Siswa PKL, Pembelajaran dengan WA
Ratusan siswa SMKN 2 Bangli mulai melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL).
BANGLI, NusaBali
Meski PKL, para siswa tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar melalui aplikasi WhatsApp (WA). Guru berikan materi pelajaran, tugas, maupun setor tugas melalui WA. Guru juga melakukan pendampingan PKL.
Kepala SMKN 2 Bangli, I Wayan Suparta, menjelaskan para siswa melaksanakan PKL selama 6 bulan. Selama PKL, mereka sepenuhnya ada di dunia usaha atau dunia industri (DU/DI). Kegiatan belajar mengajar via online memanfaatkan group WA. Masing-masing guru mata pelajaran (mapel) dan siswa membuat group. “Guru menyampaikan materi pelajaran, tugas, dan tes via grup WA. Sementara siswa kumpulkan tugas juga lewat grup WA,” jelas Suparta, Senin (10/12).
Pada tahun ajaran sebelumnya, materi adaptif atau normatif diberikan melalui bahan fotokopi. Berdasarkan kajian, menyampaikan materi dan tugas lebih efektif dengan sistem online. “Pola ini sesungguhnya mengadopsi program pembelajaran online yang dicanangkan Pemprov Bali,” imbuhnya. Materi produktif (kejuruan) diperoleh langsung saat melaksanakan PKL. “Saat ujian para siswa mampu menyelesaikan, meski siswa penuh di DU/DI,” ujarnya.
Dikatakan, jumlah siswa yang PKL sebanyak 347 orang tersebar dalam 4 program keahlian yaitu Perhotelan, Tata Boga, Kriya Kayu, dan Usaha Perjalanan Wisata. Perusahaan yang menjadi mitra tempat PKL bagi para siswa berjumlah sekitar 73 DU/DI yang semuanya sudah MoU dengan sekolah. “PKL berlangsung selama 6 bulan, dimulai 1 Desember hingga 31 Mei 2019 mendatang,” terangnya. DU/DI tesebar di Ubud Gianyar, Kuta Badung, Nusa Dua Badung, dan Sanur Denpasar. Guru-guru ditugaskan melakukan pendampingan. “Siswa tetap diawasi agar tujuan pendidikan terlaksana dengan baik,” tegasnya. *es
Meski PKL, para siswa tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar melalui aplikasi WhatsApp (WA). Guru berikan materi pelajaran, tugas, maupun setor tugas melalui WA. Guru juga melakukan pendampingan PKL.
Kepala SMKN 2 Bangli, I Wayan Suparta, menjelaskan para siswa melaksanakan PKL selama 6 bulan. Selama PKL, mereka sepenuhnya ada di dunia usaha atau dunia industri (DU/DI). Kegiatan belajar mengajar via online memanfaatkan group WA. Masing-masing guru mata pelajaran (mapel) dan siswa membuat group. “Guru menyampaikan materi pelajaran, tugas, dan tes via grup WA. Sementara siswa kumpulkan tugas juga lewat grup WA,” jelas Suparta, Senin (10/12).
Pada tahun ajaran sebelumnya, materi adaptif atau normatif diberikan melalui bahan fotokopi. Berdasarkan kajian, menyampaikan materi dan tugas lebih efektif dengan sistem online. “Pola ini sesungguhnya mengadopsi program pembelajaran online yang dicanangkan Pemprov Bali,” imbuhnya. Materi produktif (kejuruan) diperoleh langsung saat melaksanakan PKL. “Saat ujian para siswa mampu menyelesaikan, meski siswa penuh di DU/DI,” ujarnya.
Dikatakan, jumlah siswa yang PKL sebanyak 347 orang tersebar dalam 4 program keahlian yaitu Perhotelan, Tata Boga, Kriya Kayu, dan Usaha Perjalanan Wisata. Perusahaan yang menjadi mitra tempat PKL bagi para siswa berjumlah sekitar 73 DU/DI yang semuanya sudah MoU dengan sekolah. “PKL berlangsung selama 6 bulan, dimulai 1 Desember hingga 31 Mei 2019 mendatang,” terangnya. DU/DI tesebar di Ubud Gianyar, Kuta Badung, Nusa Dua Badung, dan Sanur Denpasar. Guru-guru ditugaskan melakukan pendampingan. “Siswa tetap diawasi agar tujuan pendidikan terlaksana dengan baik,” tegasnya. *es
1
Komentar