Surfer AS ‘Digigit’ Hiu di Pantai Balian
Surfer asal Amerika Serikat, Ryan Darwin Milenar Boraman, 26, luka parah diduga akibat digigit hiu saat atraksi surfing di Pantai Balian, Banjar Pengasahan, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Senin (25/4) pagi.
TABANAN, NusaBali
Sempat dirawat di RS kasih Ibu Bajera, lalu RS Kasih Ibu Tabanan, Selasa (26/4) malam korban tergigit hiu ini dirujuk ke Singapura untuk perawatan lebih lanjut.
Korban Ryan Darwin diketahui menginap di Balian Surf Camp, Desa Lalanglinggah bersama teman wanitanya asal Jerman, Rosa Averesch, 23, sejak beberapa hari lalu. Senin pagi sekitar pukul 06.30 Wita, korban bersama teman wanitanya turun ke Pantai Balian yang lokasinya tak jauh dari penginapan, untuk aktivitas surfung.
Setelah selama 1 jam beratraksi menaklukkan ganasnya ombak Bantai Balian, korban Ryan Darwin tiba-tiba mengerang kesakitan, karena tangan kanannya berdarah sekitar pukul 07.00 Wita. Seorang pegawai Balian Surf Camp, I Wayan Sukadana, 58, yang sejak awal mengawasi aktivitas surfing pagi itu, kemudian mengevakuasi korban dari Pantai Balian.
Selanjutnya, Wayan Sukadana membawa korban Ryan Darwin ke RS Kasih Ibu di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan yang berjarak sekitar 11 kilometar arah timur dari lokasi musibah. Karena lukanya cukup parah, hari itu juga surfer Amerika Serikat ini kemudian dirujuk ke RS Kasih Ibu Tabanan yang berlokasi di Kampung Kodok, Banjar Tegal Belodan, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. Korban dirawat di Ruang VIP B Nomor 302.
Korban Ryan Darwin sempat menjalani tindakan operasi di RS Kasih Ibu Tabanan, Senin sore. Namun, pasca operasi, korban hanya bisa menggerakkan jari tangan kanan. Sedangkan jari tangan kirinya tak bisa digerakkan. Lalu, Selasa malam sekitar pukul 22.00 Wita, korban Ryan Darwin dirujuk ke Singapura atas permintaan yang bersangkutan.
“Malam ini (tadi malam) pasien minta pindah berobat ke Singapura,” ungkap seorang perawat saat ditemui NusaBali di RS Kasih Ibu Tabanan, Selasa malam. Sayangnya, perawat bersangkutan tidak mau berbagi informasi tentang kondisi korban Ryan Darwin. Demikian pula pihak manajemen RS Kasih Ibu Tabanan. Bahkan, NusaBali juga tak diizinkan untuk menjenguk korban.
Sementara itu, warga sekitar Pantai Balian, Desa Lalanglinggah menduga kuat korban Ryan Darwin digigit hiu. Menurut seorang warga, hiu diduga muncul akibat meluapnya air di Tukad Balian yang berwarna coklat dan bau amis. “Karena air bau amis, kemungkinan hiu keluar dan menyerang korban,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Desa (Perbekel) Lalanglinggah, Nyoman Parwata Arianto, ragu jika surfer asal Amerika Serikat terluka akibat digigit hiu. “Bisa jadi itu luka karena terkena kayu. Saya tak yakin ada hiu di Pantai Balian,” bantah Perbekel Parwata saat dikonfirmasi NusaBali, Selasa kemarin.
Menurut Perbekel Parwata, air Tukad Balian memang meluap dan warna keruh sejak Minggu (24/4). Meluapnya air Tukad Balian diduga karena curah hujan tinggi di daerah hulu. “Yang menolang korban (maksudnya pegawai Balian Surf Camp, Wayan Sukadana, Red) juga meragukan jika surfer Amerika Serikat itu terluka akibat digigit hiu,” katanya.
Parwata menyebutkan, pihaknya memang sering mendengar informasi ada surfer yang terluka akibat digigit hiu saat surfing di Pantai Balian. “Saya meragukan informasi itu. Apa benar ada hiu di Pantai Balian, saya kurang tahu,” tandas Perbekel Parwata.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin, Kapolsek Selemadeg Barat AKP I Wayan Bayu Parwata menyatakan korban Ryan Darwin menginap di Balian Surf Camp bersama teman wanitanya, Rosa Averesch. “Saat kejadian, korban pertama kali ditolong oleh karyawan Balian Surf Camp, lalu dilarikan ke RS Kasih Ibu di Desa Bajera,” jelas Kapolsek Bayu Parwata.
Bukan sekali ini terjadi musibah surfer terluka saat surfing di Pantai Balian yang diduga akibat digigit hiu. Sebelumnya, juga sempat terjadi musibah serupa, 30 April 2011 lalu. Korbannya adalah Michele Cassanay, 27, surfer asal Kanada. Kala itu, korban Michele Cassanay terluka robek di tangan kiri hingga tangannya nyaris putus. Perempuan Kanada ini pun harus mendapatkan 117 jaritan. Sempat dirawat di Denpasar, korban selanjutnya dibawa pihak keluarga ke Singapura.
Akibat adanya serangan hiu yang menimpa korban Michele Cassanay kala itu, pemilik pondok wisata Pitaya yang menyewakan alat-alat surfing, Michael Chesney, 40, sampai menggelar sayembara. Bule asal Kanada yang sempat diusir warga ini siap memberi hadiah Rp 10 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap hiu di Pantai Balian. Namun, sampai sekarang tidak ada yang mampu tangkap hiu di sana. 7 cr61,k21
Komentar