Undhira Gelar Simakrama ‘Generasi Muda Hindu yang Berkarakter di Era Milenial’
Universitas Dhyana Pura (Undhira) menggelar acara simakrama/dialog bertajuk ‘Generasi Muda Hindu yang Berkarakter di Era Milenial’ bertempat di Auditorium Gedung E Undhira, Sabtu (8/12).
Hadirkan Empat Tokoh Hindu sebagai Pembicara
MANGUPURA, NusaBali
Simakrama yang dihadiri sekitar 400 mahasiswa ini menampilkan empat tokoh Hindu sebagai pembicara, yakni mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang kini menjabat sabagai President of World Hindu Parisad, I Gede Pasek Suardika (anggota DPD RI), I Gusti Ngurah Sudiana (Ketua PHDI Bali), dan I Wayan Jondra (mantan anggota KPU Bali).
Ketua DPRD Badung Putu Parwata yang membuka acara dalam sambutannya mengatakan bahwa generasi muda adalah generasi yang akan meneruskan cita-cita bangsa untuk menjadikan NKRI tetap utuh dan tidak terpecah oleh hoax dan isu SARA.
“Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa kita yang tidak terpengaruh oleh hoax. Tidak membenturkan SARA, tetapi memilih karakter yang khusus, bagaimana menjaga NKRI ini dengan utuh. Sehingga dengan demikian, semuanya akan bisa berjalan, dan simakrama ini tentunya akan melahirkan pikiran-pikiran yang baik,” ujarnya.
Rektor Universitas Dhyana Pura, Dr dr Made Nyandra SpKj MRepro FIAS mengatakan, dipilihnya keempat pembicara ini karena merupakan tokoh yang memiliki wawasan luas yang nantinya dapat membagi ilmunya untuk para generasi muda Hindu Bali tentang karakter agama Hindu dan kepemimpinan. “Pembicara kita cari orang-orang yang punya wawasan luas, yang bisa memberikan wawasan kepada generasi muda untuk menjadi orang yang benar-benar milenial tapi tidak larut dalam aspek negatifnya,” katanya.
Made Nyandra memaparkan tujuan digelarnya simakrama yang digagas KMHD (Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma) Undhira karena pendidikan karakter tidak bisa ditempuh dengan cara online. “Harapannya, simakrama ini akan melahirkan pemikiran-pemikiran, bahwa kita harus saling menghormati. Kita bangsa yang besar, rentan terpecah belah, apalagi jika dihubungkan dengan zaman milenial yang sangat gampang terjadi provokasi. Tapi, kalau kita punya karakter, kita tidak mudah dipecah. Oleh karena itu, kita harus hormati perbedaan,” tegasnya.
Seperti dikehahui, Universitas Dhyana Pura berdiri sejak tahun 2011 dengan jumlah mahasiswa sekitar 3.000 orang yang berasal dari 28 provinsi di Indonesia. Undhira pernah masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yakni Orasi Pancasila dalam 52 Bahasa. Angka 7 merupakan simbolis yang selalu dijunjung tinggi Undhira karena angka 7 merupakan angka yang disucikan dalam kepercayaan Hindu dan dipercaya dapat menuntun pada tujuan yang ingin dicapai. Seperti contoh, 7 karakter yang dikembangkan Undhira, yakni; percaya diri, intergritas, keberagaman, entrepreneur (kreativitas), leadership (kepemimpinan), profesional, dan global, rutin dilaksanakan Undhira setiap hari Rabu. Hingga saat ini, ada 15 program studi yang ditawarkan Undhira. *
MANGUPURA, NusaBali
Simakrama yang dihadiri sekitar 400 mahasiswa ini menampilkan empat tokoh Hindu sebagai pembicara, yakni mantan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang kini menjabat sabagai President of World Hindu Parisad, I Gede Pasek Suardika (anggota DPD RI), I Gusti Ngurah Sudiana (Ketua PHDI Bali), dan I Wayan Jondra (mantan anggota KPU Bali).
Ketua DPRD Badung Putu Parwata yang membuka acara dalam sambutannya mengatakan bahwa generasi muda adalah generasi yang akan meneruskan cita-cita bangsa untuk menjadikan NKRI tetap utuh dan tidak terpecah oleh hoax dan isu SARA.
“Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa kita yang tidak terpengaruh oleh hoax. Tidak membenturkan SARA, tetapi memilih karakter yang khusus, bagaimana menjaga NKRI ini dengan utuh. Sehingga dengan demikian, semuanya akan bisa berjalan, dan simakrama ini tentunya akan melahirkan pikiran-pikiran yang baik,” ujarnya.
Rektor Universitas Dhyana Pura, Dr dr Made Nyandra SpKj MRepro FIAS mengatakan, dipilihnya keempat pembicara ini karena merupakan tokoh yang memiliki wawasan luas yang nantinya dapat membagi ilmunya untuk para generasi muda Hindu Bali tentang karakter agama Hindu dan kepemimpinan. “Pembicara kita cari orang-orang yang punya wawasan luas, yang bisa memberikan wawasan kepada generasi muda untuk menjadi orang yang benar-benar milenial tapi tidak larut dalam aspek negatifnya,” katanya.
Made Nyandra memaparkan tujuan digelarnya simakrama yang digagas KMHD (Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma) Undhira karena pendidikan karakter tidak bisa ditempuh dengan cara online. “Harapannya, simakrama ini akan melahirkan pemikiran-pemikiran, bahwa kita harus saling menghormati. Kita bangsa yang besar, rentan terpecah belah, apalagi jika dihubungkan dengan zaman milenial yang sangat gampang terjadi provokasi. Tapi, kalau kita punya karakter, kita tidak mudah dipecah. Oleh karena itu, kita harus hormati perbedaan,” tegasnya.
Seperti dikehahui, Universitas Dhyana Pura berdiri sejak tahun 2011 dengan jumlah mahasiswa sekitar 3.000 orang yang berasal dari 28 provinsi di Indonesia. Undhira pernah masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yakni Orasi Pancasila dalam 52 Bahasa. Angka 7 merupakan simbolis yang selalu dijunjung tinggi Undhira karena angka 7 merupakan angka yang disucikan dalam kepercayaan Hindu dan dipercaya dapat menuntun pada tujuan yang ingin dicapai. Seperti contoh, 7 karakter yang dikembangkan Undhira, yakni; percaya diri, intergritas, keberagaman, entrepreneur (kreativitas), leadership (kepemimpinan), profesional, dan global, rutin dilaksanakan Undhira setiap hari Rabu. Hingga saat ini, ada 15 program studi yang ditawarkan Undhira. *
1
Komentar