Tragis, Pejabat PDAM Meninggal Saat Makan
Kematian tragis menimpa Kepala Sub Seksi Penagihan PDAM Karangasem, I Wayan Sukarta, 49, Sabtu (24/11) sore.
AMLAPURA, NusaBali
Pejabat PDAM asal Banjar Kauhan, Desa Pakraman Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem ini meninggal mendadak saat sedang makan. Informasi di lapangan, peristiwa maut yang merenggut nyawa Wayan Sukarta bermula ketika korban makan di Bale Delod rumahnya yang berlokasi di Banjar Kauhan, Desa Pakraman Pesedahan, Sabtu sore. Pejabat PDAM ini makan sendiri sambil duduk di undak nomor dua, dengan didampingi istrinya, Ni Wayan Kastini, 45.
Baru beberapa menit makan, korban Wayan Sukarta tiba-tiba mengeluh pandangannya gelap, tepat pukul 16.00 Wita. Habis itu, korban langsung roboh ke depan. Saat itu pula, korban langsung ditolong adik kandungnya, I Nengah Sumerta, dengan cara dipapah.
Korban Wayan Sukarta yang pingsan sempat hendak dibawa ke Klinik Yagya Candidasa, Kecamatan Manggis. Namun, rencana ini dibatalkan karena petugas medis dari Klinik Yagya Candidasa bersedia datang ke rumahnya.
Sekitar pukul 16.15 Wita, petugas medis dari Klinik Yagya Candidasa, dr Ni Wayan Suati, tiba di rumah korban. Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. Saat diperiksa dr Wayan Suati, pejabat PDAM Karangasem ini dinyatakan sudah meninggal.
Istri korban, Ni Wayan Kastini, mengatakan sebelum peristiwa maut, seperti biasa almarhum suaminya sore itu menanam Jepun. Habis itu, almarhum langsung mandi. Setelah mandi, barulah korban Wayan Sukarta makan di undak Bale Delod rumahnya. “Tiba-tiba, Bapak mengeluh pandangannya gelap saat sedang makan, lalu roboh ke arah depan,” ungkap Wayan Kastini saat ditemui NusaBali di rumah duka di Banjar Kauhan, Desa Pakraman Pesedahan, Minggu (25/11).
Menurut Wayan Kastini, almarhum Wayan Sukarta selama ini memang sakit-sakitan. Badannya sampai kurus. Hanya saja, setelah diperiksakan secara medis, tidak terungkap apa penyakit yang mendera Sukarta. Almarhum juga telah diajak berobat non medis, namun penyakitnya tak kunjung sembuh.
Meski demikian, Sukarta tetap menjalankan aktivitas sebagai Kepala Sub Seksi Penagihan PDAM Karangasem. “Bapak tetap ngantor seperti biasa,” katanya. Tapi, pejabat PDAM berusia 49 tahun ini akhirnya meninggal secara tragis saat sedang makan.
Almarhum Wayan Sukarta berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta, Wayan Kastini, dan seorang anak perempuan, Ni Putu Kasmarini, 16, yang masih duduk di Kelas XI SMAN Manggis. Hingga Minggu kemarin, jenazahnya masih disemayamkan di rumah duka. Rencananya, jenazah almarhum akan dimakamkan melalui prosesi Makingsang ring Gni di Setra Desa Pakraman Pesedahan pada Soma Kliwon Wariga, Senin (26/11) ini.
Almarhum Wayan Sukarta sendiri sudah selama 23 tahun bertugas di PDAM Ka-rangasem. Dia menjabat sebagai Kepala Sub Seksi Penagihan PDAM Karangasem sejak tahun 2017 lalu. Sebelumnya, almarhum sempat menjadi Kepala Unit PDAM Kecamatan Manggis.
Hal ini juga diakui Direktur PDAM Karangasem, I Gusti Made Singarsi, saat melayat ke rumah duka, Minggu kemarin. Menurut IGM Singarsi, almarhum dikenal sebagai pegawai yang disiplin dan tidak pernah mennggalkan tugas, meskipun kondisinya sakit-sakitan.
