Wakil Bupati Tabanan Apresiasi Pelaku UKM Tabanan
Sampoerna
Yayasan BEDO
Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC)
UKM Tabanan
Trend
Pemkab Tabanan
Menurut Komang, Jika UKM Tabanan berkembang, maka diprediksi penghasilan pelaku UKM akan lebih besar dari gaji pegawai negeri.
TABANAN, NusaBali
Komang Sanjaya, selaku Wakil Bupati Tabanan, mengaku mendukung penuh pelaku UKM Tabanan melalui kerjasama pemerintah Tabanan dengan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) dan Yayasan BEDO (Bussiness & Export Development Organization) uttuk mengadakan Program TREND (Tourism based Retail Entrepreneurs Development).
“Jadi, di tabanan ini tumbuh sekali UKM. Ketika UKM ini tumbuh, harus ada pendampingan. Nah, kita dari pemerintah daerah ada kerja sama dengan Sampoerna ini saya apresiasi, kenapa? Karena ini sangat baik buat kita di Tabanan,” ungkap Komang Sanjaya saat berkesampatan mengunjungi stand Sampoerna pada rangkaian HUT Kota Tabanan ke-252, Kamis (29/11) di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Jalan Gunung Agung, Delod Peken, Tabanan.
Dari sekitar 450 ribu jiwa penduduk Tabanan, 75% masyarakatnya bergelut di bidang agraris. Komang pun yakin, jika pelaku UKM mendapat bimbingan yang tepat, maka penghasilan pelaku UKM akan mengalahkan penghasilan pegawai negeri, “nanti kita balik, jadi petani keren seperti di Amerika,” celetuk Komang.
Ketika ditanya mengenai produk-produk unggul apa saja yang dimiliki Tabanan, Komang pun menjelaskan bahwa Tabanan cukup memiliki beragam produk yang berpotensi unggul di dunia pasar, beberapa di antaranya ada, beras (putih dan merah), sayuran, lobster, produksi tepung, juga buah manggis. Ia pun mengklaim bahwa Tabanan ibarat ‘Lumbung Berasnya Bali’ karena sebagian besar bahan-bahan makanan datangnya dari kabupaten yang beriklim dingin ini.
TREND sendiri bertujuan agar seluruh pihak dapat merasakan dampak posiif, yang beberapa di antaranya dapat meningkatkan taraf perekonomian, peningkatan kualitas produk dan jasa, serta memperkuat jaringan pasar. Tercatat ada 30 pelaku UKM anggota dari Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan 30 mitra peretail tradisional Sampoerna Retail Community (SRC) yang mengikuti program, TREND tersebut.
Jika dilihat dari produksi dan distribusi, Tabanan tidak kalah dengan daerah-daetah lain di Bali. Namun, ada hal yang rupanya menjadi masalah bagi sebagian besar pelaku UKM Tabanan, yakni perihal pemasaran. Komang Sanjaya pun bersama jajaran pemerintah Tabanan tengah gencar-gencarnya membantu perekonomian masyarakat dengan mengadakan program BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).
“Kita lagi merekonstruksi konsep perekonomian di Tabanan, khususnya dalam bidang ekonomi dengan pola Pembangunan Semesta Berencana. Semesta artinya menyeluruh dan Berencana artinya bertahap. Contoh, kita ada 133 desa di Tabanan ini. Kita lagi galak-galaknya membangun BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), jadi setiap desa kita bangun lembaga ekonomi desa. Seperti produksi manggis, manggis-manggis yang tidak bisa diekspor, BUMDes-nya beli, nanti dibawa ke BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Ini kita bangun ekonomi berbasis desa sesuai dengan cita-cita presiden, bagaimana membangun dari pinggiran,” Tegas Komang pasti. *ph
Komentar