Pasar Murah Pertama 'Diserbu' Warga
Warga Denpasar berbondong-bondong mendatangi pasar murah yang dipusatkan di Banjar Batur, Kelurahan Ubung, Denpasar Utara, Selasa (11/12).
DENPASAR, NusaBali
Pasar murah ini diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar bekerjasama dengan Bulog dan TPID selama Desember hingga awal Januari 2019. Kegiatan pasar murah yang digelar pertama ini akan terus berlanjut menyasar empat kecamatan di Denpasar.
Sejak baru dibuka pada pukul 08.00 Wita, masyarakat mulai memenuhi areal Banjar Batur untuk dapat membeli berbagai kebutuhan pokok. Kurang lebih 2 jam, barang kebutuhan pokok seperti, minyak goreng, gas elpiji 3kg dan gula pasir dengan jumlah 1 ton pun habis terjual. Hal ini dikarenakan barang-barang yang dijual jauh lebih murah daripada harga yang ada dipasaran. Seperti minyak goreng bimoli 5 liter dijual Rp 61.000 yang di pasaran seharga Rp 70.000, gula pasir kristal putih yang biasanya dijual Rp 12.500 perkilogram di pasar murah ini dijual dengan harga Rp 10.000 perkilogram. Selain itu, beras jenis kita premium ukuran 10 kilogram dijual Rp 99.000 yang biasanya di pasaran mencapai Rp 120.000.
Gas elpiji 3 kilogram yang di pasaran dijual Rp 20.000, dalam pasar murah ini dijual seharga Rp 14.500. Selain itu, dalam pasar murah ini juga memberikan harga bumbu lebih murah 15 persen dari harga jual dipasaran. Hal itu dilakukan untuk memberikan masyarakat kesempatan agar bisa membeli bahan pokok lebih murah terutama untuk masyarakat kurang mampu.
Kabid Metrologi dan Tertib Niaga Disperindag Kota Denpasar, Jarot Agung Iswayudi dikonfirmasi, kemarin, mengatakan, kegiatan pasar murah ini dilaksanakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat membeli barang-barang pokok untuk kebutuhan hari suci Galungan dan Kuningan dengan harga yang terjangkau dan lebih murah.
Sementara salah satu pembeli, Wayan Indra, 35, mengungkapkan dengan adanya pasar murah ini pihaknya merasa dibantu apalagi kebutuhan bahan pokok jelang Galungan dipastikan melonjak. “Saya sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini karena semua keperluan untuk hari raya bisa saya beli dengan harga yang lebih murah. Jauh dengan harga di pasaran pada umumnya. Jadi saya tidak perlu lagi mengeluarkan uang yang terlalu banyak dan bisa menghemat untuk keperluan yang lain saat hari raya," ujarnya. *mi
Pasar murah ini diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar bekerjasama dengan Bulog dan TPID selama Desember hingga awal Januari 2019. Kegiatan pasar murah yang digelar pertama ini akan terus berlanjut menyasar empat kecamatan di Denpasar.
Sejak baru dibuka pada pukul 08.00 Wita, masyarakat mulai memenuhi areal Banjar Batur untuk dapat membeli berbagai kebutuhan pokok. Kurang lebih 2 jam, barang kebutuhan pokok seperti, minyak goreng, gas elpiji 3kg dan gula pasir dengan jumlah 1 ton pun habis terjual. Hal ini dikarenakan barang-barang yang dijual jauh lebih murah daripada harga yang ada dipasaran. Seperti minyak goreng bimoli 5 liter dijual Rp 61.000 yang di pasaran seharga Rp 70.000, gula pasir kristal putih yang biasanya dijual Rp 12.500 perkilogram di pasar murah ini dijual dengan harga Rp 10.000 perkilogram. Selain itu, beras jenis kita premium ukuran 10 kilogram dijual Rp 99.000 yang biasanya di pasaran mencapai Rp 120.000.
Gas elpiji 3 kilogram yang di pasaran dijual Rp 20.000, dalam pasar murah ini dijual seharga Rp 14.500. Selain itu, dalam pasar murah ini juga memberikan harga bumbu lebih murah 15 persen dari harga jual dipasaran. Hal itu dilakukan untuk memberikan masyarakat kesempatan agar bisa membeli bahan pokok lebih murah terutama untuk masyarakat kurang mampu.
Kabid Metrologi dan Tertib Niaga Disperindag Kota Denpasar, Jarot Agung Iswayudi dikonfirmasi, kemarin, mengatakan, kegiatan pasar murah ini dilaksanakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat membeli barang-barang pokok untuk kebutuhan hari suci Galungan dan Kuningan dengan harga yang terjangkau dan lebih murah.
Sementara salah satu pembeli, Wayan Indra, 35, mengungkapkan dengan adanya pasar murah ini pihaknya merasa dibantu apalagi kebutuhan bahan pokok jelang Galungan dipastikan melonjak. “Saya sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini karena semua keperluan untuk hari raya bisa saya beli dengan harga yang lebih murah. Jauh dengan harga di pasaran pada umumnya. Jadi saya tidak perlu lagi mengeluarkan uang yang terlalu banyak dan bisa menghemat untuk keperluan yang lain saat hari raya," ujarnya. *mi
Komentar