Kementerian LHK Lakukan Penilaian
TOSS Gunaksa Jadi Perhatian Pokmas
SEMARAPURA, NusaBali
Program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang digagas Pemkab Klungkung makin menarik perhatian banyak pihak. Selasa (27/11) pagi, dua rombongan dari pusat dan daerah mengunjungi TOSS Werdi Guna, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan.
Rombongan pertama yang datang ke TOSS itu adalah Tim Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI. Kedatangan Tim Proper ini untuk menilai kelompok usaha TOSS Werdi Guna, Desa Gunaksa. Desa ini mengelola sampah secara mandiri di bawah binaan PT Indonesia Power Pembangkitan Bali bekerjasama dengan STT PLN Jakarta.
Di hadapan anggota kelompok, Ketua Tim Proper Kementerian LHK, Soedharto P Hardi menanyakan banyak hal tentang proses pengolahan sampah, termasuk dukungan dari PT Indonesia Power selaku pembina. “Bagaimana proses pengolahan sampah di sini? Bagaimana dukungan pihak perusahaan selaku pembina?,” tanya Ketua Tim Proper, Soedharto Hardi kepada anggota kelompok.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mendampingi Tim Proper Kementerian LHK, menjelaskan proses awal pembentukan program TOSS ini. Bupati menyebutkan program ini diciptakan dalam upaya menangani masalah sampah di Klungkung. “Melalui program ini kami berharap bisa menjadi sesuatu yang berguna sesuai slogan Dari Klungkung untuk Indonesia,” ujar Bupati Suwirta didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung AA Ngurah Kirana.
Menurut Bupati, dari 59 desa dan kelurahan di Klungkung, sekitar 12 Desa sudah menerapkan program TOSS. Sebagai pioner program inovasi bidang pengelolaan sampah dan satu-satunya di Indonesia, Bupati berharap semua desa di Kabupaten Klungkung bisa menerapkan program tersebut dalam menangani sampah. Program ini juga bisa memberdayakan masyarakat dan menghasilkan pellet. Pellet untuk sumber energi ini bisa dijual kepada Indonesia Power. “Sesuai program kerja kami di tahun 2019, satu desa satu TOSS,” sebutnya.
Rombongan kedua ke TOSS tersebut, Pokmas Peduli Lingkungan Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Rombongan dipimpin Perbekel Desa Celuk I Nyoman Rupadana, didampingi pengurus LPM dan BPD Celuk. Mereka diterima Kadis LHP Klungkung AA Kirana didampingi Kabid Sarpras, Made Urdaya dan Perbekel Gunaksa, Ketut Budiarta. Rombongan belajar banyak tentang sistem TOSS sebagai sumber energi terbarukan. *wan
Program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang digagas Pemkab Klungkung makin menarik perhatian banyak pihak. Selasa (27/11) pagi, dua rombongan dari pusat dan daerah mengunjungi TOSS Werdi Guna, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan.
Rombongan pertama yang datang ke TOSS itu adalah Tim Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI. Kedatangan Tim Proper ini untuk menilai kelompok usaha TOSS Werdi Guna, Desa Gunaksa. Desa ini mengelola sampah secara mandiri di bawah binaan PT Indonesia Power Pembangkitan Bali bekerjasama dengan STT PLN Jakarta.
Di hadapan anggota kelompok, Ketua Tim Proper Kementerian LHK, Soedharto P Hardi menanyakan banyak hal tentang proses pengolahan sampah, termasuk dukungan dari PT Indonesia Power selaku pembina. “Bagaimana proses pengolahan sampah di sini? Bagaimana dukungan pihak perusahaan selaku pembina?,” tanya Ketua Tim Proper, Soedharto Hardi kepada anggota kelompok.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mendampingi Tim Proper Kementerian LHK, menjelaskan proses awal pembentukan program TOSS ini. Bupati menyebutkan program ini diciptakan dalam upaya menangani masalah sampah di Klungkung. “Melalui program ini kami berharap bisa menjadi sesuatu yang berguna sesuai slogan Dari Klungkung untuk Indonesia,” ujar Bupati Suwirta didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung AA Ngurah Kirana.
Menurut Bupati, dari 59 desa dan kelurahan di Klungkung, sekitar 12 Desa sudah menerapkan program TOSS. Sebagai pioner program inovasi bidang pengelolaan sampah dan satu-satunya di Indonesia, Bupati berharap semua desa di Kabupaten Klungkung bisa menerapkan program tersebut dalam menangani sampah. Program ini juga bisa memberdayakan masyarakat dan menghasilkan pellet. Pellet untuk sumber energi ini bisa dijual kepada Indonesia Power. “Sesuai program kerja kami di tahun 2019, satu desa satu TOSS,” sebutnya.
Rombongan kedua ke TOSS tersebut, Pokmas Peduli Lingkungan Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Rombongan dipimpin Perbekel Desa Celuk I Nyoman Rupadana, didampingi pengurus LPM dan BPD Celuk. Mereka diterima Kadis LHP Klungkung AA Kirana didampingi Kabid Sarpras, Made Urdaya dan Perbekel Gunaksa, Ketut Budiarta. Rombongan belajar banyak tentang sistem TOSS sebagai sumber energi terbarukan. *wan
Komentar