Saatnya Pemain Muda 'Bicara' di Pasuruan
Tentu saya membawa pemain yang paling siap diturunkan. Karena motivasi di Pasuruan, kami juga ingin menang.
Bali United Banding Sanksi Komdis PSSI
MANGUPURA, NusaBali
Saatnya pemain muda Bali United ‘berbicara’ dan ujung gigi di lapangan. Hal itulah yang ditunjukkan pelatih karateker Bali United Eko Purdjianto, saat menghadapi Persekabpas Pasuruan, pada babak 64 besar Piala Indonesia 2018, di Bangil, Minggu (16/12). Ya, skuat Serdadu Tridatu memberikan kesempatan kepada pemain mudanya.
Rata-rata mereka berusia 20 tahunan dan memiliki kontrak jangka panjang dengan manajemen Bali United. Hal itu terbukti dari 18 pemain, mayoritas pemain muda, diboyong ke Pasuruan, Jawa Timur
Mulai dari kiper Mochamad Diky Indriyana, Felisianus Rato Bate, Dallen Dokken, Kadek Agung, Hanis Sagara dan Feby Eka. Selain itu pemain inti yang usianya masih muda, yakni Ricky Fajrin, Andhika Wijaya. Namun beberapa pemain pilar juga turut dalam rombongan, seperti kiper Wawan Hendrawan, M. Taufiq, Fadil Sausu, Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim dan Ilija Spasojevic. Bahkan penyerang yang rajin membuat gol Melvin Platje ikut dalam rombongan.
Pemain asing yang tak dibawa Nick van Der Velden karena kontraknya berakhir. Satu pemain asal Irak yang Nouri juga tidak ikut dalam rombongan.
Dengan dominasi pemain muda itu apakah benar-benar diturunkan. Tapi selama kompetisi 2018 khusus Felisianus, Hanis Saghara, Feby Eka jarang mendapat kesempatan. Hanya di akhir kompetisi Kadek Agung yang sering diturunkan. Baik sebagai pemain pengganti atau sejak awal pertandingan.
Dalam berbagai kesempatan owner Bali United, Yabes Tanuri sempat menyarankan menurunkan pemain muda yang masih memiliki kontrak panjang dengan Bali United. Eko pun berdalih banyak memboyong pemain muda karena masih ada kontraknya.
"Tentu saya membawa pemain yang paling siap diturunkan. Karena motivasi disana ingin menang," ucap Eko Purdjianto, Jumat (14/12).
Sementara terkait sanksi Komdis PSSI kepada Bali United, Yabes Tanuri menegaskan, pihaknya akan banding. Sanksi itu dijatuhkan karena adanya flare pada saat laga Bali United menghadapi Persija Jakarta pada 2 Desember 2018 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Akibat pelanggaran itu, Komdis menghukum Bali United dengan denda sebesar Rp220 juta dan dua kali bertanding tanpa penonton, di saat main di kandang pada Liga 1 musim depan.
"Kami akan mengajukan banding kepada Komdis PSSI karena menurut kami hukuman tersebut terlalu berat. Mengingat sebelumnya suporter di Bali tidak memiliki sejarah melakukan hal-hal negatif," kata Yabes Tanuri. *dek
MANGUPURA, NusaBali
Saatnya pemain muda Bali United ‘berbicara’ dan ujung gigi di lapangan. Hal itulah yang ditunjukkan pelatih karateker Bali United Eko Purdjianto, saat menghadapi Persekabpas Pasuruan, pada babak 64 besar Piala Indonesia 2018, di Bangil, Minggu (16/12). Ya, skuat Serdadu Tridatu memberikan kesempatan kepada pemain mudanya.
Rata-rata mereka berusia 20 tahunan dan memiliki kontrak jangka panjang dengan manajemen Bali United. Hal itu terbukti dari 18 pemain, mayoritas pemain muda, diboyong ke Pasuruan, Jawa Timur
Mulai dari kiper Mochamad Diky Indriyana, Felisianus Rato Bate, Dallen Dokken, Kadek Agung, Hanis Sagara dan Feby Eka. Selain itu pemain inti yang usianya masih muda, yakni Ricky Fajrin, Andhika Wijaya. Namun beberapa pemain pilar juga turut dalam rombongan, seperti kiper Wawan Hendrawan, M. Taufiq, Fadil Sausu, Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim dan Ilija Spasojevic. Bahkan penyerang yang rajin membuat gol Melvin Platje ikut dalam rombongan.
Pemain asing yang tak dibawa Nick van Der Velden karena kontraknya berakhir. Satu pemain asal Irak yang Nouri juga tidak ikut dalam rombongan.
Dengan dominasi pemain muda itu apakah benar-benar diturunkan. Tapi selama kompetisi 2018 khusus Felisianus, Hanis Saghara, Feby Eka jarang mendapat kesempatan. Hanya di akhir kompetisi Kadek Agung yang sering diturunkan. Baik sebagai pemain pengganti atau sejak awal pertandingan.
Dalam berbagai kesempatan owner Bali United, Yabes Tanuri sempat menyarankan menurunkan pemain muda yang masih memiliki kontrak panjang dengan Bali United. Eko pun berdalih banyak memboyong pemain muda karena masih ada kontraknya.
"Tentu saya membawa pemain yang paling siap diturunkan. Karena motivasi disana ingin menang," ucap Eko Purdjianto, Jumat (14/12).
Sementara terkait sanksi Komdis PSSI kepada Bali United, Yabes Tanuri menegaskan, pihaknya akan banding. Sanksi itu dijatuhkan karena adanya flare pada saat laga Bali United menghadapi Persija Jakarta pada 2 Desember 2018 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Akibat pelanggaran itu, Komdis menghukum Bali United dengan denda sebesar Rp220 juta dan dua kali bertanding tanpa penonton, di saat main di kandang pada Liga 1 musim depan.
"Kami akan mengajukan banding kepada Komdis PSSI karena menurut kami hukuman tersebut terlalu berat. Mengingat sebelumnya suporter di Bali tidak memiliki sejarah melakukan hal-hal negatif," kata Yabes Tanuri. *dek
1
Komentar