Limbah Laut Pun Jadi Barang Berharga
Para perajin khususnya di Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar, kini makin banyak memanfaatkan limbah laut berupa batang kayu dan ranting pohon. Limbah itu diolah menjadi produk kerajinan berharga tak murah.
GIANYAR, NusaBali
Seperti dilakukan I Ketut Wiyana,40, warga Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar, yang memanfaatkan limbah kayu untuk produk kerajinan. ‘’Melihat banyaknya limbah kayu, terpetik pikiran saya untuk membuat kreasi kerajinan dari limbah kayu,’’ katanya di Desa Tegallalang, Senin (25/4).
Kata dia, pada umumnya limbah kayu hanya untuk kayu bakar. Di tangannya, limbah itu diolah menjadi meja, kursi, wadah lampu seni, miniatur binatang dan hiasan dinding lainnya. Limbah itu dikombinasikan dengan bahan lain untuk menambah nilai seni.
Usaha kerajinan ini digelutinya sejak empat tahun lalu. Berbagai kerajinan itu kemudian dipasarkan ke konsumen melalui situs online. Awalnya dirasa cukup sulit, namun setelah dicoba terus dan ternyata ada peminatnya. "Karena itu saya terus mengembangkan dan berinovasi dalam membuat produk,” ujarnya.
Wiyana dibantu empat tenaga lain, tiap bulan mampu memproduksi puluhan unit kerajinan limbah laut. Tiap unit dijual dengan harga Rp 200.000. Untuk jenis patung kuda seukuran kuda asli bisa dijual puluhan juta rupiah, tergantung tingkat kesulitan membuatnya. Desain produk disesuaikan dengan permintaan, yaitu ukuran sedang hingga cukup besar.
Sementara itu, Ni Wayan Sari,60, salah satu perajin limbah laut lainnya mengatakan, kegiatan mengolah limbah laut merupakan berkah. Bahkan selain bisa mengurangi sampah laut, kegiatan ini bisa memberikan pekerjaan kepada masayarat sekitar pantai yaitu mengumpulkan kayu untuk dijual ke pengepul kayu.
Ia menceritakan, pada awalnya pemesan kerajinan ini hanya pembeli lokal. Setelah dipasarkan, banyak pembeli dari luar negeri tertarik memesan. Namun belum semua pesanan dapat dilayaninya, mengingat tenaga kerja terampil untuk kerajinan ini masih terbatas. 7 cr62
Komentar