Dinas PUPR Kerahkan Tim Bersihkan Drainase dan Inlet
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung menerjunkan tim khusus untuk membersihkan drainse terutama di kawasan yang rawan banjir.
MANGUPURA, NusaBali
Tim yang begerak sekaligis di enam kecamatan se-Badung ini juga bertugas membersihkan inlet atau lubang di sisi-sisi jalan yang berfungsi menampung dan menyalurkan limpahan air hujan. Ditengarai banyak inlet tersumbat sampah, sehingga tak maksimal menampung limpahan air hujan.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR Badung, Sang Nyoman Oka Permana, Jumat (30/11) mengatakan, tim khusus yang bertugas membersihkan saluran dainase serta inlet telah turun ke lapangan sejak beberapa waktu lalu. “Semua kecamatan ada timnya sendiri, jadi tim ini bertugas membersihkan drainse dari endapan tanah maupun sampah,” ujarnya.
Meski tersebar di seluruh kecamatan, namun kawasan paling rawan menjadi daerah yang paling diatensi. Diantaranya di Kecamatan Kuta dan Kuta Utara. “Setiap hari tim menyisir titik-titik yang rawan genangan,” jelas Oka Permana.
Khusus di wilayah Kecamatan Kuta, akunya, tantangannya lebih berat. Sebab, kendati saluran drainase bebas dari sampah, namun genangan air yang terjadi juga ada pengaruhnya dari Tukad Mati. Tak ayal, banjir yang kerap terjadi kawasan seperti Jalan Kunti, Jalan Dewi Sri, serta bantaran Tukad Mati, akibat pengaruh langsung Tukad Mati. “Sebenarnya semua tergantung Tukad Mati, kalau tukad ini tidak menampung (limpahan air, red) kita tidak bisa berbuat banyak (maka akan banjir, red),” aku Oka Permana.
Lebih lanjut, Oka Permana mengatakan faktor menentukan lainnya adalah kebersihan lingkungan. Tak bisa dipungkiri, kata dia, sampah yang dibuang ke Tukad Mati memberikan dampak semakin cepatnya proses pendangkalan. Untuk itu, Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sembarangan.
Disinggung keberadaan pompa air di wilayah Kecamatan Kuta, yang menyedot air saat terjadi genangan, menurut Oka Permana berfungsi dengan baik. “Kami sudah cek keberadaan tiga pompa penyedot di Jalan Arjuna, Dewi Sri dan Kartika Plaza, berfungsi baik,” tegasnya sembari menyatakan keberadaan pompa air tersebut dijaga selama 24 jam secara bergiliran oleh staf PUPR Badung. *asa
Tim yang begerak sekaligis di enam kecamatan se-Badung ini juga bertugas membersihkan inlet atau lubang di sisi-sisi jalan yang berfungsi menampung dan menyalurkan limpahan air hujan. Ditengarai banyak inlet tersumbat sampah, sehingga tak maksimal menampung limpahan air hujan.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR Badung, Sang Nyoman Oka Permana, Jumat (30/11) mengatakan, tim khusus yang bertugas membersihkan saluran dainase serta inlet telah turun ke lapangan sejak beberapa waktu lalu. “Semua kecamatan ada timnya sendiri, jadi tim ini bertugas membersihkan drainse dari endapan tanah maupun sampah,” ujarnya.
Meski tersebar di seluruh kecamatan, namun kawasan paling rawan menjadi daerah yang paling diatensi. Diantaranya di Kecamatan Kuta dan Kuta Utara. “Setiap hari tim menyisir titik-titik yang rawan genangan,” jelas Oka Permana.
Khusus di wilayah Kecamatan Kuta, akunya, tantangannya lebih berat. Sebab, kendati saluran drainase bebas dari sampah, namun genangan air yang terjadi juga ada pengaruhnya dari Tukad Mati. Tak ayal, banjir yang kerap terjadi kawasan seperti Jalan Kunti, Jalan Dewi Sri, serta bantaran Tukad Mati, akibat pengaruh langsung Tukad Mati. “Sebenarnya semua tergantung Tukad Mati, kalau tukad ini tidak menampung (limpahan air, red) kita tidak bisa berbuat banyak (maka akan banjir, red),” aku Oka Permana.
Lebih lanjut, Oka Permana mengatakan faktor menentukan lainnya adalah kebersihan lingkungan. Tak bisa dipungkiri, kata dia, sampah yang dibuang ke Tukad Mati memberikan dampak semakin cepatnya proses pendangkalan. Untuk itu, Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sembarangan.
Disinggung keberadaan pompa air di wilayah Kecamatan Kuta, yang menyedot air saat terjadi genangan, menurut Oka Permana berfungsi dengan baik. “Kami sudah cek keberadaan tiga pompa penyedot di Jalan Arjuna, Dewi Sri dan Kartika Plaza, berfungsi baik,” tegasnya sembari menyatakan keberadaan pompa air tersebut dijaga selama 24 jam secara bergiliran oleh staf PUPR Badung. *asa
1
Komentar