Gerindra Bali Gembleng 500 Kader Hadapi Pileg 2019
DPD Partai Gerindra Bali menggembleng sekitar 500-an kader yang maju di Pileg 2019 mulai dari Caleg DPR RI, DPRD Bali, dan caleg kabupaten/kota dalam pendidikan politik di Hotel Inna Heritage Jalan Veteran Denpasar, Sabtu (8/12) siang.
DENPASAR,NusaBali
Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Sukarta ingatkan para caleg yang bertarung tidak serobot suara kawan sesama caleg Gerindra, karena hanya akan menjadi rapuh pertahanan partai di Pileg nanti. Dalam pendidikan politik kader partai hadapi Pileg 2019 ini menghadirkan Wakil Ketua Umum Bidang Kaderisasi yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, Eddy Prabowo.
Hadir juga para Ketua DPC Gerindra kabupaten/kota se Bali serta para jajaran Fraksi Gerindra se Bali. Kader-kader Gerindra kemarin diberikan pemahaman politik, pola dan strategi bertarung, tips kampanye sampai pengetahuan menghitung suara di TPS dan dapil masing-masing.
Gus Sukarta meminta kader petakan kekuatan, petakan wilayah di masing-masing dapil. Sehingga tabrakan dilapangan tidak terjadi antar caleg. “Jangan suara kawan sendiri diserobot, hadapi kompetitor di luar Partai Gerindra. Pesaing utama kalian itu ya di luar Gerindra. Jangan suara kawan sendiri diambil. Kalau teman sudah masuk, cari alternatif. Jangan kayak rebutan tulang tidak ada isinya, Cuma dapat ribut saja,” ujar Gus Sukarta seraya menyebutkan Gerindra target kenaikan kursi maksimal di Pileg 2019 untuk di kabupaten/kota, Provinsi Bali dan DPR RI.
Gus Sukarta menambahkan Gerindra sudah membuktikan ketika solid dalam pertempuran dan tidak saling rebut kantong suara sesama caleg hasilnya pasti maksimal.
“Saya sudah membuktikan di Pileg 2009 ketika saya pertama kali maju. Saat itu Gerindra dapat 2 kursi DPRD Bali. Karena bagi saya kerja keras adalah hal mutlak, tidak menjelekkan-jelekkan siapa saja, tidak menyerobot suara kawan. Kawan masuk di satu daerah, ya kita cari cara lain, cari daerah yang belum tergarap. Maka saya bilang jangan pernah ambil lahan teman sendiri,” ujar politisi asal Geriya Buruan, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan ini.
Mantan Wakil Ketua DPRD Bali periode 2009-2014 ini bergerak dengan kedepankan senyum. Karena itu merupakan salah satu strategi yang disampaikan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto. Gus Sukarta pun menyebutkan akan memantau pergerakan dan kerja kader di Pileg 2019. “Jangan ada yang nggak bergerak. Rebut suara sebanyak- banyaknya. Kembangkan senyum, jangan Sombong dan Sewot kepada rakyat. Nanti kalian Stres, Stroke menuju Setra (kuburan),” ujar anggota Komisi V DPR RI membidangi infrastruktur ini.
Sementara Eddy Prabowo kemarin membakar semangat kader Partai Gerindra Bali yang maju Caleg di Pileg 2019. Eddy Prabowo yang pengalaman tarung di Pileg dan lolos di DPR RI pun membagikan strateginya. “Kerja keras, jangan terpengaruh oleh pencitraan lawan di media. Kalau kalian terintimidasi pencitraan lawan di media, ya tenggelam. Makanya kerja, turun, dekati rakyat. Kalian perlu sentuhan langsung kepada mereka. Yakinkan,” ujar Eddy Prabowo.
