Atasi Leicester, City ke Semifinal
Manchester City susah payah menaklukkan Leicester City pada laga perempatfinal Piala Liga Inggris.
LEICESTER, NusaBali
City menang adu penalti 3-1 atas Leicester, usai imbang 1-1, di King Power Stadium, Rabu (19/12) dinihari WITA. Hasil itu meloloskan The Citizens ke semifinal Piala Liga Inggris. Pelatih City Pep Guardiola pun mengakui pertandingan berjalan berat. Guardiola memainkan sejumlah pemain muda, seperti Brahim Diaz, Phil Foden, Oleksandr Zinchenko, Eric Garcia, dan Arijanet Muric. Kecuali Zinchenko, pemain tersebut berusia 20 tahun atau lebih muda.
Merotasi pemain membuat City pun kehilangan sejumlah ketajaman dalam membangun permainan. Juara Liga Inggris itupun kesulitan meladeni tuan rumah. Meski mendominasi laga hingga 66%, City hanya mencatatkan tiga tembakan tepat target dari 12 percobaan. Sedangkan Leicester tujuh tembakan, dua di antaranya mengarah ke gawang. Keunggulan cepat lewat Kevin de Bruyne di menit ke-14 bahkan gagal dimanfaatkan sebagai momentum. City malah kecolongan lewat Marc Albrighton di menit ke-73.
Guardiola pribadi menilai penampilan timnya cukup bagus, karena sejumlah pemain muda diturunkan. