dengan membayar ‘pelicin’ Rp 50 ribu.
“Harga dirinya di mana? Melanggar sumpah lagi,” katanya.
Pastika kembali mengingatkan para pejabat bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki kelebihan dari bawahannya baik itu lebih pintar, lebih berani bahkan bila perlu harus rela berkorban.
“Seorang pemimpin bukanlah manusia biasa, harus bisa lebih dari yang dipimpinnya,” tandasnya.
Pastika juga meminta agar para pejabat yang baru saja dilantik untuk memiliki sikap berani dalam menindak segala pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku.
“Saya secara konsisten tetap menerapkan pemberian ‘reward dan punishment’ (penghargaan dan hukuman). Untuk itu, bekerjalah dengan sebaik baiknya,” katanya.
I Ketut Suhartana, 45, Kepala UPT Jembatan Timbang Dishubinfokom Bali yang baru, menyatakan berkomitmen untuk menegakkan aturan sesuai dengan UU Lalu Lintas Angkutan Jalan.
Apalagi, menurut pejabat asal Desa Surabrata, Tabanan, ini angka kecelakaan di Bali saat ini cukup tinggi sehingga diharapkan dengan tindakan tegas dapat menekan angka kecelakaan.
“Kami juga akan berkoordinasi lebih intensif dengan instansi lain seperti kepolisian, Satpol PP, termasuk juga dengan Dishub Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah serta Jogjakarta untuk menjalankan program ini,” ucap mantan Kepala Seksi Lalu Lintas Dishubinfokom Bali itu.
Di samping itu, Suhartana untuk tahap awal juga akan melakukan pendekatan persuasif dan sosialisasi pada para sopir truk.
Kepala UPT Jembatan Timbang Dishubinfokom I Wayan Aryana, dikonfirmasi, Kamis (21/4) siang, mengaku sudah mendengar kabar mengenai pencopotan dirinya dari jabatan yang diembannya. Dia yang ketika dikonfirmasi masih dalam perjalanan naik bus menuju Denpasar, mendengar akan ditempatkan sebagai staf biasa di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Hubkominfo) Bali di Denpasar. “Ya begitu kabarnya. Ini saya juga lagi jalan naik bus mau ke Denpasar,” katanya.
Menyikapi mutasi tersebut, dia mengatakan hanya bisa pasrah, karena disadari sudah menjadi risiko sebuah jabatan. Meskipun selama bertugas dia menilai sudah berusaha melakukan yang terbaik. “Saya terima apa adanya. Selaku bawahan, sudah bekerja dengan baik, toh jalan begini kami temui, ya apa boleh buat. Mohon maaf juga kalau memang ada salah, dan tolong semangatnya ya,” tuturnya.
Pada Selasa (19/4) pagi, Gubernur Pastika sidak ke Jembatan Timbang Cekik di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana. Gubernur sempat berang karena menemukan banyak kendaraan barang yang melebihi tonage (kelebihan muatan) tapi dibiarkan melintas. Gubernur pun langsung memulangkan kendaraan barang yang kedapatan melebihi tonagse tersebut ke daerah asalnya.
Sidak ke Jembatan Timbang Cekik dilakukan Gubernur Pastika seusai menjadi Inspektur Upacara Peringatan HUT ke-66 Pol PP dan HUT ke-54 Linmas se-Bali yang dipusatkan di Stadion Pecangakan Jembrana, Selasa pagi pukul 10.00 Wita. Dalam sidak tersebut, Pastika didampingi Bupati Jembrana Putu Artha dan Kepala Dinas Perhubungan Informasi Komunikasi Provinsi Bali I Ketut Artika.
“Kalau muatannya lebih, suruh pulang saja. Ini yang bikin jalan kita hancur,” perintah Pastika.
Menurut Pastika, sebenarnya dia sudah memberikan peringatan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jembatan Timbang Cekik mengenai penegakan aturan melebihi tonage tersebut, sepekan sebelumnya. Sikap tegas tersebut diberlakukan, karena selain menjadi faktor kerusakan jalan, truk barang yang kelebihan muatan ini juga dikhawatirkan membuat ambruk Jembatan Tukadaya yang buat sementara masih dilintasi menggunakan sisa kedua sisi. 7 ant, ode
1
Komentar