Eddy Prabowo tidak menampik di Bali adalah zona merah oleh penguasaan partai pesaing. Namun itu bukanlah halangan bagi caleg Gerindra meraih kursi maksimal di Bali. “Kalian punya kursi DPR RI, kalian punya 7 kursi DPRD Bali. Kalau saya hitung Gerindra di Bali punya 44 kursi di kabupaten/kota, Provinsi dan DPR RI. Masa kalian nggak yakin dengan modal itu? Ya lakukan gerakan, dekati rakyat. Yang penting saya ingatkan kepada caleg incumbent jangan korupsi. Karena rakyat akan antipati,” ujar Eddy Prabowo. *nat
Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Sukarta ingatkan para caleg yang bertarung tidak serobot suara kawan sesama caleg Gerindra, karena hanya akan menjadi rapuh pertahanan partai di Pileg nanti. Dalam pendidikan politik kader partai hadapi Pileg 2019 ini menghadirkan Wakil Ketua Umum Bidang Kaderisasi yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, Eddy Prabowo.
Hadir juga para Ketua DPC Gerindra kabupaten/kota se Bali serta para jajaran Fraksi Gerindra se Bali. Kader-kader Gerindra kemarin diberikan pemahaman politik, pola dan strategi bertarung, tips kampanye sampai pengetahuan menghitung suara di TPS dan dapil masing-masing.
Gus Sukarta meminta kader petakan kekuatan, petakan wilayah di masing-masing dapil. Sehingga tabrakan dilapangan tidak terjadi antar caleg. “Jangan suara kawan sendiri diserobot, hadapi kompetitor di luar Partai Gerindra. Pesaing utama kalian itu ya di luar Gerindra. Jangan suara kawan sendiri diambil. Kalau teman sudah masuk, cari alternatif. Jangan kayak rebutan tulang tidak ada isinya, Cuma dapat ribut saja,” ujar Gus Sukarta seraya menyebutkan Gerindra target kenaikan kursi maksimal di Pileg 2019 untuk di kabupaten/kota, Provinsi Bali dan DPR RI.
Gus Sukarta menambahkan Gerindra sudah membuktikan ketika solid dalam pertempuran dan tidak saling rebut kantong suara sesama caleg hasilnya pasti maksimal.
“Saya sudah membuktikan di Pileg 2009 ketika saya pertama kali maju. Saat itu Gerindra dapat 2 kursi DPRD Bali. Karena bagi saya kerja keras adalah hal mutlak, tidak menjelekkan-jelekkan siapa saja, tidak menyerobot suara kawan. Kawan masuk di satu daerah, ya kita cari cara lain, cari daerah yang belum tergarap. Maka saya bilang jangan pernah ambil lahan teman sendiri,” ujar politisi asal Geriya Buruan, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan ini.
Mantan Wakil Ketua DPRD Bali periode 2009-2014 ini bergerak dengan kedepankan senyum. Karena itu merupakan salah satu strategi yang disampaikan Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto. Gus Sukarta pun menyebutkan akan memantau pergerakan dan kerja kader di Pileg 2019. “Jangan ada yang nggak bergerak. Rebut suara sebanyak- banyaknya. Kembangkan senyum, jangan Sombong dan Sewot kepada rakyat. Nanti kalian Stres, Stroke menuju Setra (kuburan),” ujar anggota Komisi V DPR RI membidangi infrastruktur ini.
Sementara Eddy Prabowo kemarin membakar semangat kader Partai Gerindra Bali yang maju Caleg di Pileg 2019. Eddy Prabowo yang pengalaman tarung di Pileg dan lolos di DPR RI pun membagikan strateginya. “Kerja keras, jangan terpengaruh oleh pencitraan lawan di media. Kalau kalian terintimidasi pencitraan lawan di media, ya tenggelam. Makanya kerja, turun, dekati rakyat. Kalian perlu sentuhan langsung kepada mereka. Yakinkan,” ujar Eddy Prabowo.
Eddy Prabowo tidak menampik di Bali adalah zona merah oleh penguasaan partai pesaing. Namun itu bukanlah halangan bagi caleg Gerindra meraih kursi maksimal di Bali. “Kalian punya kursi DPR RI, kalian punya 7 kursi DPRD Bali. Kalau saya hitung Gerindra di Bali punya 44 kursi di kabupaten/kota, Provinsi dan DPR RI. Masa kalian nggak yakin dengan modal itu? Ya lakukan gerakan, dekati rakyat. Yang penting saya ingatkan kepada caleg incumbent jangan korupsi. Karena rakyat akan antipati,” ujar Eddy Prabowo. *nat
1
Komentar