Bali United Kalah Beruntun, Pelatih Widodo C Putro Mengundurkan Diri
Inilah buntut kekalahan beruntun yang dialami Bali United dalam tiga pertandingan terakhir kompetisi sepakbola Liga 1 2018.
MANGUPURA, NusaBali
Pelatih kepala Widodo Cahyono Putro putuskan mundur dari jabatannya, Kamis (29/11). Pelatih kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, 8 November 1970 ini, mengundurkan diri hanya berselang tiga hari jelang Bali United lakoni laga big match menjamu Persija Jakarta di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar, Minggu (2/12) nanti.
Pengunduran diri Widodo C Putro dari kursi pelatih kepala ini diumumkan langsung oleh CEO Bali United, Yabes Tanuri, Kamis kemarin. "Ya, per hari ini (kemarin) saya sampaikan bila coach Widodo sudah tidak lagi bertugas sebagai pelatih kepala Bali United. Kami menerima pengunduran diri coach Widodo," ujar Yabes Tanuri di situs resmi Bali United.
Namun, Yabes Tanuri menyebut pengunduran diri Widodo ini tidak ada sangkut pautnya dengan performa Bali United yang buruk menjelang berakhirnya kompetisi Liga 1 2018. Versi Yabes, Widodo undur diri karena ingin fokus untuk persiapan ambil lisensi kepelatihan AFC A Pro, Januari 2019 mendatang. "Kami dari manajemen sangat menghargai keputusan tersebut," papar Yabes.
Menurut Yabes, manajemen Bali United tetap memberikan apresiasi terhadap dedikasi Widoso untuk Serdadu Tri Datu yang telah didananinya selama 1,5 tahun sejak Mei 2017. "Kami apresiasi apa yang sudah diberikan coach Widodo untuk tim. Semoga ke depannya dia semakin sukses di mana pun melanjutkan kariernya sebagai pelatih," harap Yabes.
Meski demikian, banyak kalangan yang mengaitkan pengunduran Widodo ini sebagai buntut kekalahan beruntun yang dialamai Bali United dalam tiga pertandingan terakhir. Pertama, Bali United dipecundangi Persipura Jayapura 1-0 di kandang lawan, 10 November 2018. Kedua, Bali United malah dibantai Persebaya Surabaya secara telak 5-2 di depan publik sendiri, 18 November 2018. Terakhir, Bali United kembali dihajar PSM Makassar 4-0 di kandang lawan, 25 November 2018.
Walhasil, Bali United tutup peluang untuk jadi jawara Liga 1 2018. Bahkan, sekadar tembus peringkat tiga besar pun sulit. Masalahnya, hingga match day ke-32 Bali United masih tercecer di peringkat 7 klasemen sementara dengan koleksi 45 poin hasil 12 kali menang, 9 kali seri, dan 11 kali kalah. Bali United terpuruk di bawah PSM Makassar (57 poin), Persija Jakarta (56), Persib Bandung (50), Bhayangkara FC (49), Borneo FC (48), dan Persebaya (47).
Bali United hanya punya kemungkinan maksimal koleksi 51 poin. Itu pun, dengan catatan Stefano Lilipaly cs berhasil sapu bersih kemenangan di dua pertandingan terakhir, masing-maisng lawan Persija (home/2 Desember 2018) dan Bhayangkara FC (away/9 Desember 2018).
Informasi lain yang beredar, Widodo C Putro mundur dari kursi pelatih Bali United bukan semata karena performa timnya yang tidak memuaskan. Namun, sesuai klausal perjanjian kontrak, disebutkan jika timnya kalah beruntun 3 kali dalam musim Liga 1, manajemen bisa mengambil keputusan apa pun, termasuk menghentikan kerjasama dengan Widodo selaku pelatih.
Menanggapi hal itu, Widodo mengaku dirinya taat dengan klausal perjanjian awal. Kalah 3 kali beruntun, harus menerima konsekuensi. "Pemain bagi kami adalah anak sendiri. Tentu saya sedih meninggalkan Bali United. Mudah-mudahan, mereka lebih sukses ke depan. Saya harap Bali United lebih berhasil," terang mantan striker nasional yang bikin gol sensasional dengan tembakan salto saat laga Piala Asia 1996 ini.
