Warga Keluhkan Pemadaman Listrik
Sejumlah desa di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, belakangan ini mendapatkan pemadaman bergilir.
SEMARAPURA, NusaBali
Langkah ini menuai keluhan dari warga sekitar yang terkena dampaknya. Karena, dalam waktu tertentu pemadaman listrik bisa tiga kali dalam sehari dalam rentang beberapa jam. Kondisi itu sudah terjadi sejak sebulan lalu.
Namun semenjak cuaca ekstrim yakni hujan deras yang disertai angin kencang, intensitas pemadaman listrik pun meningkat. Masyarakat Nusa Penida berusaha menyampaikan keluhan ini baik menghubungi langsung pihak PLN maupun menyampaikan unek-unek lewat media sosial (medsos). “Pemadaman bergilir ini sudah terjadi sekitar sebulan lalu, kadang bisa tiga hari dalam sehari,” ujar warga Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, I Ketut Setiawan, kepada NusaBali, Senin (3/12).
Pria yang juga memiliki penginapan ini mengaku, adanya pemadaman listrik tersebut juga dikeluhkan oleh wisatawan yang kebetulan menginap di tempatnya. Selain itu, sejumlah barang elektronik juga rentan rusak saat listrik byar-pet. “Kami berharap agar listrik kembali normal,” harapnya.
Menindaklanjuti permasalahan tersebut, Manager UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Bali Timur, Ansats Pram Andreas Simamora, bersama Manager Operasi dan Pemeliharaan PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Bali, I Wayan Suda, menggelar jumpa pers, Senin kemarin. Dijelaskan, masalah kelistrikan di Nusa Penida karena sejumlah faktor. Di antaranya faktor alam, di mana terjadi pohon tumbang pasca hujan deras belakangan ini.
“Kami sudah sering imbau kepada masyarakat agar memangkas apabila ada pohon yang tumbuh di dekat jaringan listrik,” ujar Ansats. Selain itu, lanjut dia, gangguan listrik karena ulah beberapa jenis hewan yang masuk ke jaringan listrik tersebut. Seperti tikus, ular, tokek, dan lainnya.
Hanya saja untuk menormalkan kembali jaringan listrik yang kena gangguan memerlukan waktu. Di Nusa Penida terdapat 16.400 pelanggan. Sementara kapasitas listrik dari pembangkit di Nusa Penida mencapai 11,9 Mega Watt (MW), sedangkan pemakaian listrik tertinggi di Nusa Penida saat musim liburan Juni 2018 7,2 MW sampai 7,5 MW. Kalau hari biasanya hanya 6,5 MW. “Jadi dengan kepasitas itu kebutuhan akan listrik dari pelanggan masih melebihi,” katanya.
Ketika terjadi ganguan, jelasnya, maka PLN akan langsung mengatensi dengan turun untuk memperbaiki permasalahan tersebut. Oleh karena itu, diharapkan kepada masyarakat ketika terjadi gangguan listrik agar langsung menyampaikan permasalahan itu kepada PLN.*wan
Langkah ini menuai keluhan dari warga sekitar yang terkena dampaknya. Karena, dalam waktu tertentu pemadaman listrik bisa tiga kali dalam sehari dalam rentang beberapa jam. Kondisi itu sudah terjadi sejak sebulan lalu.
Namun semenjak cuaca ekstrim yakni hujan deras yang disertai angin kencang, intensitas pemadaman listrik pun meningkat. Masyarakat Nusa Penida berusaha menyampaikan keluhan ini baik menghubungi langsung pihak PLN maupun menyampaikan unek-unek lewat media sosial (medsos). “Pemadaman bergilir ini sudah terjadi sekitar sebulan lalu, kadang bisa tiga hari dalam sehari,” ujar warga Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, I Ketut Setiawan, kepada NusaBali, Senin (3/12).
Pria yang juga memiliki penginapan ini mengaku, adanya pemadaman listrik tersebut juga dikeluhkan oleh wisatawan yang kebetulan menginap di tempatnya. Selain itu, sejumlah barang elektronik juga rentan rusak saat listrik byar-pet. “Kami berharap agar listrik kembali normal,” harapnya.
Menindaklanjuti permasalahan tersebut, Manager UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Bali Timur, Ansats Pram Andreas Simamora, bersama Manager Operasi dan Pemeliharaan PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Bali, I Wayan Suda, menggelar jumpa pers, Senin kemarin. Dijelaskan, masalah kelistrikan di Nusa Penida karena sejumlah faktor. Di antaranya faktor alam, di mana terjadi pohon tumbang pasca hujan deras belakangan ini.
“Kami sudah sering imbau kepada masyarakat agar memangkas apabila ada pohon yang tumbuh di dekat jaringan listrik,” ujar Ansats. Selain itu, lanjut dia, gangguan listrik karena ulah beberapa jenis hewan yang masuk ke jaringan listrik tersebut. Seperti tikus, ular, tokek, dan lainnya.
Hanya saja untuk menormalkan kembali jaringan listrik yang kena gangguan memerlukan waktu. Di Nusa Penida terdapat 16.400 pelanggan. Sementara kapasitas listrik dari pembangkit di Nusa Penida mencapai 11,9 Mega Watt (MW), sedangkan pemakaian listrik tertinggi di Nusa Penida saat musim liburan Juni 2018 7,2 MW sampai 7,5 MW. Kalau hari biasanya hanya 6,5 MW. “Jadi dengan kepasitas itu kebutuhan akan listrik dari pelanggan masih melebihi,” katanya.
Ketika terjadi ganguan, jelasnya, maka PLN akan langsung mengatensi dengan turun untuk memperbaiki permasalahan tersebut. Oleh karena itu, diharapkan kepada masyarakat ketika terjadi gangguan listrik agar langsung menyampaikan permasalahan itu kepada PLN.*wan
1
Komentar