Turis Pembuang Bayi Terancam Jadi Tersangka
Petugas Reskrim Polsek Denpasar Selatan masih melakukan penyelidikan atas peristiwa pembuangan bayinya oleh wisatawan asal Amerika, Nicole Joan, 32, di Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar Selatan pada Senin (19/11) malam.
DENPASAR, NusaBali
Hingga Rabu (21/11) sore, penyidik sudah mendalami keterangan tiga orang saksi. Atas tidakan tersebut, wisatawan yang menginap seputaran Jalan Pacekan No.13, Panestanan Desa Sayan, Ubud, Gianyar ini terancam jadi tersangka karena menghilangkan nyawa sang buah hati.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya menerangkan sampai saat ini, pihaknya belum berhasil memeriksa keterangan dari wisatawan asal Amerika itu. Semenjak di rawat di RS Bali Mandara hingga di rujuk ke RSUP Sanglah, kondisi wisatawan itu masih membutuhkan istirahat dab observasi dari pihak medis.
Sehingga, timnya belum meminta satu pun keterangannya. Disisilain, petugas Polsek Densel juga sudah berkoordinasi dengan Konsulat Amerika untuk memastikan warganya yang sedang tersandung kasus buang bayi. "Sejak laporan sampai sekarang, kita belum bisa memintai keterangannya. Soalnya kondisi wisman itu tidak stabil. Semuanya masih dalam penanganan medis. Kita juga sudah berkoordinasi dengan konsulat (Amerika) atas kejadian itu," ungkapnya, Rabu (21/11) sore.
Dilanjutkannya, sejumlah keterangan dari pihak medis mengaku bahwa kondisi wisatawan itu memang belum stabil. Salah satu faktornya diduga karena mengalami depresi. Meski demikian, pihaknya tetap menjalankan proses penyelidikan termasuk mengali keterangan tiga orang saksi masing-masing sang sopir, guide dan wanita yang menemukan bayi sesaat setelah dibuang. "Sampai saat ini memang sudah ada tiga saksi yang kita periksa. Dua saksi yang berada di mobil saat kejadian dan satu saksi yang menemukan (bayi)," kata mantan kapolsek Kuta ini.
Ditanyai terkait status WNA pembuang bayi itu, Kompol Wirajaya mengaku masih sebatas pelaku. Pasalnya, kondisinya belum stabil dan diduga mengalami depresi. Untuk itu, kemungkinan menjadi tersangka masih sangat dini tanpa melewati berbagai penyelidikan. Meski demikian, perwira melati satu dipundak ini mengaku proses penyelidikan kedepannya tergantung dari keterangan medis dan juga keterangan dari WNA itu sendiri. "Kondisi dari WNA itu memang depresi berat. Kemungkinan tersangka itu ada, tapi kecil, mengingat depresi berat. Sampai saat ini saja belum dikasitau kalau anaknya itu sudah meninggal. Ya, ditakutkan depresinya bertambah," akunya.
Sebelumnya diberitakan, wisayawan berkebangsaan Amerika, Nicole Joan, 32, nekat membuang buah hatinya dari mobil yang sedang melintas di Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar Selatan, Senin (19/11) sekitar pukul 21.00 Wita. Pun wisatawan yang menginap seputaran Jalan Pacekan No.13, Panestanan Desa Sayan, Ubud, Gianyar ini langsung melompat dari mobil yang ditumpanginya.
Akibatnya, wanita tersebut mengalami luka pada anggota geraknya. Sementara bayi perempuan yang baru berusia 2,4 bulan tersebut meregang nyawa karena mengalami luka lebam dan benjol pada bagian dahi. Belum diketahui secara pasti aksi wisatawan tersebut. Namun dugaan awal lantaran kekasihnya tidak mempertangungjawabkan hasil buah cinta mereka. *dar
Hingga Rabu (21/11) sore, penyidik sudah mendalami keterangan tiga orang saksi. Atas tidakan tersebut, wisatawan yang menginap seputaran Jalan Pacekan No.13, Panestanan Desa Sayan, Ubud, Gianyar ini terancam jadi tersangka karena menghilangkan nyawa sang buah hati.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya menerangkan sampai saat ini, pihaknya belum berhasil memeriksa keterangan dari wisatawan asal Amerika itu. Semenjak di rawat di RS Bali Mandara hingga di rujuk ke RSUP Sanglah, kondisi wisatawan itu masih membutuhkan istirahat dab observasi dari pihak medis.
Sehingga, timnya belum meminta satu pun keterangannya. Disisilain, petugas Polsek Densel juga sudah berkoordinasi dengan Konsulat Amerika untuk memastikan warganya yang sedang tersandung kasus buang bayi. "Sejak laporan sampai sekarang, kita belum bisa memintai keterangannya. Soalnya kondisi wisman itu tidak stabil. Semuanya masih dalam penanganan medis. Kita juga sudah berkoordinasi dengan konsulat (Amerika) atas kejadian itu," ungkapnya, Rabu (21/11) sore.
Dilanjutkannya, sejumlah keterangan dari pihak medis mengaku bahwa kondisi wisatawan itu memang belum stabil. Salah satu faktornya diduga karena mengalami depresi. Meski demikian, pihaknya tetap menjalankan proses penyelidikan termasuk mengali keterangan tiga orang saksi masing-masing sang sopir, guide dan wanita yang menemukan bayi sesaat setelah dibuang. "Sampai saat ini memang sudah ada tiga saksi yang kita periksa. Dua saksi yang berada di mobil saat kejadian dan satu saksi yang menemukan (bayi)," kata mantan kapolsek Kuta ini.
Ditanyai terkait status WNA pembuang bayi itu, Kompol Wirajaya mengaku masih sebatas pelaku. Pasalnya, kondisinya belum stabil dan diduga mengalami depresi. Untuk itu, kemungkinan menjadi tersangka masih sangat dini tanpa melewati berbagai penyelidikan. Meski demikian, perwira melati satu dipundak ini mengaku proses penyelidikan kedepannya tergantung dari keterangan medis dan juga keterangan dari WNA itu sendiri. "Kondisi dari WNA itu memang depresi berat. Kemungkinan tersangka itu ada, tapi kecil, mengingat depresi berat. Sampai saat ini saja belum dikasitau kalau anaknya itu sudah meninggal. Ya, ditakutkan depresinya bertambah," akunya.
Sebelumnya diberitakan, wisayawan berkebangsaan Amerika, Nicole Joan, 32, nekat membuang buah hatinya dari mobil yang sedang melintas di Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, Denpasar Selatan, Senin (19/11) sekitar pukul 21.00 Wita. Pun wisatawan yang menginap seputaran Jalan Pacekan No.13, Panestanan Desa Sayan, Ubud, Gianyar ini langsung melompat dari mobil yang ditumpanginya.
Akibatnya, wanita tersebut mengalami luka pada anggota geraknya. Sementara bayi perempuan yang baru berusia 2,4 bulan tersebut meregang nyawa karena mengalami luka lebam dan benjol pada bagian dahi. Belum diketahui secara pasti aksi wisatawan tersebut. Namun dugaan awal lantaran kekasihnya tidak mempertangungjawabkan hasil buah cinta mereka. *dar
Komentar