Sementara, versi lainnya lagi menyebutkan, Widodo mundur dari kursi pelatih Bali United karena konflik dengan striker Irfan Bachdim. Konflik berawal ketika Bachdim ditarik keluar di menit ke-34 ketika Bali United dibantai Persebaya. Begitu diganti, Bachdim langsung kabur dari Stadion Wayan Dipta, mendahului rekan-rekannya yang masih bertanding. “Akhirnya, Widodo yang pilih mengalah dengan menghakiri masa kepelatihannya lebih awal di Bali United,” ujar sumber NusaBali, Kamis kemarin.
Widodo C Putro sendiri mengambil alih kursi pelatih kepala Bali United dari tangan Indra Sjafrie, 11 Mei 2017 silam. Kala itu, Bali United tengah hancur-hancuran. Di tangan Widodo---mantan striker andalan tim nasional asal Petrokimia Gresik---, Bali United mampu bangkit. Bahkan, Bali United langsung nyaris jadi juara kompetisi Liga 1 2017. Akhirnya, Bali United finish di tangga runner-up kompetisi Liga 1 2017 dengan nilai 68 hasil 21 kali menang, 5 kali seri, 8 kali kalah. Bali United diungguli Bhayangkara FC yang tampil sebagai jawara.
Sementara itu, dengan mundurnya Widodo, maka asiusten pelatih Eko Purdjianto menggantikan posisinya sebagai caretaker pelatih Bali United. Mantan libero tim nasional jebolan PSSI Primavera seangkatan Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto ini akan memimpin Bali United dalam dua partai sisa melawan Persija dan Bhayangkara FC.
"Posisi Widodo buat sementara digantikan oleh Eko Purdjianto yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih Bali United," ujar Yabes Tanuri, Kamis kemarin. Eko Purdjianto sendiri telah memimpin latihan Bali United di Lapangan Tri Sakti Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Kamis kemarin. "Kami langsung latihan taktikal jelang jamu Persija. Targetnya tetap menang melawan Persebaya," tegas Eko Purdjianto. *dek
Pelatih kepala Widodo Cahyono Putro putuskan mundur dari jabatannya, Kamis (29/11). Pelatih kelahiran Cilacap, Jawa Tengah, 8 November 1970 ini, mengundurkan diri hanya berselang tiga hari jelang Bali United lakoni laga big match menjamu Persija Jakarta di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar, Minggu (2/12) nanti.
Pengunduran diri Widodo C Putro dari kursi pelatih kepala ini diumumkan langsung oleh CEO Bali United, Yabes Tanuri, Kamis kemarin. "Ya, per hari ini (kemarin) saya sampaikan bila coach Widodo sudah tidak lagi bertugas sebagai pelatih kepala Bali United. Kami menerima pengunduran diri coach Widodo," ujar Yabes Tanuri di situs resmi Bali United.
Namun, Yabes Tanuri menyebut pengunduran diri Widodo ini tidak ada sangkut pautnya dengan performa Bali United yang buruk menjelang berakhirnya kompetisi Liga 1 2018. Versi Yabes, Widodo undur diri karena ingin fokus untuk persiapan ambil lisensi kepelatihan AFC A Pro, Januari 2019 mendatang. "Kami dari manajemen sangat menghargai keputusan tersebut," papar Yabes.
Menurut Yabes, manajemen Bali United tetap memberikan apresiasi terhadap dedikasi Widoso untuk Serdadu Tri Datu yang telah didananinya selama 1,5 tahun sejak Mei 2017. "Kami apresiasi apa yang sudah diberikan coach Widodo untuk tim. Semoga ke depannya dia semakin sukses di mana pun melanjutkan kariernya sebagai pelatih," harap Yabes.
Meski demikian, banyak kalangan yang mengaitkan pengunduran Widodo ini sebagai buntut kekalahan beruntun yang dialamai Bali United dalam tiga pertandingan terakhir. Pertama, Bali United dipecundangi Persipura Jayapura 1-0 di kandang lawan, 10 November 2018. Kedua, Bali United malah dibantai Persebaya Surabaya secara telak 5-2 di depan publik sendiri, 18 November 2018. Terakhir, Bali United kembali dihajar PSM Makassar 4-0 di kandang lawan, 25 November 2018.
