Ratusan Siswa Ikuti Lomba Keterampilan Pramuka
SMAN Kubu, melalui Gebyar Ambalan Soekarno-Fatmawati (GASF) 2018, menggelar beragam lomba bidang keterampilan kepramukaan.
AMLAPURA, NusaBali
Melibatkan siswa TK, SD dan SMP se-Karangasem. Tujuannya meningkatkan motivasi generasi muda menjadi sehat, cerdas, tangkas dan berkarakter. Lomba diselenggarakan itu disinkrunkan HUT ke-26 Ambalan Soekarno Fatmawati Pangkalan SMAN Kubu, di SMAN Kubu, Banjar Tigaron, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem, Minggu (9/12).
Lomba tersebut dibuka Kamabigus (Ketua Majelis Pembimbing Gugus) SMAN Kubu I Ketut Suba, sedangkan beragam lomba tersebut dikoordinasikan Ketua Panitia I Gede Agung Ariyasa. Lomba melibatkan 31 siswa TK ikut lomba mewarnai gambar dan lomba kolase. Sedangkan 108 siswa SD atau siaga mengikuti lomba senam Pramuka jilid II dan lomba barung idola. Nomor SMP diikuti 188 siswa atau penggalang ikut lomba senam Pramuka jilid II dan lomba regu idola.
Di samping itu, seluruh peserta juga diadu wawasannya di bidang mata pelajaran, sehingga disediakan beragam nomor lomba mata pelajaran: lomba Matematika, IPA, Bahasa Bali, Bahasa Inggris, lomba cerdas cermat, IPS, lomba menaksir tinggi dan hasta karya.
"Kami tiap tahun menggelar Gebyar Ambalan Soekarno-Fatmawati (GASF), tujuannya untuk memberikan ruang dan pengalaman siswa berlomba di bidang akademis dan non akademis," jelas I Ketut Suba yang juga Kasek SMAN Kubu.
Paling tidak katanya, sejak dini terdeteksi bakat dan kemampuan siswa, melalui hasil kerjanya. Misalnya di nomor lomba mewarnai di tingkat TK, akan ketahuan sejauh mana bakat siswa menggambar, atau meletakkan warna terhadap gambar yang telah ada.
Begitu juga di lomba mata pelajaran, dari hasil lomba ketahuan kualitas pendidikan yang selama ini didapatkan siswa di sekolah. Hasil lomba itu juga bisa dijadikan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
"Misalnya LCC (lomba cerdas cermat), di sana memerlukan kecepatan berpikir untuk menjawab. Selain menjawab secara cepat, juga diperlukan ketepatan jawaban," lanjutnya.
Dewan juri yang terlibat di antarnya: Ni Wayan Parwati, I Gede Agung Ariyasa, Made Mardana, I Ketut Sarjana, Ni Luh Putu Srie Eka Meilani dan yang lain-lainnya, melakukan penilaian secara objektif. "Secara kualitas, hasil pembinaan di setiap gugus mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari kemampuan peserta di setiap nomor lomba," jelas Ni Wayan Parwati. *k16
Melibatkan siswa TK, SD dan SMP se-Karangasem. Tujuannya meningkatkan motivasi generasi muda menjadi sehat, cerdas, tangkas dan berkarakter. Lomba diselenggarakan itu disinkrunkan HUT ke-26 Ambalan Soekarno Fatmawati Pangkalan SMAN Kubu, di SMAN Kubu, Banjar Tigaron, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem, Minggu (9/12).
Lomba tersebut dibuka Kamabigus (Ketua Majelis Pembimbing Gugus) SMAN Kubu I Ketut Suba, sedangkan beragam lomba tersebut dikoordinasikan Ketua Panitia I Gede Agung Ariyasa. Lomba melibatkan 31 siswa TK ikut lomba mewarnai gambar dan lomba kolase. Sedangkan 108 siswa SD atau siaga mengikuti lomba senam Pramuka jilid II dan lomba barung idola. Nomor SMP diikuti 188 siswa atau penggalang ikut lomba senam Pramuka jilid II dan lomba regu idola.
Di samping itu, seluruh peserta juga diadu wawasannya di bidang mata pelajaran, sehingga disediakan beragam nomor lomba mata pelajaran: lomba Matematika, IPA, Bahasa Bali, Bahasa Inggris, lomba cerdas cermat, IPS, lomba menaksir tinggi dan hasta karya.
"Kami tiap tahun menggelar Gebyar Ambalan Soekarno-Fatmawati (GASF), tujuannya untuk memberikan ruang dan pengalaman siswa berlomba di bidang akademis dan non akademis," jelas I Ketut Suba yang juga Kasek SMAN Kubu.
Paling tidak katanya, sejak dini terdeteksi bakat dan kemampuan siswa, melalui hasil kerjanya. Misalnya di nomor lomba mewarnai di tingkat TK, akan ketahuan sejauh mana bakat siswa menggambar, atau meletakkan warna terhadap gambar yang telah ada.
Begitu juga di lomba mata pelajaran, dari hasil lomba ketahuan kualitas pendidikan yang selama ini didapatkan siswa di sekolah. Hasil lomba itu juga bisa dijadikan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
"Misalnya LCC (lomba cerdas cermat), di sana memerlukan kecepatan berpikir untuk menjawab. Selain menjawab secara cepat, juga diperlukan ketepatan jawaban," lanjutnya.
Dewan juri yang terlibat di antarnya: Ni Wayan Parwati, I Gede Agung Ariyasa, Made Mardana, I Ketut Sarjana, Ni Luh Putu Srie Eka Meilani dan yang lain-lainnya, melakukan penilaian secara objektif. "Secara kualitas, hasil pembinaan di setiap gugus mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari kemampuan peserta di setiap nomor lomba," jelas Ni Wayan Parwati. *k16
Komentar