Guru Dilarang ke Arena Tajen!
Jangan ada guru pagi ngabsen, jam 9 keluar bantu istri jualan, jadi makelar tanah atau jadi calo, guide pariwisata.
SEMARAPURA, NusaBali
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta tidak mau mendengar cerita kurang mengenakkan terkait kinerja guru di Klungkung. Seperti ada guru masuk ke arena tajen, ada cerita guru honor bekerja, namun guru PNS malah diam, serta kepala sekolah yang dididik oleh anak buahnya hingga menghancurkan sistem di sekolah itu sendiri.
Bupati menegaskan itu saat memberikan pengarahan kepada para guru di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung, Minggu (25/11). Para guru ini berkumpul untuk mendengarkan motivasi dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Jelas Bupati,
dedikasi sebagai seorang guru diharapkan bisa diberikan sepenuhnya bagi kemajuan dunia pendidikan. “Jangan ada guru pagi ngabsen, jam 9 keluar bantu istri jualan, jadi makelar tanah atau jadi calo, guide pariwisata. Kalau saya temukan itu tidak ada ampun, jangan bohongi masyarakat,” tegasnya.
Ratusan guru tersebut dari tiga Kecamatan di Klungkung daratan yakni Kecamatan Banjarangkan, Klungkung dan Dawan. Acara itu digelar serangkaian peringatan HUT ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2018. Tema acara ‘Wujudkan guru sebagai penggerak perubahan menuju Indonesia cerdas berkarakter dalam revolusi industri 4.0’. Bupati Suwirta mengingatkan para guru di Klungkung untuk bisa mengikuti perubahan dan bersaing dengan baik di era teknologi seperti sekarang. Bupati menggambarkan revolusi industri 4.0 tersebut dimana teknologi itu berkembang begitu cepat dan harus diikuti dengan belajar, belajar, dan belajar. Ia menyebutkan ciri-ciri revolusi industri 4.0 itu seperti robot automatik, printer 3 dimensi, internet dan perekaman data secara digital. Untuk itu, para guru di Kabupaten Klungkung diajak untuk bisa menciptakan inovasi dalam mengajar sehingga mudah dimengerti oleh anak didik di sekolah.
“Teknologi itu berkembang begitu cepat. Ini harus diikuti agar guru benar benar bisa menyiapkan anak didik cerdas berkarakter,” sebutnya.Sejalan dengan pembentukan karakter siswa, karakter para tenaga pengajar di Kabupaten Klungkung juga menjadi perhatian Bupati asal Nusa Ceningan ini. Kepala Disdik Klungkung Dewa Darmawan menyebutkan melalui peringatan tahun ini diharapkan dapat memperkokoh solidaritas antar anggota PGRI Kabupaten Klungkung untuk mewujudkan organisasi yang professional. Beberapa jenis kegiatan yang dilaksanakan diantaranya pelatihan pemanfaatan barang bekas, bakti sosial seperti bersih-bersih pantai dan lomba-lomba lainnya yang mengacu pada peningkatan mutu guru. “Melalui peringatan tahun ini kami harapkan dapat memperkokoh solidaritas antar anggota PGRI Kabupaten Klungkung,” ujarnya.
Acara tersebut, ditutup dengan pemberian hadiah kepada para pemenang lomba dan penghargaan kepada sejumlah tenaga pendidik yang memasuki purna tugas. Acara juga dihadiri Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra, jajaran Dewan Pendidikan Klungkung dan jajaran Dinas Pendidikan Klungkung. *wan
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta tidak mau mendengar cerita kurang mengenakkan terkait kinerja guru di Klungkung. Seperti ada guru masuk ke arena tajen, ada cerita guru honor bekerja, namun guru PNS malah diam, serta kepala sekolah yang dididik oleh anak buahnya hingga menghancurkan sistem di sekolah itu sendiri.
Bupati menegaskan itu saat memberikan pengarahan kepada para guru di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung, Minggu (25/11). Para guru ini berkumpul untuk mendengarkan motivasi dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Jelas Bupati,
dedikasi sebagai seorang guru diharapkan bisa diberikan sepenuhnya bagi kemajuan dunia pendidikan. “Jangan ada guru pagi ngabsen, jam 9 keluar bantu istri jualan, jadi makelar tanah atau jadi calo, guide pariwisata. Kalau saya temukan itu tidak ada ampun, jangan bohongi masyarakat,” tegasnya.
Ratusan guru tersebut dari tiga Kecamatan di Klungkung daratan yakni Kecamatan Banjarangkan, Klungkung dan Dawan. Acara itu digelar serangkaian peringatan HUT ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2018. Tema acara ‘Wujudkan guru sebagai penggerak perubahan menuju Indonesia cerdas berkarakter dalam revolusi industri 4.0’. Bupati Suwirta mengingatkan para guru di Klungkung untuk bisa mengikuti perubahan dan bersaing dengan baik di era teknologi seperti sekarang. Bupati menggambarkan revolusi industri 4.0 tersebut dimana teknologi itu berkembang begitu cepat dan harus diikuti dengan belajar, belajar, dan belajar. Ia menyebutkan ciri-ciri revolusi industri 4.0 itu seperti robot automatik, printer 3 dimensi, internet dan perekaman data secara digital. Untuk itu, para guru di Kabupaten Klungkung diajak untuk bisa menciptakan inovasi dalam mengajar sehingga mudah dimengerti oleh anak didik di sekolah.
“Teknologi itu berkembang begitu cepat. Ini harus diikuti agar guru benar benar bisa menyiapkan anak didik cerdas berkarakter,” sebutnya.Sejalan dengan pembentukan karakter siswa, karakter para tenaga pengajar di Kabupaten Klungkung juga menjadi perhatian Bupati asal Nusa Ceningan ini. Kepala Disdik Klungkung Dewa Darmawan menyebutkan melalui peringatan tahun ini diharapkan dapat memperkokoh solidaritas antar anggota PGRI Kabupaten Klungkung untuk mewujudkan organisasi yang professional. Beberapa jenis kegiatan yang dilaksanakan diantaranya pelatihan pemanfaatan barang bekas, bakti sosial seperti bersih-bersih pantai dan lomba-lomba lainnya yang mengacu pada peningkatan mutu guru. “Melalui peringatan tahun ini kami harapkan dapat memperkokoh solidaritas antar anggota PGRI Kabupaten Klungkung,” ujarnya.
Acara tersebut, ditutup dengan pemberian hadiah kepada para pemenang lomba dan penghargaan kepada sejumlah tenaga pendidik yang memasuki purna tugas. Acara juga dihadiri Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra, jajaran Dewan Pendidikan Klungkung dan jajaran Dinas Pendidikan Klungkung. *wan
1
Komentar