Pengendara Ungkap Dugaan Kecurangan di SPBU
Kapasitas Tangki 65 Liter, Meteran Masih Jalan di Angka 72 Liter
DENPASAR, NusaBali
Seorang pengendara mobil yang sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax mengungkap dugaan kecurangan di Stasiun Pengisian Bakar Umum (SPBU) 54.801.11 Teras Ayung di Jalan Gatot Subroto Timur, Kelurahan Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur. Modus yang dilakukan adalah dengan menurunkan tera pada nozzle BBM jenis Pertamax.
Informasi yang dihimpun, kejadian ini berawal saat seorang pengemudi mobil jenis X-Trail yang mengaku bernama Jay melakukan pengisian BBM jenis Pertamax pada SPBU ini, Senin (17/12) sekitar pukul 12.00 WITA. Jay meminta operator untuk mengisi Pertamax full tangki.
Saat turun dari mobil hendak membayar, Jay melihat pada meteran jumlah Pertamax yang sudah terisi sebanyak 72 liter. Sontak Jay langsung meminta untuk menghentikan pengisian, karena dia tahu kapasitas tangki mobil miliknya itu paling banyak bisa diisi 65 liter. Sementara yang terjadi sudah 72 liter dan masih belum penuh. Karena diprotes oleh Jay, operator yang melayaninya langsung membantah.
Operator mengatakan bahwa takaran itu sudah pas. Keduanya pun terlibat adu mulut. Karena keributan tak berujung, Jay mencari pegawai SPBU yang berjaga untuk mengukur tera nozzle Pertamax tempat dia mengisi BBM. Setelah diukur ternyata takaran Pertamax terungkap diturunkan sebanyak 8 liter.
“Saya tahu mobil saya ini kalau diisi sampai penuh paling tinggi 65 liter. Biasanya kalau saya isi BBM antara 60-65 liter. Hari ini sudah pada angka 72 liter masih juga belum penuh. Makanya tadi saya minta operatornya untuk berhenti dan saya protes. Saya minta untuk mengukur teranya. Setelah ditera ternyata memang takarannya diturunin,” beber Jay ditemui di lokasi, kemarin.
Jay sangat menyayangkan tindakan kecurangan yang terjadi di SPBU ini. “Ini uang rakyat. Mereka membuat curang sangat besar. Bayangkan saja Pertamax 8 liter kali Rp 10.000. Ini baru satu orang. Sehari mereka melayani berapa orang. Ini tindakan sangat keji. Saya tak mau berdamai dengan persoalan ini demi masyarakat banyak,” tuturnya.
Sementara saat dikonfirmasi salah seorang pegawai SPBU Teras Ayung, Nengah Darmayasa mengaku memang terjadi penurunan tera pada nozzle itu. “Saya juga baru tahu nozzle ini bermasalah. Padahal seminggu yang lalu meterannya baru diperbaiki. Tadi bapak ini (Jay, red) komplain. Setelah diukur menggunakan alat uji bejana tera memang terjadi penurunan,” aku Darmayasa.
Terpisah Kapolsek Denpasar Timur, AKP I Nyoman Karang Adiputra dikonfirmasi terpisah, kemarin sore membenarkan adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh SPBU Teras Ayung. Namun, dia enggan berkomentar banyak terkait hal ini. "Dugaan adanya kecurangan yang dilakukan oleh SPBU Teras Ayung masih kami selidiki," ujar AKP Karang Adiputra. *po
Seorang pengendara mobil yang sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax mengungkap dugaan kecurangan di Stasiun Pengisian Bakar Umum (SPBU) 54.801.11 Teras Ayung di Jalan Gatot Subroto Timur, Kelurahan Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur. Modus yang dilakukan adalah dengan menurunkan tera pada nozzle BBM jenis Pertamax.
Informasi yang dihimpun, kejadian ini berawal saat seorang pengemudi mobil jenis X-Trail yang mengaku bernama Jay melakukan pengisian BBM jenis Pertamax pada SPBU ini, Senin (17/12) sekitar pukul 12.00 WITA. Jay meminta operator untuk mengisi Pertamax full tangki.
Saat turun dari mobil hendak membayar, Jay melihat pada meteran jumlah Pertamax yang sudah terisi sebanyak 72 liter. Sontak Jay langsung meminta untuk menghentikan pengisian, karena dia tahu kapasitas tangki mobil miliknya itu paling banyak bisa diisi 65 liter. Sementara yang terjadi sudah 72 liter dan masih belum penuh. Karena diprotes oleh Jay, operator yang melayaninya langsung membantah.
Operator mengatakan bahwa takaran itu sudah pas. Keduanya pun terlibat adu mulut. Karena keributan tak berujung, Jay mencari pegawai SPBU yang berjaga untuk mengukur tera nozzle Pertamax tempat dia mengisi BBM. Setelah diukur ternyata takaran Pertamax terungkap diturunkan sebanyak 8 liter.
“Saya tahu mobil saya ini kalau diisi sampai penuh paling tinggi 65 liter. Biasanya kalau saya isi BBM antara 60-65 liter. Hari ini sudah pada angka 72 liter masih juga belum penuh. Makanya tadi saya minta operatornya untuk berhenti dan saya protes. Saya minta untuk mengukur teranya. Setelah ditera ternyata memang takarannya diturunin,” beber Jay ditemui di lokasi, kemarin.
Jay sangat menyayangkan tindakan kecurangan yang terjadi di SPBU ini. “Ini uang rakyat. Mereka membuat curang sangat besar. Bayangkan saja Pertamax 8 liter kali Rp 10.000. Ini baru satu orang. Sehari mereka melayani berapa orang. Ini tindakan sangat keji. Saya tak mau berdamai dengan persoalan ini demi masyarakat banyak,” tuturnya.
Sementara saat dikonfirmasi salah seorang pegawai SPBU Teras Ayung, Nengah Darmayasa mengaku memang terjadi penurunan tera pada nozzle itu. “Saya juga baru tahu nozzle ini bermasalah. Padahal seminggu yang lalu meterannya baru diperbaiki. Tadi bapak ini (Jay, red) komplain. Setelah diukur menggunakan alat uji bejana tera memang terjadi penurunan,” aku Darmayasa.
Terpisah Kapolsek Denpasar Timur, AKP I Nyoman Karang Adiputra dikonfirmasi terpisah, kemarin sore membenarkan adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh SPBU Teras Ayung. Namun, dia enggan berkomentar banyak terkait hal ini. "Dugaan adanya kecurangan yang dilakukan oleh SPBU Teras Ayung masih kami selidiki," ujar AKP Karang Adiputra. *po
Komentar