Siswa SD Ditikam Badik di Depan Sekolah
Seorang siswa sekolah dasar, Reza (11 tahun) terkena tikaman benda tajam berupa badik di punggungnya.
MAKASSAR, NusaBali
Kejadian itu terjadi di depan sekolahnya, SD Bawakaraeng di Makassar, Sulawesi Selatan, saat Reza hendak pulang ke rumah, Selasa siang (11/12). Satuan pengamanan sekolah, Faisal menjelaskan, korban tiba-tiba lari ke dalam area sekolah sembari berteriak kepadanya, beberapa menit setelah Reza pamit untuk pulang.
"Dia tadi pamit sama saya, baru lari keluar pagar sekolah. Tapi tidak lama, dia teriak-teriak. ‘Pak Satpam, Pak Satpam, Pak Satpam ditusuk di belakangku’," kata Faisal meniru teriakan Reza kepadanya seperti dilansir vivanews.
Melihat kondisi Reza, tampak sebilah badik menancap persis di punggungnya beserta darah, Faisal langsung memberi tahu para guru. Reza pun dilarikan ke Rumah Sakit Pelamonia. Ketika didesak, Reza akhirnya bercerita kepada ibunya Hartati (25) bahwa orang yang telah menancapkan badik di punggungnya ternyata kakak teman sekolahnya di SD Bawakaraeng.
Pelaku yang masih sekolah di SMP itu datang menjemput adiknya. Tiba-tiba cekcok dengan korban dan menikam menggunakan badik. Berdasarkan informasi Reza, pada hari yang sama polisi langsung menangkap pelaku yang berusia remaja.
Kepala Polsek Makassar, Kompol Usman, mengatakan pelaku berinisial IK merupakan siswa SMP berusia 13 tahun. Dia ditangkap aparat tak jauh dari tempat tinggalnya pada Selasa petang.
"Syukur pelaku tertangkap empat jam setelah kejadian," kata Usman. Polisi masih menyelidiki motif penikaman siswa SD yang mengakibatkan korban terluka. Namun pengakuan awal, pelaku dan korban sempat cekcok saat tak sengaja berpapasan di depan sekolah. Keduanya disebut tidak saling kenal.
"Informasi sementara, pelaku datang menjemput adiknya di sekolah. Setelah bertemu korban di luar, mereka cekcok lalu pelaku mencabut badik yang ditikam ke punggung," ujar Usman. Polisi telah menyita barang bukti berupa sebilah badik. Tiga saksi diminta keterangan, sedangkan pelaku ditangani oleh Unit Perempuan dan Anak Polsek Makassar dan Polrestabes Makassar.
"Mengenai asal usul badik, apa maksud dan tujuan pelaku membawa, kita masih kembangkan," Usman mengatakan seperti dilansir metrotvnews. Keterangan berbeda disampaikan oleh korban. Ibu korban, Hartati mengatakan, anaknya ditikam setelah pelaku meminta uang secara paksa. Hartati bersyukur anaknya tidak terluka lebih parah dan sudah berangsur membaik kondisinya.
"Sebelum dioperasi tadi saya tanya, katanya dia (korban) dimintai uang Rp5 ribu. Tapi anak saya tidak punya uang, terus langsung ditikam," kata Hartati. Reza masih mendapatkan perawatan di RS Pelamonia untuk operasi pengangkatan badik yang menancap di punggungnya.*
Kejadian itu terjadi di depan sekolahnya, SD Bawakaraeng di Makassar, Sulawesi Selatan, saat Reza hendak pulang ke rumah, Selasa siang (11/12). Satuan pengamanan sekolah, Faisal menjelaskan, korban tiba-tiba lari ke dalam area sekolah sembari berteriak kepadanya, beberapa menit setelah Reza pamit untuk pulang.
"Dia tadi pamit sama saya, baru lari keluar pagar sekolah. Tapi tidak lama, dia teriak-teriak. ‘Pak Satpam, Pak Satpam, Pak Satpam ditusuk di belakangku’," kata Faisal meniru teriakan Reza kepadanya seperti dilansir vivanews.
Melihat kondisi Reza, tampak sebilah badik menancap persis di punggungnya beserta darah, Faisal langsung memberi tahu para guru. Reza pun dilarikan ke Rumah Sakit Pelamonia. Ketika didesak, Reza akhirnya bercerita kepada ibunya Hartati (25) bahwa orang yang telah menancapkan badik di punggungnya ternyata kakak teman sekolahnya di SD Bawakaraeng.
Pelaku yang masih sekolah di SMP itu datang menjemput adiknya. Tiba-tiba cekcok dengan korban dan menikam menggunakan badik. Berdasarkan informasi Reza, pada hari yang sama polisi langsung menangkap pelaku yang berusia remaja.
Kepala Polsek Makassar, Kompol Usman, mengatakan pelaku berinisial IK merupakan siswa SMP berusia 13 tahun. Dia ditangkap aparat tak jauh dari tempat tinggalnya pada Selasa petang.
"Syukur pelaku tertangkap empat jam setelah kejadian," kata Usman. Polisi masih menyelidiki motif penikaman siswa SD yang mengakibatkan korban terluka. Namun pengakuan awal, pelaku dan korban sempat cekcok saat tak sengaja berpapasan di depan sekolah. Keduanya disebut tidak saling kenal.
"Informasi sementara, pelaku datang menjemput adiknya di sekolah. Setelah bertemu korban di luar, mereka cekcok lalu pelaku mencabut badik yang ditikam ke punggung," ujar Usman. Polisi telah menyita barang bukti berupa sebilah badik. Tiga saksi diminta keterangan, sedangkan pelaku ditangani oleh Unit Perempuan dan Anak Polsek Makassar dan Polrestabes Makassar.
"Mengenai asal usul badik, apa maksud dan tujuan pelaku membawa, kita masih kembangkan," Usman mengatakan seperti dilansir metrotvnews. Keterangan berbeda disampaikan oleh korban. Ibu korban, Hartati mengatakan, anaknya ditikam setelah pelaku meminta uang secara paksa. Hartati bersyukur anaknya tidak terluka lebih parah dan sudah berangsur membaik kondisinya.
"Sebelum dioperasi tadi saya tanya, katanya dia (korban) dimintai uang Rp5 ribu. Tapi anak saya tidak punya uang, terus langsung ditikam," kata Hartati. Reza masih mendapatkan perawatan di RS Pelamonia untuk operasi pengangkatan badik yang menancap di punggungnya.*
Komentar