Unud Rekonstruksi Tari Bumbung Gebyog untuk menunjang Desa Wisata Pinge
Tim pengabdi masyarakat dari Universitas Udayana (Unud) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melakukan pengabdian masyarakat melalui rekonstruksi Tari Bumbung Gebyog di Desa Adat Pinge, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
DENPASAR, NusaBali
Kegiatan ini dilakukan untuk kembali meningkatkan potensi wisata di Desa Pinge salah satunya melalui rekonstruksi Tari Bumbung Gebyog. Ketua pelaksana kegiatan Ir I Made Mega, MS saat di Denpasar, Jumat (23/11) mengungkapkan, Desa Pinge merupakan desa yang sedang berbenah mengembangkan desa wisata. Desa ini memiliki potensi pariwisata yang sangat mempesona seperti landsscape persawahan didukung oleh suasana alamnya yang sejuk serta kehidupan masyarakat setempat yang masih kental dengan budaya Bali.
Yang tidak kalah menariknya, ternyata di Desa Pinge terdapat seni khas dan sangat unik yaitu Tari Bumbung Gebyog. Akan tetapi, tarian ini sudah berpuluh tahun tidak pernah ditarikan lagi, yang tersisa hanya beberapa bagian gambelan 'bumbung' yang sudah mulai rusak. Melihat kondisi tersebut, pihaknya melalui program IbW (Iptek bagi Wilayah) dari Kemenristek Dikti melakukan rekonstruksi Tarian Bumbung Gebyog untuk menunjang Desa Pinge sebagai desa wisata.
"Untuk menunjang pariwisata di Desa Pinge, kami juga ingin membangkitkan dari sisi budayanya. Dengan adanya tarian khas yang hampir punah ini, kami dibantu oleh teman dosen dari ISI Denpasar yakni Ibu Ni Wayan Suartini SSn MSn untuk mencoba menggali dan melatih kembali para para penari agar bisa membangkitkan kembali tarian itu. hingga Tarian Bumbung Gebyog bisa terwujud dan dapat pentas kembali," ungkap dosen Fakultas Pertanian Unud ini.
Lebih lanjut Made Mega menyebutkan bahwa program IbW di Desa adat Pinge berjalan selama 3 tahun, pada periode tersebut selain kegiatan rekonstruksi Tari Bumbung Gebyog, tim pengabdi juga melakukan pendampingan dalam penataan jalur tracking bagi wisatawan untuk menikmati alam pedesaan, melatih ibu-ibu PKK dalam pengolahan kuliner, serta melatih pemuda desa dalam pengelolaan paket desa wisata.
Sementara itu, Bendesa Desa Adat Pinge I Made Denayasa menyambut baik kegiatan IbW yang dilakukan tim Universitas Udayana ini. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini, "Kami berterimakasih tim PKW sudah memilih desa kami untuk dijadikan wilayah mitra. Dengan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan ini kami berharap Desa Wisata Pinge berkembang semakin pesat lagi," ujarnya. *mi
Kegiatan ini dilakukan untuk kembali meningkatkan potensi wisata di Desa Pinge salah satunya melalui rekonstruksi Tari Bumbung Gebyog. Ketua pelaksana kegiatan Ir I Made Mega, MS saat di Denpasar, Jumat (23/11) mengungkapkan, Desa Pinge merupakan desa yang sedang berbenah mengembangkan desa wisata. Desa ini memiliki potensi pariwisata yang sangat mempesona seperti landsscape persawahan didukung oleh suasana alamnya yang sejuk serta kehidupan masyarakat setempat yang masih kental dengan budaya Bali.
Yang tidak kalah menariknya, ternyata di Desa Pinge terdapat seni khas dan sangat unik yaitu Tari Bumbung Gebyog. Akan tetapi, tarian ini sudah berpuluh tahun tidak pernah ditarikan lagi, yang tersisa hanya beberapa bagian gambelan 'bumbung' yang sudah mulai rusak. Melihat kondisi tersebut, pihaknya melalui program IbW (Iptek bagi Wilayah) dari Kemenristek Dikti melakukan rekonstruksi Tarian Bumbung Gebyog untuk menunjang Desa Pinge sebagai desa wisata.
"Untuk menunjang pariwisata di Desa Pinge, kami juga ingin membangkitkan dari sisi budayanya. Dengan adanya tarian khas yang hampir punah ini, kami dibantu oleh teman dosen dari ISI Denpasar yakni Ibu Ni Wayan Suartini SSn MSn untuk mencoba menggali dan melatih kembali para para penari agar bisa membangkitkan kembali tarian itu. hingga Tarian Bumbung Gebyog bisa terwujud dan dapat pentas kembali," ungkap dosen Fakultas Pertanian Unud ini.
Lebih lanjut Made Mega menyebutkan bahwa program IbW di Desa adat Pinge berjalan selama 3 tahun, pada periode tersebut selain kegiatan rekonstruksi Tari Bumbung Gebyog, tim pengabdi juga melakukan pendampingan dalam penataan jalur tracking bagi wisatawan untuk menikmati alam pedesaan, melatih ibu-ibu PKK dalam pengolahan kuliner, serta melatih pemuda desa dalam pengelolaan paket desa wisata.
Sementara itu, Bendesa Desa Adat Pinge I Made Denayasa menyambut baik kegiatan IbW yang dilakukan tim Universitas Udayana ini. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini, "Kami berterimakasih tim PKW sudah memilih desa kami untuk dijadikan wilayah mitra. Dengan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan ini kami berharap Desa Wisata Pinge berkembang semakin pesat lagi," ujarnya. *mi
1
Komentar