Nataru, Pasokan Listrik Jawa-Bali Aman
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan pasokan listrik di Jawa dan Bali saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 aman.
JAKARTA, NusaBali
Dirinya menambahkan, pada saat libur Natal dan Tahun Baru banyak industri yang libur atau mengurangi aktivitasnya. Sehingga, cadangan tersebut bisa digunakan untuk tambahan pasokan listrik untuk kegiatan natal dan tahun baru.
"Cadangan yang tersedia saat ini sebesar 30 persen dari pasokan keseluruhan. Cadangan listrik secara standar dan disepakati minimal 30 persen. Jadi apabila ada perbaikan pembangkit maupun kebutuhan yang sifatnya insidental seperti Natal, Tahun Baru, ataupun Lebaran, pasokan listrik tetap terjaga," ujar Jonan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/12).
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin menambahkan, PLN juga akan memberlakukan petugas siaga yang berjaga selama 24 untuk mengamankan pasokan selama Natal dan Tahun Baru.
"Jadi untuk petugas itu kami standby-kan di pusat- pusat GI (Gardu Induk) kita dan nanti juga pada saat acara (Natal dan Tahun Baru). Selain itu terkait sistem Jawa-Bali bebannya sekitar 70 persen, jadi beban total untuk Jawa dan Bali sekitar 27.700 MW," kata dia.
Amir menjelaskan, PLN juga sudah melakukan pemeliharaan jaringan pada H-5 Natal dan Tahun Baru dan akan dilanjutkan pada H+5.
"Nantinya untuk jaringan Transmisi, Gardu Induk, dan Distribusi tidak ada pemeliharaan. Pemeliharaan tersebut dilakukan pada H-5 dan H+5 Natal dan Tahun Baru," ucap dia.
Menghadapi Natal dan Tahun Baru, daya listrik UP2B Jateng dan DIY akan dipasok dari beberapa pembangkit yang dikelola PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PLTU Tanjung Jati B, perusahaan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) dan transfer daya listrik dari sistem lain, dengan total Daya Mampu Netto sebesar 9.815,7 MW. *
Dirinya menambahkan, pada saat libur Natal dan Tahun Baru banyak industri yang libur atau mengurangi aktivitasnya. Sehingga, cadangan tersebut bisa digunakan untuk tambahan pasokan listrik untuk kegiatan natal dan tahun baru.
"Cadangan yang tersedia saat ini sebesar 30 persen dari pasokan keseluruhan. Cadangan listrik secara standar dan disepakati minimal 30 persen. Jadi apabila ada perbaikan pembangkit maupun kebutuhan yang sifatnya insidental seperti Natal, Tahun Baru, ataupun Lebaran, pasokan listrik tetap terjaga," ujar Jonan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/12).
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin menambahkan, PLN juga akan memberlakukan petugas siaga yang berjaga selama 24 untuk mengamankan pasokan selama Natal dan Tahun Baru.
"Jadi untuk petugas itu kami standby-kan di pusat- pusat GI (Gardu Induk) kita dan nanti juga pada saat acara (Natal dan Tahun Baru). Selain itu terkait sistem Jawa-Bali bebannya sekitar 70 persen, jadi beban total untuk Jawa dan Bali sekitar 27.700 MW," kata dia.
Amir menjelaskan, PLN juga sudah melakukan pemeliharaan jaringan pada H-5 Natal dan Tahun Baru dan akan dilanjutkan pada H+5.
"Nantinya untuk jaringan Transmisi, Gardu Induk, dan Distribusi tidak ada pemeliharaan. Pemeliharaan tersebut dilakukan pada H-5 dan H+5 Natal dan Tahun Baru," ucap dia.
Menghadapi Natal dan Tahun Baru, daya listrik UP2B Jateng dan DIY akan dipasok dari beberapa pembangkit yang dikelola PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PLTU Tanjung Jati B, perusahaan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) dan transfer daya listrik dari sistem lain, dengan total Daya Mampu Netto sebesar 9.815,7 MW. *
1
Komentar