Pertama Kali, SAR Denpasar dan Mataram Latihan Bersama
Latihan bersama hari kedua digelar oleh Basarnas Denpasar dan Mataram dilaksanakan di Selat Lombok, Rabu (28/11).
DENPASAR, NusaBali
Latihan berupa simulasi operasi SAR kapal tenggelam. Diskenariokan, sebuah kapal cepat mengalami kebocoran dan tenggelam di Perairan Selat Lombok, Rabu (28/11) pagi. Kapal naas itu berangkat dari Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, menuju Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada pukul 08.20 Wita. Tak berselang lama, sekitar pukul 08.55 Wita Basarnas, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar mendapatkan laporan kejadian dari KSOP Padangbai bahwa kapal bercat putih-hijau dengan nama lambung kapal Sarex Express 28 itu tenggelam.
Kronologis kejadian menurut pihak pelapor, kapal naas itu melaju dengan kecepatan 10 knot arah 112° dari Padangbai. Kapal berukuran panjang 23 meter itu mulai mengalami gangguan setelah 30 menit keberangkatan tepatnya berjarak 7,5 NM dari Pelabuhan Padangbai. Dari hasil penggalian informasi bahwa kapal berbendera Indonesia tersebut merupakan milik Wayan Eka, dan kapal tak dilengkapi dengan peralatan komunikasi.
Diketahui dalam kapal tersebut terdapat 40 orang penumpang. Guna memberikan pertolongan terhadap puluhan penumpang pada kapal naas itu, Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Lombok berkoordinasi untuk melakukan pertolongan bersama.
Setelah menerima laporan, Basarnas lakukan koordinasi serta menggali informasi. Dilanjutkan dengan pengerahan tim SAR beserta Alut dari Kantor SAR Denpasar dan Kantor SAR Mataram. Sekitar pukul 09.55 Wita KN SAR Arjuna dan 2 unit Rigit Inflatable Boat bergerak menuju lokasi kejadian. Sementara itu pergerakan SRU dari Kantor SAR Mataram berupa Rigit Inflatable Boat (RIB) pada pukul 10.05 Wita.
Upaya pencarian korban juga dilakukan melalui udara. Tim SAR menggunakan Heli BO 105 HR 1524. Heli tersebut take off dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pada pukul 11.05 Wita. Tak lama berselang, kira-kira 20 menit heli sudah berada pada posisi koordinat kapal tenggelam. Terpantau ada korban yang terapung-apung dan juga ditemukan beberapa di antaranya bertahan di atas life raft. Pada pukul 11.15 Wita tim SAR yang melakukan penyisiran di perairan mulai berhasil menemukan korban. Operasi SAR berlangsung hingga pukul 12.00 Wita dan seluruh korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
“Latihan bersama dengan kantor SAR Mataram ini adalah yang pertama kali dilakukan. Ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel, baik koordinasi, kecepatan, dan ketepatan dalam melaksanakan operasi. Setiap tahapan pelaksanaan operasi SAR sudah dilakukan sesuai dengan SOP,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Ketut Gede Ardana.
Menurut Ardana, latihan yang digelar pada penghujung tahun 2018 ini melibatkan potensi SAR dari 41 instansi, di antaranya dari Kodam IX Udayana, Lanal Denpasar, Lanud I Gusti Ngurah Rai, Pol Air Polda Bali, Sabhara Polda Bali, Angkasa Pura, Airnav, PT Pelindo III, ASDP Padangbai, BMKG, Otoritas Bandara Ngurah Rai, Kantor Navigasi Benoa, Polsek Kawasan Laut Benoa, dan instansi terkait lainnya. Lebih dari 137 orang berperan aktif mendukung terlaksananya latihan SAR bersama ini. *po
Latihan berupa simulasi operasi SAR kapal tenggelam. Diskenariokan, sebuah kapal cepat mengalami kebocoran dan tenggelam di Perairan Selat Lombok, Rabu (28/11) pagi. Kapal naas itu berangkat dari Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem, menuju Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada pukul 08.20 Wita. Tak berselang lama, sekitar pukul 08.55 Wita Basarnas, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar mendapatkan laporan kejadian dari KSOP Padangbai bahwa kapal bercat putih-hijau dengan nama lambung kapal Sarex Express 28 itu tenggelam.
Kronologis kejadian menurut pihak pelapor, kapal naas itu melaju dengan kecepatan 10 knot arah 112° dari Padangbai. Kapal berukuran panjang 23 meter itu mulai mengalami gangguan setelah 30 menit keberangkatan tepatnya berjarak 7,5 NM dari Pelabuhan Padangbai. Dari hasil penggalian informasi bahwa kapal berbendera Indonesia tersebut merupakan milik Wayan Eka, dan kapal tak dilengkapi dengan peralatan komunikasi.
Diketahui dalam kapal tersebut terdapat 40 orang penumpang. Guna memberikan pertolongan terhadap puluhan penumpang pada kapal naas itu, Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Lombok berkoordinasi untuk melakukan pertolongan bersama.
Setelah menerima laporan, Basarnas lakukan koordinasi serta menggali informasi. Dilanjutkan dengan pengerahan tim SAR beserta Alut dari Kantor SAR Denpasar dan Kantor SAR Mataram. Sekitar pukul 09.55 Wita KN SAR Arjuna dan 2 unit Rigit Inflatable Boat bergerak menuju lokasi kejadian. Sementara itu pergerakan SRU dari Kantor SAR Mataram berupa Rigit Inflatable Boat (RIB) pada pukul 10.05 Wita.
Upaya pencarian korban juga dilakukan melalui udara. Tim SAR menggunakan Heli BO 105 HR 1524. Heli tersebut take off dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung pada pukul 11.05 Wita. Tak lama berselang, kira-kira 20 menit heli sudah berada pada posisi koordinat kapal tenggelam. Terpantau ada korban yang terapung-apung dan juga ditemukan beberapa di antaranya bertahan di atas life raft. Pada pukul 11.15 Wita tim SAR yang melakukan penyisiran di perairan mulai berhasil menemukan korban. Operasi SAR berlangsung hingga pukul 12.00 Wita dan seluruh korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
“Latihan bersama dengan kantor SAR Mataram ini adalah yang pertama kali dilakukan. Ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel, baik koordinasi, kecepatan, dan ketepatan dalam melaksanakan operasi. Setiap tahapan pelaksanaan operasi SAR sudah dilakukan sesuai dengan SOP,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Ketut Gede Ardana.
Menurut Ardana, latihan yang digelar pada penghujung tahun 2018 ini melibatkan potensi SAR dari 41 instansi, di antaranya dari Kodam IX Udayana, Lanal Denpasar, Lanud I Gusti Ngurah Rai, Pol Air Polda Bali, Sabhara Polda Bali, Angkasa Pura, Airnav, PT Pelindo III, ASDP Padangbai, BMKG, Otoritas Bandara Ngurah Rai, Kantor Navigasi Benoa, Polsek Kawasan Laut Benoa, dan instansi terkait lainnya. Lebih dari 137 orang berperan aktif mendukung terlaksananya latihan SAR bersama ini. *po
Komentar