Sudah Diwarning Sejak Februari
Polisi selidiki dugaan kelalaian terkait amblesnya Jl Gubeng Surabaya
JAKARTA, NusaBali
Polisi tengah mendalami dan menyelidiki adanya kelalaian terkait amblesnya Jalan Raya Gubeng di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (18/12) malam. Penyebab amblesnya Jalan Gubeng, Surabaya diduga kuat karena proyek pembangunan basement RS Siloam yang tengah berlangsung. Polisi pun menyebut proyek itu sebelumnya telah mendapatkan peringatan. Soal apa?
"Sudah ada sebelas saksi yang berdatangan dari masing-masing keahliannya, serta ada 3 dari perusahaan yang hadir juga. Mereka adalah ketua, pelaksananya, kepala proyeknya, bagian engineering," ungkap Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan kepada wartawan, Rabu (19/12).
Luki menuturkan dari para saksi, pihaknya menemukan sejumlah fakta mengejutkan. Di antaranya soal peringatan yang diberikan terkait pembangunan basement tersebut sejak bulan Februari silam. Menurut Luki, peringatan itu dikeluarkan karena tanah yang digali untuk proyek basement masih mengeluarkan air, padahal seharusnya sudah tidak muncul.
"Ada beberapa temuan dan masukan pada bulan Februari dari tim pada saat menggali ground muncul air, yang harusnya tidak muncul air, dan ini sudah dilakukan beberapa langkah. Nanti kita dalami lagi bersama saksi ahli," terangnya seperti dilansir detik.
Sejauh ini, menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, tim penyidik Polres Surabaya telah memeriksa lima orang pekerja lapangan dan tiga orang saksi yang melihat kejadian tersebut.
"Apabila SOP tidak dilakukan bisa masuk pidana, karena berakibat kerusakan bangunan lain," tegas Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (19/12) seperti dilansir kompas.
Dedi menuturkan, tim masih menyelidiki dugaan kesalahan konstruksi yang diduga penyebab amblesnya tanah tersebut. “Polrestabes Surabaya bersama Pemerintah Kota Surabaya akan mengaudit proyek tersebut. Apakah ada SOP atau ketentuan bangunan yang dilanggar seperti itu,” kata Dedi.
Menurut Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Gentur Prihantono amblesnya Jalan Gubeng, Surabaya diperkirakan terjadi karena penurunan tanah yang tergerus air.
"Dari pengamatan sementara, kalau jalan turun itu biasa karena faktor air. Sebetulnya struktur jalan ini sudah mantap 100 persen, bahkan tidak ada penurunan. Jika ada penurunan, bila ada kegiatan sifatnya pembangunan di tepi jalan atau di mana saja, faktor air tidak dipertimbangkan bisa ini (ambles, red)," terang Gentur yang juga pakar geologi ini di lokasi, Rabu (19/12).
Pengurus Wilayah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Jawa Timur mendorong pembentukan tim investigasi independen untuk menyelidiki amblesnya badan Jalan Raya Gubeng, Surabaya, pada Selasa (18/12).
Sekretaris Pengurus Wilayah PII Jawa Timur, Andira Reo Putra mengatakan, berbagai proyek di sekitar lokasi perlu dilakukan audit forensik yang sangat berpeluang menjadi pemicu terjadinya bencana tersebut.
Masyarakat sendiri diminta tak perlu khawatir. Karena amblesnya Jalan Gubeng, Surabaya bersifat lokal. Tim Ahli Bangunan Gedung Pemerintah Kota Surabaya Muji Hermawan. Muji mengatakan amblesnya Jalan Gubeng ini karena robohnya dinding penahan yang mengakibatkan adanya pergeseran tanah. Namun sifatnya masih lokal artinya tidak akan merambah ke bangunan lain.