Walhasil, Bali United tutup peluang untuk jadi jawara Liga 1 2018. Bahkan, sekadar tembus peringkat tiga besar pun sulit. Masalahnya, hingga match day ke-32 Bali United masih tercecer di peringkat 7 klasemen sementara dengan koleksi 45 poin hasil 12 kali menang, 9 kali seri, dan 11 kali kalah. Bali United terpuruk di bawah PSM Makassar (57 poin), Persija Jakarta (56), Persib Bandung (50), Bhayangkara FC (49), Borneo FC (48), dan Persebaya (47).
Bali United hanya punya kemungkinan maksimal koleksi 51 poin. Itu pun, dengan catatan Stefano Lilipaly cs berhasil sapu bersih kemenangan di dua pertandingan terakhir, masing-maisng lawan Persija (home/2 Desember 2018) dan Bhayangkara FC (away/9 Desember 2018).
Informasi lain yang beredar, Widodo C Putro mundur dari kursi pelatih Bali United bukan semata karena performa timnya yang tidak memuaskan. Namun, sesuai klausal perjanjian kontrak, disebutkan jika timnya kalah beruntun 3 kali dalam musim Liga 1, manajemen bisa mengambil keputusan apa pun, termasuk menghentikan kerjasama dengan Widodo selaku pelatih.
Menanggapi hal itu, Widodo mengaku dirinya taat dengan klausal perjanjian awal. Kalah 3 kali beruntun, harus menerima konsekuensi. "Pemain bagi kami adalah anak sendiri. Tentu saya sedih meninggalkan Bali United. Mudah-mudahan, mereka lebih sukses ke depan. Saya harap Bali United lebih berhasil," terang mantan striker nasional yang bikin gol sensasional dengan tembakan salto saat laga Piala Asia 1996 ini.
Sementara, versi lainnya lagi menyebutkan, Widodo mundur dari kursi pelatih Bali United karena konflik dengan striker Irfan Bachdim. Konflik berawal ketika Bachdim ditarik keluar di menit ke-34 ketika Bali United dibantai Persebaya. Begitu diganti, Bachdim langsung kabur dari Stadion Wayan Dipta, mendahului rekan-rekannya yang masih bertanding. “Akhirnya, Widodo yang pilih mengalah dengan menghakiri masa kepelatihannya lebih awal di Bali United,” ujar sumber NusaBali, Kamis kemarin.
Widodo C Putro sendiri mengambil alih kursi pelatih kepala Bali United dari tangan Indra Sjafrie, 11 Mei 2017 silam. Kala itu, Bali United tengah hancur-hancuran. Di tangan Widodo---mantan striker andalan tim nasional asal Petrokimia Gresik---, Bali United mampu bangkit. Bahkan, Bali United langsung nyaris jadi juara kompetisi Liga 1 2017. Akhirnya, Bali United finish di tangga runner-up kompetisi Liga 1 2017 dengan nilai 68 hasil 21 kali menang, 5 kali seri, 8 kali kalah. Bali United diungguli Bhayangkara FC yang tampil sebagai jawara.
Sementara itu, dengan mundurnya Widodo, maka asiusten pelatih Eko Purdjianto menggantikan posisinya sebagai caretaker pelatih Bali United. Mantan libero tim nasional jebolan PSSI Primavera seangkatan Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto ini akan memimpin Bali United dalam dua partai sisa melawan Persija dan Bhayangkara FC.
"Posisi Widodo buat sementara digantikan oleh Eko Purdjianto yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih Bali United," ujar Yabes Tanuri, Kamis kemarin. Eko Purdjianto sendiri telah memimpin latihan Bali United di Lapangan Tri Sakti Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Kamis kemarin. "Kami langsung latihan taktikal jelang jamu Persija. Targetnya tetap menang melawan Persebaya," tegas Eko Purdjianto. *dek
Komentar