“Almarhum dimutasi menjadi Kasubsi Penagihan PDAM Karangasem sejak tahun 2017. Soal disiplin kerja, almarhum terbilang rajin, tidak pernah meninggalkan tugas," beber IGM Singarsi yang kemarin melayat ke rumah duka didampingi Sekretaris PDAM Karangasem, I Nyoman Kuta, dan sejumlah stafnya. *k16
Pejabat PDAM asal Banjar Kauhan, Desa Pakraman Pesedahan, Kecamatan Manggis, Karangasem ini meninggal mendadak saat sedang makan. Informasi di lapangan, peristiwa maut yang merenggut nyawa Wayan Sukarta bermula ketika korban makan di Bale Delod rumahnya yang berlokasi di Banjar Kauhan, Desa Pakraman Pesedahan, Sabtu sore. Pejabat PDAM ini makan sendiri sambil duduk di undak nomor dua, dengan didampingi istrinya, Ni Wayan Kastini, 45.
Baru beberapa menit makan, korban Wayan Sukarta tiba-tiba mengeluh pandangannya gelap, tepat pukul 16.00 Wita. Habis itu, korban langsung roboh ke depan. Saat itu pula, korban langsung ditolong adik kandungnya, I Nengah Sumerta, dengan cara dipapah.
Korban Wayan Sukarta yang pingsan sempat hendak dibawa ke Klinik Yagya Candidasa, Kecamatan Manggis. Namun, rencana ini dibatalkan karena petugas medis dari Klinik Yagya Candidasa bersedia datang ke rumahnya.
Sekitar pukul 16.15 Wita, petugas medis dari Klinik Yagya Candidasa, dr Ni Wayan Suati, tiba di rumah korban. Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. Saat diperiksa dr Wayan Suati, pejabat PDAM Karangasem ini dinyatakan sudah meninggal.
Istri korban, Ni Wayan Kastini, mengatakan sebelum peristiwa maut, seperti biasa almarhum suaminya sore itu menanam Jepun. Habis itu, almarhum langsung mandi. Setelah mandi, barulah korban Wayan Sukarta makan di undak Bale Delod rumahnya. “Tiba-tiba, Bapak mengeluh pandangannya gelap saat sedang makan, lalu roboh ke arah depan,” ungkap Wayan Kastini saat ditemui NusaBali di rumah duka di Banjar Kauhan, Desa Pakraman Pesedahan, Minggu (25/11).
Menurut Wayan Kastini, almarhum Wayan Sukarta selama ini memang sakit-sakitan. Badannya sampai kurus. Hanya saja, setelah diperiksakan secara medis, tidak terungkap apa penyakit yang mendera Sukarta. Almarhum juga telah diajak berobat non medis, namun penyakitnya tak kunjung sembuh.
Meski demikian, Sukarta tetap menjalankan aktivitas sebagai Kepala Sub Seksi Penagihan PDAM Karangasem. “Bapak tetap ngantor seperti biasa,” katanya. Tapi, pejabat PDAM berusia 49 tahun ini akhirnya meninggal secara tragis saat sedang makan.
Almarhum Wayan Sukarta berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta, Wayan Kastini, dan seorang anak perempuan, Ni Putu Kasmarini, 16, yang masih duduk di Kelas XI SMAN Manggis. Hingga Minggu kemarin, jenazahnya masih disemayamkan di rumah duka. Rencananya, jenazah almarhum akan dimakamkan melalui prosesi Makingsang ring Gni di Setra Desa Pakraman Pesedahan pada Soma Kliwon Wariga, Senin (26/11) ini.
Almarhum Wayan Sukarta sendiri sudah selama 23 tahun bertugas di PDAM Ka-rangasem. Dia menjabat sebagai Kepala Sub Seksi Penagihan PDAM Karangasem sejak tahun 2017 lalu. Sebelumnya, almarhum sempat menjadi Kepala Unit PDAM Kecamatan Manggis.
Hal ini juga diakui Direktur PDAM Karangasem, I Gusti Made Singarsi, saat melayat ke rumah duka, Minggu kemarin. Menurut IGM Singarsi, almarhum dikenal sebagai pegawai yang disiplin dan tidak pernah mennggalkan tugas, meskipun kondisinya sakit-sakitan.
“Almarhum dimutasi menjadi Kasubsi Penagihan PDAM Karangasem sejak tahun 2017. Soal disiplin kerja, almarhum terbilang rajin, tidak pernah meninggalkan tugas," beber IGM Singarsi yang kemarin melayat ke rumah duka didampingi Sekretaris PDAM Karangasem, I Nyoman Kuta, dan sejumlah stafnya. *k16
1
Komentar