General Affair Manager RS Siloam Surabaya Budijanto Surjowinoto mengatakan pihaknya telah menyerahkan pelaksanaan proyek ini kepada kontraktor yakni PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE). "Sedang dilakukan proyek pembangunan sarana ritel dan sarana kesehatan oleh pemilik proyek. Pemilik proyek telah menyerahkan pelaksanaan proyek sepenuhnya kepada kontraktor, yaitu PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE)," ujar Budijanto dalam siaranpers yang diterima detik, Rabu (19/12). *
Polisi tengah mendalami dan menyelidiki adanya kelalaian terkait amblesnya Jalan Raya Gubeng di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (18/12) malam. Penyebab amblesnya Jalan Gubeng, Surabaya diduga kuat karena proyek pembangunan basement RS Siloam yang tengah berlangsung. Polisi pun menyebut proyek itu sebelumnya telah mendapatkan peringatan. Soal apa?
"Sudah ada sebelas saksi yang berdatangan dari masing-masing keahliannya, serta ada 3 dari perusahaan yang hadir juga. Mereka adalah ketua, pelaksananya, kepala proyeknya, bagian engineering," ungkap Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan kepada wartawan, Rabu (19/12).
Luki menuturkan dari para saksi, pihaknya menemukan sejumlah fakta mengejutkan. Di antaranya soal peringatan yang diberikan terkait pembangunan basement tersebut sejak bulan Februari silam. Menurut Luki, peringatan itu dikeluarkan karena tanah yang digali untuk proyek basement masih mengeluarkan air, padahal seharusnya sudah tidak muncul.
"Ada beberapa temuan dan masukan pada bulan Februari dari tim pada saat menggali ground muncul air, yang harusnya tidak muncul air, dan ini sudah dilakukan beberapa langkah. Nanti kita dalami lagi bersama saksi ahli," terangnya seperti dilansir detik.
Sejauh ini, menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, tim penyidik Polres Surabaya telah memeriksa lima orang pekerja lapangan dan tiga orang saksi yang melihat kejadian tersebut.
"Apabila SOP tidak dilakukan bisa masuk pidana, karena berakibat kerusakan bangunan lain," tegas Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (19/12) seperti dilansir kompas.
Dedi menuturkan, tim masih menyelidiki dugaan kesalahan konstruksi yang diduga penyebab amblesnya tanah tersebut. “Polrestabes Surabaya bersama Pemerintah Kota Surabaya akan mengaudit proyek tersebut. Apakah ada SOP atau ketentuan bangunan yang dilanggar seperti itu,” kata Dedi.
Menurut Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Gentur Prihantono amblesnya Jalan Gubeng, Surabaya diperkirakan terjadi karena penurunan tanah yang tergerus air.
"Dari pengamatan sementara, kalau jalan turun itu biasa karena faktor air. Sebetulnya struktur jalan ini sudah mantap 100 persen, bahkan tidak ada penurunan. Jika ada penurunan, bila ada kegiatan sifatnya pembangunan di tepi jalan atau di mana saja, faktor air tidak dipertimbangkan bisa ini (ambles, red)," terang Gentur yang juga pakar geologi ini di lokasi, Rabu (19/12).
Pengurus Wilayah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Provinsi Jawa Timur mendorong pembentukan tim investigasi independen untuk menyelidiki amblesnya badan Jalan Raya Gubeng, Surabaya, pada Selasa (18/12).
Sekretaris Pengurus Wilayah PII Jawa Timur, Andira Reo Putra mengatakan, berbagai proyek di sekitar lokasi perlu dilakukan audit forensik yang sangat berpeluang menjadi pemicu terjadinya bencana tersebut.
Masyarakat sendiri diminta tak perlu khawatir. Karena amblesnya Jalan Gubeng, Surabaya bersifat lokal. Tim Ahli Bangunan Gedung Pemerintah Kota Surabaya Muji Hermawan. Muji mengatakan amblesnya Jalan Gubeng ini karena robohnya dinding penahan yang mengakibatkan adanya pergeseran tanah. Namun sifatnya masih lokal artinya tidak akan merambah ke bangunan lain.
General Affair Manager RS Siloam Surabaya Budijanto Surjowinoto mengatakan pihaknya telah menyerahkan pelaksanaan proyek ini kepada kontraktor yakni PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE). "Sedang dilakukan proyek pembangunan sarana ritel dan sarana kesehatan oleh pemilik proyek. Pemilik proyek telah menyerahkan pelaksanaan proyek sepenuhnya kepada kontraktor, yaitu PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE)," ujar Budijanto dalam siaranpers yang diterima detik, Rabu (19/12). *
1
Komentar