Siswa Antre Beri Hadiah Setangkai Bunga Mawar
Perdiknas Denpasar Peringati Hari Guru Nasional
DENPASAR, NusaBali
Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar memperingati Hari Guru Nasional lewat kegiatan apel bendera di halaman Perdiknas, Senin (26/11) pagi. Apel diikuti puluhan guru dan seribuan siswa di SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional, serta staf Perdiknas. Usai apel, para siswa kemudian antre memberikan guru-guru mereka hadiah. Mayoritas adalah bunga, tapi ada juga yang menghadiahkan coklat sebagai ucapan terima kasih atas jasa dan pengabdian para guru. Hari Guru Nasional sejatinya jatuh pada 25 November bersamaan dengan HUT Ke-73 PGRI.
“Peringatan Hari Guru Nasional maupun HUT PGRI kami gelar rutin setiap tahun, karena tanggal 25 hari Minggu, jadi kami peringati hari Senin,” ujar Kepala SMP Nasional Denpasar, Ni Putu Supadmi SPd ditemui disela-sela acara, kemarin.
Menurut Supadmi, para siswa selalu antusias memperingati Hari Guru dan berinisiatif sendiri untuk memberikan hadiah. Bahkan, ada satu kelas yang secara khusus memberikan kejutan dengan memberikan puisi berbahasa Bali. Isi puisi tidak hanya ucapan terima kasih kepada para guru. Tapi juga memberikan semangat bagi guru dalam membimbing mereka, sekaligus terselip permohonan maaf. “Itu kejutan dari kelas 7A, kami pun tidak tahu. Kami sangat terharu sekali, di zaman sekarang ini siswa kami bisa memberikan sesuatu yang spesial apalagi puisi bahasa Bali,” jelasnya.
Selain apel, peringatan Hari Guru juga diisi dengan lomba kebersihan antar kelas dan lomba budaya. Sama seperti di SMP Nasional, lomba-lomba digelar pula di SMK Teknologi Nasional dalam rangka memperingati Hari Guru. Diantaranya, lomba pidato dan puisi antar siswa. “Peringatan Hari Guru ini berbarengan dengan ujian akhir sekolah. Tapi di Perdiknas Denpasar, SMP dan SMK tetap bisa meluangkan waktu untuk perayaan Hari Guru. Ujian dilaksanakan mulai besok (Selasa, red),” ujar Kepala SMK Teknologi Nasional, Ni Nyoman Sulasmini, SPd.
Sebagai kepala sekolah dan selaku pribadi, Sulasmini berharap guru-guru khususnya di unit-unit Perdiknas Denpasar dapat lebih profesional. “Terutama dalam mengemban tugas sebagai guru sehingga benar-benar kita bisa memberikan, membimbing, dan mengarahkan anak-anak lebih baik lagi untuk menghadapi era digital abad 21 ini,” pungkasnya.
Sementara itu, secara terpisah Ketua Perdiknas Denpasar, AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda mengatakan, momentum peringatan Hari Guru ini saatnya untuk evaluasi diri sebagai pendidik, karena tugas guru sangat berat apalagi di era revolusi industri 4.0 yang dituntut bergerak begitu cepat. “Jika tidak ada perubahan secara smart di guru-guru yakinlah kita tidak akan menjadi guru yang digugu dan dirungu. Penguatan karakter good trustworthy smart mesti menjadi prioritas bagi guru-guru,” kata Tini Gorda. *isu
Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar memperingati Hari Guru Nasional lewat kegiatan apel bendera di halaman Perdiknas, Senin (26/11) pagi. Apel diikuti puluhan guru dan seribuan siswa di SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional, serta staf Perdiknas. Usai apel, para siswa kemudian antre memberikan guru-guru mereka hadiah. Mayoritas adalah bunga, tapi ada juga yang menghadiahkan coklat sebagai ucapan terima kasih atas jasa dan pengabdian para guru. Hari Guru Nasional sejatinya jatuh pada 25 November bersamaan dengan HUT Ke-73 PGRI.
“Peringatan Hari Guru Nasional maupun HUT PGRI kami gelar rutin setiap tahun, karena tanggal 25 hari Minggu, jadi kami peringati hari Senin,” ujar Kepala SMP Nasional Denpasar, Ni Putu Supadmi SPd ditemui disela-sela acara, kemarin.
Menurut Supadmi, para siswa selalu antusias memperingati Hari Guru dan berinisiatif sendiri untuk memberikan hadiah. Bahkan, ada satu kelas yang secara khusus memberikan kejutan dengan memberikan puisi berbahasa Bali. Isi puisi tidak hanya ucapan terima kasih kepada para guru. Tapi juga memberikan semangat bagi guru dalam membimbing mereka, sekaligus terselip permohonan maaf. “Itu kejutan dari kelas 7A, kami pun tidak tahu. Kami sangat terharu sekali, di zaman sekarang ini siswa kami bisa memberikan sesuatu yang spesial apalagi puisi bahasa Bali,” jelasnya.
Selain apel, peringatan Hari Guru juga diisi dengan lomba kebersihan antar kelas dan lomba budaya. Sama seperti di SMP Nasional, lomba-lomba digelar pula di SMK Teknologi Nasional dalam rangka memperingati Hari Guru. Diantaranya, lomba pidato dan puisi antar siswa. “Peringatan Hari Guru ini berbarengan dengan ujian akhir sekolah. Tapi di Perdiknas Denpasar, SMP dan SMK tetap bisa meluangkan waktu untuk perayaan Hari Guru. Ujian dilaksanakan mulai besok (Selasa, red),” ujar Kepala SMK Teknologi Nasional, Ni Nyoman Sulasmini, SPd.
Sebagai kepala sekolah dan selaku pribadi, Sulasmini berharap guru-guru khususnya di unit-unit Perdiknas Denpasar dapat lebih profesional. “Terutama dalam mengemban tugas sebagai guru sehingga benar-benar kita bisa memberikan, membimbing, dan mengarahkan anak-anak lebih baik lagi untuk menghadapi era digital abad 21 ini,” pungkasnya.
Sementara itu, secara terpisah Ketua Perdiknas Denpasar, AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda mengatakan, momentum peringatan Hari Guru ini saatnya untuk evaluasi diri sebagai pendidik, karena tugas guru sangat berat apalagi di era revolusi industri 4.0 yang dituntut bergerak begitu cepat. “Jika tidak ada perubahan secara smart di guru-guru yakinlah kita tidak akan menjadi guru yang digugu dan dirungu. Penguatan karakter good trustworthy smart mesti menjadi prioritas bagi guru-guru,” kata Tini Gorda. *isu
Komentar