Kasus Anjing Rabies di Bangli Meningkat
Kasus anjing positif rabies di tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
BANGLI, NusaBali
Ada 28 kasus anjing positif rabies tersebar di empat kecamatan. Tahun 2018 terdata 13 kasus anjing positif rabies. Mencegah anjing rabies, petugas Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli gencar melaksanakan vaksinasi dan eliminasi.
Kepala Bidang Keswan Dinas PKP Bangli, Sri Rahayu, mengungkapkan 28 kasus anjing positif rabies ditemukan di 11 desa Kecamatan Kintamani. Di Kecamatan Susut kasus positif rabies di temukan di empat desa, di Kecamatan Tembuku ada di satu desa, dan Kecamatan Bangli di dua desa. Kasus anjing positif rabies tidak sampai menimbulkan korban jiwa. “Ada peningkatan kasus, kami sudah melaksanakan vaksinasi maupun eliminasi,” ungkap Sri Rahayu, Senin (17/12).
Meski telah dilakukan vaksinasi secara massal dengan menyasar seluruh desa, namun masih banyak anjing yang belum divaksin. Sebab saat petugas datang, pemilik tidak mengikat anjingnya atau diliarkan. “Petugas kesulitan di lapangan,” jelasnya. Selain melakukan vaksinasi juga diimbangi dengan eliminasi. Dijelaskan, eliminasi dilakukan jika ditemukan kasus di satu wilayah. Wliminasi dilakukan terhadap anjing yang sebelumnya sempat kontak dengan anjing postif rabies. Anjing liar yang rentan terkontaminasi virus rabies juga dieliminasi.
Sri Rahayu mengungkapkan, hasil pemeriksaan lab terhadap anjing yang menggigit tiga warga Dusun Tangkas, Desa/Kecamatan Susut, beberapa hari lalu, positif rabies. Petugas sudah sempat melakukan vaksinasi di wilayah tersebut, kemungkinan anjing yang menggigit warga adalah anjing liar yang luput dari vaksinasi sebelumnya. “Eliminasi susulan masih menunggu paruman warga, harapan kami eliminasi bisa dilakukan secepatnya,” harapnya. *es
Ada 28 kasus anjing positif rabies tersebar di empat kecamatan. Tahun 2018 terdata 13 kasus anjing positif rabies. Mencegah anjing rabies, petugas Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli gencar melaksanakan vaksinasi dan eliminasi.
Kepala Bidang Keswan Dinas PKP Bangli, Sri Rahayu, mengungkapkan 28 kasus anjing positif rabies ditemukan di 11 desa Kecamatan Kintamani. Di Kecamatan Susut kasus positif rabies di temukan di empat desa, di Kecamatan Tembuku ada di satu desa, dan Kecamatan Bangli di dua desa. Kasus anjing positif rabies tidak sampai menimbulkan korban jiwa. “Ada peningkatan kasus, kami sudah melaksanakan vaksinasi maupun eliminasi,” ungkap Sri Rahayu, Senin (17/12).
Meski telah dilakukan vaksinasi secara massal dengan menyasar seluruh desa, namun masih banyak anjing yang belum divaksin. Sebab saat petugas datang, pemilik tidak mengikat anjingnya atau diliarkan. “Petugas kesulitan di lapangan,” jelasnya. Selain melakukan vaksinasi juga diimbangi dengan eliminasi. Dijelaskan, eliminasi dilakukan jika ditemukan kasus di satu wilayah. Wliminasi dilakukan terhadap anjing yang sebelumnya sempat kontak dengan anjing postif rabies. Anjing liar yang rentan terkontaminasi virus rabies juga dieliminasi.
Sri Rahayu mengungkapkan, hasil pemeriksaan lab terhadap anjing yang menggigit tiga warga Dusun Tangkas, Desa/Kecamatan Susut, beberapa hari lalu, positif rabies. Petugas sudah sempat melakukan vaksinasi di wilayah tersebut, kemungkinan anjing yang menggigit warga adalah anjing liar yang luput dari vaksinasi sebelumnya. “Eliminasi susulan masih menunggu paruman warga, harapan kami eliminasi bisa dilakukan secepatnya,” harapnya. *es
Komentar