Musrenbang dan Kunker Bupati Dihapus
Dua agenda strategis Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) dan kunjungan kerja (Kunker) Bupati, mulai tahun 2019, tidak bakal ada lagi.
Diganti Simakrama ke Semua Kecamatan
SINGARAJA, NusaBali
Sebagai gantinya, Pemkab Buleleng menyerap langsung usulan strategis dari masing-masing desa dengan simakrama di setiap kecamatan. Perubahan pola tersebut dianggap upaya memangkas birokrasi. dan mampu mengirit anggaran hingga Rp 800 juta.
Penghapusan dua agenda Musrenbang dan Kunker, disampaikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke wilayah Buleleng Timur, meliputi Kecamatan Sawan, Kubutambahan dan Kecamatan Tejakula, Rabu (21/11) pagi.
“Karena kalau seperti sekarang, APBD itu kan sudah dikunci, ketika ada usulan-usulan yang strategis, tidak bisa diakomodir. Tahun depan lebih baik saya turun ke kecamatan-kecamatan berdiskusi usulan-usulan strategis dari masing-masing desa,” kata Bupati Agus Suradnyana, di hadapan perbekel dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Tejakula.
Menurut Bupati, perubahan pola tersebut akan dimulai sekitar bulan Maret di tahun 2019. Bupati mengaku akan membuka ruang diskusi tanya jawab terkait usulan-usulan strategis dari masing-masing desa di kecamatan tersebut. Sehingga perencanaan itu sudah bisa disusun di tingkat kecamatan, tinggal dimatangkan di tingkat kabupaten.
Ruang diskusi itu melibatkan, perbekel, bendesa adat, dan tokoh masyarakat di masing-masing kecamatan. “Nanti kami buka ruang berdiskusi. Siapaun bisa ikut nanti, perekel dari adat juga ikut, tokoh masyarakat juga bisa hadiri,” terangnya.
Mantan Ketua Komisi III DPRD Bali ini menambahkan, diskusi di setiap kecamatan itu nantinya juga bisa melakukan perencanaan. Jadi apabila ada usulan-usulan pembangunan fisik bisa diajukakn usulan ke dalam dana alokasi khusus (DAK), sehingga dapat digenjot tuntas pada Bulan April dan Mei.
“Kita juga bisa langsung menyusun perencanaan. Kalau itu menyangkut pembangunan fisik, paling tidak DED (detail engineering desing) dapat dianggarkan. Sehingga APBD induk tahun berikutnya sudah bisa dikerjakan,” imbuh Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Busungbiu ini.
Lebih lanjut dikatakan, perubahan pola kunker dan musrenbang tersebut dapat memangkas anggaran hingga Rp 800 juta. Sebab kegiatan Musrenbang yang selama ini kerap disisipi acara seremonial. Selain itu agenda itu diklaim dapat memangkas alur birokrasi, dalam penyusunan rencana pembangunan. *k19
Komentar