Giliran Walikota dan Staf Jadi Sasaran Tes Urine
Setelah menyasar lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Gedung Sewaka Dharma (GSD) Lumintang pada Selasa (18/12), kini giliran Walikota IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama ratusan staf Sekretariat Daerah Kota Denpasar jadi sasaran Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk dites urine, Rabu (19/12).
DENPASAR, NusaBali
Plt Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Denpasar, Sylvia Yunitaningrum mengungkapkan, tes urine yang menyasar ASN ini merupakan inspeksi mendadak (sidak) yang digelar BNN Kota Denpasar bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Denpasar. Program ini dilakukan bertahap. Tahapan pertama sudah menyasar ASN dari 5 OPD, dilanjutkan ratusan staf Setda Kota Denpasar termasuk juga Walikota Denpasar. "Ini merupakan sidak, kami hanya menyampaikannya ke pihak pimpinan mereka bahwa akan ada tes urine," jelas Sylvia, kemarin.
Kata Sylvia, dari dua sidak yang digelar, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi penggunaan obat terlarang. Jika ada yang terindikasi positif, pihaknya bersama Dinkes Denpasar akan berkoordinasi dengan pimpinan OPD untuk melakukan rehabilitasi. "Ya rehabilitasi yang kami lakukan jika memang ada yang positif, itu juga atas koordinasi ke pimpinan mereka," imbuhnya.
Sementara Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa, Dinkes Denpasar, Ni Nyoman Ariani, menambahkan, sidak ini dilakukan untuk memberikan peringatan kepada ASN agar tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang yang dapat mengganggu kinerja pelayanan masyarakat. Untuk saat ini kata Ariani, ASN di lingkup Denpasar masih dinyatakan negatif. Jika memang ada yang terindikasi positif, selain dilakukan rehabilitasi, jalan teralhir adalah pemecatan. "Kalau ada yang positif, kami pastikan mereka diserahkan ke BNN untum direhabilitasi. Dan yang terakhir diajukan ke KASN untuk dilakukan pemecatan," tegasnya.
Sebanyak 11 petugas BNN Kota Denpasar dikerahkan untuk melakukan tes urine di Kantor Walikota sejak pukul 08.30 Wita, kemarin. Diawali oleh Walikota IB Rai Mantra, dilanjutkan dengan menyasar Staf Umum Walikota sebanyak 89 Orang, Staf Ahli Walikota 4 orang, Bagian Organisasi Walikota 13 orang, Bagian Hukum dan HAM 21 orang, Bagian Administrasi dan Pembangunan 23 orang, Bagian Ekonomi dan SDA 7 Orang.
Bagian Humas dan Protokol 41 orang, UPT Penyiaran RPKD FM 7 orang, dan Bagian Pemerintah dan Otonomi Daerah 17 orang. Total pegawai yang melakukan tes urine kemarin, mencapai 222 orang. *mi
Plt Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Denpasar, Sylvia Yunitaningrum mengungkapkan, tes urine yang menyasar ASN ini merupakan inspeksi mendadak (sidak) yang digelar BNN Kota Denpasar bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Denpasar. Program ini dilakukan bertahap. Tahapan pertama sudah menyasar ASN dari 5 OPD, dilanjutkan ratusan staf Setda Kota Denpasar termasuk juga Walikota Denpasar. "Ini merupakan sidak, kami hanya menyampaikannya ke pihak pimpinan mereka bahwa akan ada tes urine," jelas Sylvia, kemarin.
Kata Sylvia, dari dua sidak yang digelar, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi penggunaan obat terlarang. Jika ada yang terindikasi positif, pihaknya bersama Dinkes Denpasar akan berkoordinasi dengan pimpinan OPD untuk melakukan rehabilitasi. "Ya rehabilitasi yang kami lakukan jika memang ada yang positif, itu juga atas koordinasi ke pimpinan mereka," imbuhnya.
Sementara Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa, Dinkes Denpasar, Ni Nyoman Ariani, menambahkan, sidak ini dilakukan untuk memberikan peringatan kepada ASN agar tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang yang dapat mengganggu kinerja pelayanan masyarakat. Untuk saat ini kata Ariani, ASN di lingkup Denpasar masih dinyatakan negatif. Jika memang ada yang terindikasi positif, selain dilakukan rehabilitasi, jalan teralhir adalah pemecatan. "Kalau ada yang positif, kami pastikan mereka diserahkan ke BNN untum direhabilitasi. Dan yang terakhir diajukan ke KASN untuk dilakukan pemecatan," tegasnya.
Sebanyak 11 petugas BNN Kota Denpasar dikerahkan untuk melakukan tes urine di Kantor Walikota sejak pukul 08.30 Wita, kemarin. Diawali oleh Walikota IB Rai Mantra, dilanjutkan dengan menyasar Staf Umum Walikota sebanyak 89 Orang, Staf Ahli Walikota 4 orang, Bagian Organisasi Walikota 13 orang, Bagian Hukum dan HAM 21 orang, Bagian Administrasi dan Pembangunan 23 orang, Bagian Ekonomi dan SDA 7 Orang.
Bagian Humas dan Protokol 41 orang, UPT Penyiaran RPKD FM 7 orang, dan Bagian Pemerintah dan Otonomi Daerah 17 orang. Total pegawai yang melakukan tes urine kemarin, mencapai 222 orang. *mi
1
Komentar