Pasokan Listrik Bali Turun 125 MW
Pasokan listrik Bali turun sekitar 125 Mega Watt (MW) sejak Selasa (4/-12) lalu.
Karena Pemeliharaan Jaringan PLTU Celukan Bawang
DENPASAR, NusaBali
Ini menyusul dilakukannya pemeliharaan jaringan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. General Manager PT Indonesia Power UP Bali, I Gusti Agung Ngurah Subawa Putra, mengatakan pemeliharaan PLTU Celukan Bawang dilakukan untuk jaringan Unit I, Unit II, dan Unit III. Pemeliharaan dilakukan oleh PT PLN Distribusi Bali secara bertahap. Saat ini, PLN sedang melakukan pemeliharaan untuk Unit III PLTU Celukan Bawang, sejak Selasa hingga Jumat (7/12) besok.
Tahap selanjutnya, dilakukan pemeliharaan untuk Unit I dan Unit II PLTU Celukan Bawang. Pemeliharaan keseluruhan diperkirakan berlangsung selama sebulan ke depan.
"Kami melakukan pemeliharaan rutin setiap tahun untuk mengantisipasi gangguan jaringan. Seperti modelnya mesin motor, harus ganti oli. Kami juga melakukan itu untuk memelihara jaringan. Ini (pemeliharaan jaringan di PLTU Celukan Bawang, Red) akan berlangsung selama sebulan secara bertahap. Masing-masing unit perlu waktu pemeliharaan selama 10 hari," jelas IGAN Subawa Putra saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Rabu (5/12).
Dengan pemeliharaan PLTU Celukan Bawang, maka pasokan listrik Bali berkurang 125 MW dari total 1.228,7 MW. Listrik Bali selama ini masing-masing bersumber dari PLTDG Gilimanuk (Jembrana) dengan daya130,0 MW, PLTDG Pamaron (Buleleng) 80,0 MW, PLTDG Pesanggaran (Denpasar) 358,7 MW, PLTU Celukan Bawang (Buleleng) 380,0 MW, dan Kabel Laut (Jawa-Bali) 340,0 MW. Sedangkan kebutuhan listrik saat beban puncak (malam hari) di Bali mencapai 900 MW.
Dengan proses pemeliharaan jaringan PLTU Celukan Bawang yang berimbas penurunan pasokan 125 MW, PLN menyarankan masyarakat Bali untuk lakukan penghematan 10-20 pesren pada jam beban puncak pukul 18.00 Wita hingga 22.00 Wita. “Ini untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi pemadaman,” tandas Swabawa Putra.
Menurut Swabawa Putra, pihaknya juga berupaya melakukan percepatan penyelesaian pemeliharaan jaringan PLTU Celukan Bawang. Apalagi, ini menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, srta Natal, dan Tahun Baru yang dipastikan pemakaian listrik cukup tinggi. "Kami berupaya melakukan percepatan,” katanya. Selain itu, pihaknya juga berupaya maksimalkan jaringan listrik kabel laut untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman Galungan dan Kuningan.
Sementara itu, Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Bali, I Nyoman Swiranata, mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman, pihaknya juga sudah menyiapkan teknis dan mekanisme buat mengganti kerugian pelanggan. Nantinya, pelanggan akan diberikan ganti rugi melalui mekanisme konversi.
Pelanggan yang menggunakan proses pasca bayar, nantinya akan diberikan pengurangan pada tagihan listrik jika mereka mengalami pemadaman. Sedangkan bagi pelanggan yang menggunakan proses prabayar, nantinya PLN akan memberikan ganti rugi berupa penambahan token listrik jika mereka mengalami pemadaman. "Kita sudah siapkan mekanismenya, pelanggan tidak perlu lagi datang ke PLN untuk mengurusnya. Tinggal dikonversi saja," jelas Nyoman Swiranata saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin. *mi
DENPASAR, NusaBali
Ini menyusul dilakukannya pemeliharaan jaringan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. General Manager PT Indonesia Power UP Bali, I Gusti Agung Ngurah Subawa Putra, mengatakan pemeliharaan PLTU Celukan Bawang dilakukan untuk jaringan Unit I, Unit II, dan Unit III. Pemeliharaan dilakukan oleh PT PLN Distribusi Bali secara bertahap. Saat ini, PLN sedang melakukan pemeliharaan untuk Unit III PLTU Celukan Bawang, sejak Selasa hingga Jumat (7/12) besok.
Tahap selanjutnya, dilakukan pemeliharaan untuk Unit I dan Unit II PLTU Celukan Bawang. Pemeliharaan keseluruhan diperkirakan berlangsung selama sebulan ke depan.
"Kami melakukan pemeliharaan rutin setiap tahun untuk mengantisipasi gangguan jaringan. Seperti modelnya mesin motor, harus ganti oli. Kami juga melakukan itu untuk memelihara jaringan. Ini (pemeliharaan jaringan di PLTU Celukan Bawang, Red) akan berlangsung selama sebulan secara bertahap. Masing-masing unit perlu waktu pemeliharaan selama 10 hari," jelas IGAN Subawa Putra saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Rabu (5/12).
Dengan pemeliharaan PLTU Celukan Bawang, maka pasokan listrik Bali berkurang 125 MW dari total 1.228,7 MW. Listrik Bali selama ini masing-masing bersumber dari PLTDG Gilimanuk (Jembrana) dengan daya130,0 MW, PLTDG Pamaron (Buleleng) 80,0 MW, PLTDG Pesanggaran (Denpasar) 358,7 MW, PLTU Celukan Bawang (Buleleng) 380,0 MW, dan Kabel Laut (Jawa-Bali) 340,0 MW. Sedangkan kebutuhan listrik saat beban puncak (malam hari) di Bali mencapai 900 MW.
Dengan proses pemeliharaan jaringan PLTU Celukan Bawang yang berimbas penurunan pasokan 125 MW, PLN menyarankan masyarakat Bali untuk lakukan penghematan 10-20 pesren pada jam beban puncak pukul 18.00 Wita hingga 22.00 Wita. “Ini untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi pemadaman,” tandas Swabawa Putra.
Menurut Swabawa Putra, pihaknya juga berupaya melakukan percepatan penyelesaian pemeliharaan jaringan PLTU Celukan Bawang. Apalagi, ini menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, srta Natal, dan Tahun Baru yang dipastikan pemakaian listrik cukup tinggi. "Kami berupaya melakukan percepatan,” katanya. Selain itu, pihaknya juga berupaya maksimalkan jaringan listrik kabel laut untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman Galungan dan Kuningan.
Sementara itu, Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Bali, I Nyoman Swiranata, mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman, pihaknya juga sudah menyiapkan teknis dan mekanisme buat mengganti kerugian pelanggan. Nantinya, pelanggan akan diberikan ganti rugi melalui mekanisme konversi.
Pelanggan yang menggunakan proses pasca bayar, nantinya akan diberikan pengurangan pada tagihan listrik jika mereka mengalami pemadaman. Sedangkan bagi pelanggan yang menggunakan proses prabayar, nantinya PLN akan memberikan ganti rugi berupa penambahan token listrik jika mereka mengalami pemadaman. "Kita sudah siapkan mekanismenya, pelanggan tidak perlu lagi datang ke PLN untuk mengurusnya. Tinggal dikonversi saja," jelas Nyoman Swiranata saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin. *mi
1
Komentar