Palebon Puri Blahbatuh, Jalur Utama Ditutup
Palebon untuk panglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Desa/Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, I Gusti Ngurah Djelantik, berlangsung, Selasa (18/12) besok.
GIANYAR, NusaBali
Aparat kepolisian yang mengamankan prosesi palebon yang generasi Puri Ageng Blahbatuh XXIV ini, dengan menyiapkan sejumlah pengalihan arus lalu lintas. Masyarakat diimbau mengikuti pengalihan tersebut, guna meminimalisir kemacetan.
Hal itu diungkapkan Kanit Regident Polres Gianyar Ipda Untung Laksono, Minggu (16/12). Ipda Untung menerangkan, terkait pemakaian jalur utama untuk palebon, itu dari depan Puri Blahbatuh - Jalan Wisma Gajah Mada - Setra Agung Blahbatuh. Penggunaan jalur tersebut dari pukul 09.00 - pukul 15.00 Wita. "Jadi selama itu akan dilakukan penutupan arus, pengguna jalan diimbau untuk tidak melewati jalur tersebut karena akan ditutup untuk umum, kecuali tamu undangan dan pelayat serta penghuni, " terangnya.
Dikatakan, perubahan arus lalu lintas, meliputi jalur dari Gianyar - Denpasar melalui Semabaung dialihkan ke barat. Jalur dari Jalan Dharma Giri dialihkan ke utara lewat Semabaung. Jalur dari Gianyar - Denpasar melalui Desa Bona, Blahbatuh dialihkan ke selatan. Dalur dari Denpasar - Gianyar melewati Sukawati dialihkan ke utara lewat Banjar Teges Kangin, Desa Peliatan, Ubud. Sementara yang melintas hingga Desa Kemenuh, Sukawati, diarahkan menuju Banjar Tengkulak Kaja, Desa Kemenuh.
Sementara itu, pelbagai persiapan masih dilakukan pihak semeton Puri Ageng Blahbatuh, untuk palebon panglingsir Puri Ageng Blahbatuh, I Gusti Ngurah Djelantik. Sesuai dudonan karya palebon, Minggu (16/12) digelar upacara Nunas Toya Hening Penebusan di Beji Puri Ageng Blahbatuh. Selanjutnya, Soma Pon Sungsang, Senin (17/12) ini diagendakan upacara Pemerasan Puja Pralina di Puri Ageng Blahbatuh. Puncak Palebon pada Anggara Pahing Sungsang, Selasa (18/12), akan diawali dengan Masudha Bumi di areal Setra Agung Blahbatuh, Mlaspas Pakoleman di Perempatan Agung Blahbatuh, dipuput Ida Pedanda Putu Gunung.
Palebon menggunakan Bade tinggi 24 meter di Setra Ageng Blahbatuh. Usai prosesi tersebut, langsung dirangkai dengan upacara Nganyut di Pantai Saba, Desa Saba, Blahbatuh.
Hingga Minggu kemarin, pengerjaan Bade sudah hampir rampung 100 persen. ‘’Bade ini tidak menggunakan tumpang atau disebut Bade Padma Negara, seperti padmasana makereb, " ujar putra almarhum, AA Ngurah Kakarsana.
Diungkapkan, Bade dengan bobot sekitar 15 ton ini akan diusung dalam 10 etape. Satu etape melibatkan 300 krama sehingga akan ada sekitar 3.000 krama pengusung. 3.000 krama ini berasal dari 12 banjar, delapan banjar di antaranya dari Desa Blahbatuh, dan sisanya dari banjar di desa lain, sekitar Kecamatan Blahbatuh. "Selain Bade, krama juga akan dibagi untuk mengusung Lembu menuju setra," tandasnya. *nvi
Aparat kepolisian yang mengamankan prosesi palebon yang generasi Puri Ageng Blahbatuh XXIV ini, dengan menyiapkan sejumlah pengalihan arus lalu lintas. Masyarakat diimbau mengikuti pengalihan tersebut, guna meminimalisir kemacetan.
Hal itu diungkapkan Kanit Regident Polres Gianyar Ipda Untung Laksono, Minggu (16/12). Ipda Untung menerangkan, terkait pemakaian jalur utama untuk palebon, itu dari depan Puri Blahbatuh - Jalan Wisma Gajah Mada - Setra Agung Blahbatuh. Penggunaan jalur tersebut dari pukul 09.00 - pukul 15.00 Wita. "Jadi selama itu akan dilakukan penutupan arus, pengguna jalan diimbau untuk tidak melewati jalur tersebut karena akan ditutup untuk umum, kecuali tamu undangan dan pelayat serta penghuni, " terangnya.
Dikatakan, perubahan arus lalu lintas, meliputi jalur dari Gianyar - Denpasar melalui Semabaung dialihkan ke barat. Jalur dari Jalan Dharma Giri dialihkan ke utara lewat Semabaung. Jalur dari Gianyar - Denpasar melalui Desa Bona, Blahbatuh dialihkan ke selatan. Dalur dari Denpasar - Gianyar melewati Sukawati dialihkan ke utara lewat Banjar Teges Kangin, Desa Peliatan, Ubud. Sementara yang melintas hingga Desa Kemenuh, Sukawati, diarahkan menuju Banjar Tengkulak Kaja, Desa Kemenuh.
Sementara itu, pelbagai persiapan masih dilakukan pihak semeton Puri Ageng Blahbatuh, untuk palebon panglingsir Puri Ageng Blahbatuh, I Gusti Ngurah Djelantik. Sesuai dudonan karya palebon, Minggu (16/12) digelar upacara Nunas Toya Hening Penebusan di Beji Puri Ageng Blahbatuh. Selanjutnya, Soma Pon Sungsang, Senin (17/12) ini diagendakan upacara Pemerasan Puja Pralina di Puri Ageng Blahbatuh. Puncak Palebon pada Anggara Pahing Sungsang, Selasa (18/12), akan diawali dengan Masudha Bumi di areal Setra Agung Blahbatuh, Mlaspas Pakoleman di Perempatan Agung Blahbatuh, dipuput Ida Pedanda Putu Gunung.
Palebon menggunakan Bade tinggi 24 meter di Setra Ageng Blahbatuh. Usai prosesi tersebut, langsung dirangkai dengan upacara Nganyut di Pantai Saba, Desa Saba, Blahbatuh.
Hingga Minggu kemarin, pengerjaan Bade sudah hampir rampung 100 persen. ‘’Bade ini tidak menggunakan tumpang atau disebut Bade Padma Negara, seperti padmasana makereb, " ujar putra almarhum, AA Ngurah Kakarsana.
Diungkapkan, Bade dengan bobot sekitar 15 ton ini akan diusung dalam 10 etape. Satu etape melibatkan 300 krama sehingga akan ada sekitar 3.000 krama pengusung. 3.000 krama ini berasal dari 12 banjar, delapan banjar di antaranya dari Desa Blahbatuh, dan sisanya dari banjar di desa lain, sekitar Kecamatan Blahbatuh. "Selain Bade, krama juga akan dibagi untuk mengusung Lembu menuju setra," tandasnya. *nvi
1
Komentar