Kwarcab Buleleng Telusuri Perpeloncoan di SMAN 1 Sukasada
Pengurus Harian Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Buleleng, telusuri kasus dugaan perpeloncoan yang terjadi saat orientasi kepramukaan dan pelantikan penegak tamu, Minggu (9/12) lalu.
SINGARAJA, NusaBali
Pengurus harian Gerakan Pramuka Kwarcab Buleleng, berencana akan memanggil Dewan Ambalan dan pembina Pramuka di SMAN 1 Sukasada untuk mengetahui kejelasan kronologis kegiatan itu.
Ketua Harian Gerakan Pramuka Kwarcab Buleleng Made Tingkat, Rabu (12/12) kemarin menjelaskan Kwarcab Buleleng belum mendapatkan laporan pasti terkait kasus dugaan perpeloncoan anggota Pramuka penegak itu. Ia pun sangat menyayangkan jika hal itu benar terjadi dalam kegiatan kepramukaan.
Ia pun menjelaskan jika seluruh kegiatan kepramukan di semua tingkat dari SD hingga perguruan tinggi, hanya memberikan latihan seputar dasar kepramukaan dan lebih menukik pada penanaman pendidikan karakter, moral dan akhlak mulia bagi penerus bangsa. Dalam pemberian materi itu memang sering kali dikemas dengan kreativitas penyampaian, yang tentu berpegangan pada kode etik pembinaan.
“Kalau seperti yang kita dengar di sana (Smansada,red) itu tidak benar, dan proses pendidikan tidak seperti itu. Mungkin saja itu hanya salah persepsi antara Pembina dengan yang menerima perintah, nanti kami akan cari kebenarannya,” ucapnya .
Sementara itu, Ancu Humas dan Publikasi Kwarcab Buleleng Made Suartha menegaskan, ke depannya seluruh Dewan Ambalan dan pembina Pramuka di masing-masing sekolah agar memperhatikan kegiatan dan tetap mengawasi pelaksanaan. Ia pun berharap pengurus pramuka di masing-masing gugus depan tak lagi membudayakan aksi dan tindakan yang dianggap tradisi dan dilaksanakan secara turun-temurun.
“Pramuka itu memang tak bisa lepas dari tradisi yang menjadi ciri kegiatan Pramuka, tapi yang positif dong. Saya rasa Dewan Ambalan sudah bisa menilai mana yang negatif dan mana yang positif,” jelasnya.
Sementara itu sebelumnya diberitakan pelaksanaan orientasi kepramukaan dan pelantikan penegak tamu di SMA Negeri 1 Sukasada, diwarnai protes. Orang tua siswa yang saat itu mengikuti kegiatan mengadukan bahwa anaknya mengalami perpeloncoan dengan meminum minuman botol yang sebelumnya dikumur oleh seluruh peserta di Pos IV, Minggu (9/12) lalu. Bahkan salah seorang peserta disebut sempat pingsan setelah mengikuti kegiatan itu. *k23
Pengurus harian Gerakan Pramuka Kwarcab Buleleng, berencana akan memanggil Dewan Ambalan dan pembina Pramuka di SMAN 1 Sukasada untuk mengetahui kejelasan kronologis kegiatan itu.
Ketua Harian Gerakan Pramuka Kwarcab Buleleng Made Tingkat, Rabu (12/12) kemarin menjelaskan Kwarcab Buleleng belum mendapatkan laporan pasti terkait kasus dugaan perpeloncoan anggota Pramuka penegak itu. Ia pun sangat menyayangkan jika hal itu benar terjadi dalam kegiatan kepramukaan.
Ia pun menjelaskan jika seluruh kegiatan kepramukan di semua tingkat dari SD hingga perguruan tinggi, hanya memberikan latihan seputar dasar kepramukaan dan lebih menukik pada penanaman pendidikan karakter, moral dan akhlak mulia bagi penerus bangsa. Dalam pemberian materi itu memang sering kali dikemas dengan kreativitas penyampaian, yang tentu berpegangan pada kode etik pembinaan.
“Kalau seperti yang kita dengar di sana (Smansada,red) itu tidak benar, dan proses pendidikan tidak seperti itu. Mungkin saja itu hanya salah persepsi antara Pembina dengan yang menerima perintah, nanti kami akan cari kebenarannya,” ucapnya .
Sementara itu, Ancu Humas dan Publikasi Kwarcab Buleleng Made Suartha menegaskan, ke depannya seluruh Dewan Ambalan dan pembina Pramuka di masing-masing sekolah agar memperhatikan kegiatan dan tetap mengawasi pelaksanaan. Ia pun berharap pengurus pramuka di masing-masing gugus depan tak lagi membudayakan aksi dan tindakan yang dianggap tradisi dan dilaksanakan secara turun-temurun.
“Pramuka itu memang tak bisa lepas dari tradisi yang menjadi ciri kegiatan Pramuka, tapi yang positif dong. Saya rasa Dewan Ambalan sudah bisa menilai mana yang negatif dan mana yang positif,” jelasnya.
Sementara itu sebelumnya diberitakan pelaksanaan orientasi kepramukaan dan pelantikan penegak tamu di SMA Negeri 1 Sukasada, diwarnai protes. Orang tua siswa yang saat itu mengikuti kegiatan mengadukan bahwa anaknya mengalami perpeloncoan dengan meminum minuman botol yang sebelumnya dikumur oleh seluruh peserta di Pos IV, Minggu (9/12) lalu. Bahkan salah seorang peserta disebut sempat pingsan setelah mengikuti kegiatan itu. *k23
Komentar