Pertama Kali Diikuti Murid Penyandang Autis
Ujian Sekolah (US) SD Luar Biasa Negeri Karangasem diikuti delapan murid, termasuk seorang siswa autis.
Ujian Sekolah SDLB Negeri Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
US untuk siswa autis atas nama Andi Supriadi dari banjar Ujung Pesisi, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, tidak berupa tes, namun hanya menggunakan alat peraga. Sebab siswa bersangkutan tidak mengenal huruf. US kali ini untuk pertama kali diikuti murid penyandang autis.
Pihak guru agak sulit berkomunikasi dan mengarahkan. Pada US hari pertama, Selasa (26/4), pengawas lebih fokus memberikan perhatian kepada siswa penyandang autis ini. Sebab, siswa autis tidak betah berlama-lama duduk di kelas, karena hiperaktif.
Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Karangasem yang menaungi SDLB, SMPLB, dan SMA LB Ketut Agung Sudewa didampingi Wakasek Kesiswaan Amin Suratman dan Ketua Panitia Prisma Pradana, memaparkan hal itu di sela-sela US di SLBN Karangasem, Selasa kemarin.
Untuk meyakinkan murid penyandang autis agar mau masuk kelas mesti melibatkan dua orang guru.
Menurut Agung Sudewa, materi US untuk siswa autis antara lain memasang puzzel, meronce (memasukkan benang ke jarum), menebalkan huruf, dan sebagainya.
“Siswa autis itu kan tidak mengenal huruf, berkomunikasi mesti menggunakan bahasa yang telah dimengerti, tidak boleh diganti bahasanya,” kata Prisma Pradana.
Dijelaskannya, penyandnag autis gerakannya sering refleks, hiperaktif, sering usil kepada teman-temannya. Selama ikut belajar di SD Luar Biasa Negeri Karangasem pihak pengelola sekolah berupaya mengarahkan gerak refleks, mengurangi tantrum (ledakan emosi) si murid bersangkutan. Pihak sekolah hanya berupaya mengarahkan pembawaan siswa autis tersebut. “Makanya guru lebih awas memantau siswa bersangkutan,” tambah Prisma Pradana.
Tercatat dari delapan siswa yang ikut US, hanya empat siswa yang nantinya terdaftar ikut ujian nasional (UN) pada 16-18 Mei mendatang. Dari siswa kelompok B tuna rungu wicara, yakni, I Kadek Dwi Ariawan, Ni Komang Setiana, Ni Kadek Septiani, dan I Putu Restu Prasetya.
Sedangkan siswa masuk kelompok C yakni tuna grahita (keterbelakangan mental), hanya ikut US. Mereka adalah Irvan Maulana, Ni Komang Nuning Astuti, dan Ni Wayan Putu Eka. 7 k16
1
Komentar