Rochineng Hanya Mau Head to Head
Kandidat non kader I Ketut Rochineng, yang digadang-gadang bertarung ke Pilkada Buleleng 2017 sebagai Calon Bupati (Cabup) dari Koalisi Golkar-Demokrat-Gerindra, menyatakan siap maju kalau terjadi tarung head to head.
DENPASAR, NusaBali
Alasannya, hanya tarung head to head yang memungkinkan bisa menang melawan pasangan incumbent dari PDIP, Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji).
Ketut Rochineng dengan tegas mengatakan dirinya menginginkan tarung head to head di Pilkada Buleleng 2017. “Saya siap maju ke Pilkada Buleleng 2017 kalau partai koalisi (dimotori Golkar-Demokrat) bisa menciptakan tarung head to head. Jika tidak head to head, peluang menang itu tidak ada sama sekali,” ujar Rochineng kepada NusaBali, Senin (25/4), di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar.
Menurut Rochineng, kalau gagal menciptakan tarung head to head, maka perjuangan untuk membangun Buleleng akan macet di tengah jalan. ”Bisa jadi korban sia- sia, kalau tidak tarung head to head,” tegas birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali ini.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Rabu (27/4), peluang untuk menciptakan tarung head to head di Pilkada Buleleng, 15 Februario 2017, justru terancam buyar. Masalahnya, akan ada sekoci untuk memecah kekuatan partai koalisi di Buleleng yang mewacanakan head to head.
Indikasinya pun sudah muncul. Hingga saat ini, trio Golkar-Demokrat-Gerindra yang diharapkan menjadi kunci kekuatan partai koalisi dalam menciptakan tarung head to head, belum mencapai kata sepakat untuk berkoalisi. “Gerindra belum menentukan arah,” ujar sumber NusaBali.
Di sisi lain, Paket PAS-Sutji (Agus Suradnyana-Sutjidra) selaku kandidat incumbent, semakin kuat dengan bergabungnya NasDem ke barian PDIP menuju Pilkada Buleleng 2017. Rekomendasi DPP NasDem yang mendukung Paket PAS-Sutji telah diserahkan Ketua DPW NasDem Bali, IB Oka Gunstawa, kepada pasangan bersangkutan di Denpasar, Senin lalu.
Selain Paket PAS-Sutji, ada dua pasangan calon yang sudah mendeklarasikan pencalonannya untuk maju ke Pilkada Buleleng 2017 melalui jalur Independen. Pertama, pasangan Dewa Nyoman Sukrawan (politisi PDIP)-Gede Dharma Wijaya (politisi Demokrat) yang diberi tajuk Paket Surya. Kedua, pasangan I Gusti Ketut Adi Yustika Ariawan (penguasaha)-Luh Made Marwati (ibu rumah tangga) yang diberi tajuk Paket Yus-Marwati.
Sementara itu, DPD Demokrat Bali segera akan melakukan survei kandidat untuk Pilkada Buleleng 2017. Menurut Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, pihaknya telah menyiapkan nama-nama untuk disurvei. “Deretan nama kader dan tokoh Buleleng akan kita survei dulu. Surveinya rasional, di samping juga mengikuti perkembangan di media,” ujar Mudarta di Denpasar, Rabu kemarin.
Mudarta menegaskan, Demokrat memiliki sejumlah kader yang mumpuni untuk diadu di Buleleng. Termasuk di antaranya Ketua DPC Demokrat Buleleng Luh Gede Herryani, mantan Cabup Buleleng di Pilkada 2012 Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani, mantan Ketua DPC Demokrat Buleleng I Gede Dharma Wijaya, hingga anggota Fraksi Demokrat DPRD Buleleng Mangku Ariawan. Sedangkan kandidat independen yang masuk survei Demokrat, antara lain, Ketut Rochineng.
Soal terbentuknya Paket Surya (Dewa Sukrawan-Dharma Wijaya), menurut Mudarta, itu sebuah dinamika. Kecuali nanti Dharma Wijaya benar-benar nyalon di luar Demokrat dan tarung menghadapi jago dari partainya, tentu beda masalah. “Wacana Paket Surya itu sah-sah saja. Kan baru wacana di permukaan. Ketika ada instruksi partai, saya yakin Pak Dharma Wijaya akan melaksanakan perintah partainya,” tegas Mudarta. 7 nat
1
Komentar