Tinju PON Bali Terganjal Dana Try Out
Tim Tinju PON Bali, saat ini memaksimalkan atlet pelatnas yang melakukan pemusatan latihan di Bali untuk melakukan latihan sparring.
DENPASAR, NusaBali
Hal ini dilakukan karena dana yang diberikan oleh KONI Bali tidak mencukupi untuk melakukan try out keluar Bali. Menurut pelatih tinju PON Bali IGM Adi Swandana, dana yang diberikan untuk dua kali try out hanya Rp 42 juta. Menurutnya, dana tersebut tidak cukup untuk melakukan dua try out ke luar Bali.
“Try out di Ambon beberapa waktu lalu saja mencapai Rp 52 juta. Dana yang diberikan sangat kurang. Jadi kami bersyukur atlet pelatnas bisa melakukan latihan di Bali,” ucap Adi Swandana, Sabtu (23/4).
Dengan kondisi seperti itu, sparring harus dilakukan karena sangat berguna bagi atlet PON maupun atlet pelatnas. Apalagi, Kornelis Kwangu Langu sedang menunggu keputusan dari PB Pertina apakah akan diikutkan dalam Pra Olimpiade di Azerbaijan atau tidak. Saat ini pihaknya juga melakukan sparring drill untuk melihat kesiapan teknik dari mereka.
"Dua hari sekali dilakukan latihan sparring dengan atlet pelatnas untuk memaksimalkan dan meningkatkan teknik bermain. Selain itu, VO2 max dari para atlet juga harus ditingkatkan karena sebagian besar atlet PON VO2 maxnya masih di bawah standar," tegas Adi Swandana.
Kata Adi Swandana, rata-rata, mereka semua masih di bawah 60 mm per kilogram darah per menit VO2 maxnya. Padahal VO2 max sangat penting untuk atlet, terutama atlet tinju karena menyangkut ketahanan fisik dan teknik para atlet. “Jadi semua itu berpengaruh sekali VO2 max mereka. Kalau dibawah standar, performanya pasti akan menurun juga. Jadi atlet cabor tinju PON Bali harus memiliki target untuk meraih medali. Disamping itu, mereka harus memiliki kedisiplinan dalam latihan," terangnya.7dek
1
Komentar