Kapal Nelayan Karam Rusak Berat
Kondisi kapal nelayan ‘Slamet Rahayu’ yang terdampar di wilayah Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, rusak berat.
SEMARAPURA, NusaBali
Beberapa bagian badan kapal terbelah akibat berbenturan dengan karang dan diterjang ombak. Pantauan NusaBali, Kamis (13/12) pagi, kapal tersebut masih terdampar di Pantai Karangdadi. Sekitar pukul 07.00 Wita, awak kapal mengambil barang dalam kapal yang badannya sudah terbelah. Bagian belakang kapal hancur dan bagian depannya terhempas hingga ke pesisir. Beberapa barang yang dapat diselamatkan oleh awak kapal, antara lain, sembako untuk kebutuhan sehari-hari, mesin kapal, alat penangkap ikan, bola pelampung, ikan cumi yang akan digunakan sebagai umpan, dan penampung ikan hasil tangkapan. Barang tersebut dibawa ke Benoa, Denpasar, menggunakan mobil pick up dan truk termasuk AKB kapal. “Rencananya kami dua bulan berlayar untuk menangkap ikan. Karena terjadi insiden ini, kami kembali ke Benoa,” ujar seorang ABK Kapal, Misno, kepada NusaBali. Kata dia, badan kapal sudah tidak bisa digunakan sehingga untuk sementara dibiarkan terdampar di Pantai Karangdadi.
Kapal tersebut karam di Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Rabu (12/12) sekitar pukul 20.00 Wita. Penyebabnya, navigasi kapal mati saat berlayar sehingga kapten kapal hilang arah. Kapal pun terombang-ambing hingga menabrak karang laut. Kapal dengan kapten kapal Suhadi,45, bersama ABK 12 orang, Rabu sekitar pukul 14.00 Wita, membawa umpan ikan berangkat dari Benoa, Denpasar menuju perbatasan Ambon dengan muatan full.*wan
Beberapa bagian badan kapal terbelah akibat berbenturan dengan karang dan diterjang ombak. Pantauan NusaBali, Kamis (13/12) pagi, kapal tersebut masih terdampar di Pantai Karangdadi. Sekitar pukul 07.00 Wita, awak kapal mengambil barang dalam kapal yang badannya sudah terbelah. Bagian belakang kapal hancur dan bagian depannya terhempas hingga ke pesisir. Beberapa barang yang dapat diselamatkan oleh awak kapal, antara lain, sembako untuk kebutuhan sehari-hari, mesin kapal, alat penangkap ikan, bola pelampung, ikan cumi yang akan digunakan sebagai umpan, dan penampung ikan hasil tangkapan. Barang tersebut dibawa ke Benoa, Denpasar, menggunakan mobil pick up dan truk termasuk AKB kapal. “Rencananya kami dua bulan berlayar untuk menangkap ikan. Karena terjadi insiden ini, kami kembali ke Benoa,” ujar seorang ABK Kapal, Misno, kepada NusaBali. Kata dia, badan kapal sudah tidak bisa digunakan sehingga untuk sementara dibiarkan terdampar di Pantai Karangdadi.
Kapal tersebut karam di Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Rabu (12/12) sekitar pukul 20.00 Wita. Penyebabnya, navigasi kapal mati saat berlayar sehingga kapten kapal hilang arah. Kapal pun terombang-ambing hingga menabrak karang laut. Kapal dengan kapten kapal Suhadi,45, bersama ABK 12 orang, Rabu sekitar pukul 14.00 Wita, membawa umpan ikan berangkat dari Benoa, Denpasar menuju perbatasan Ambon dengan muatan full.*wan
Komentar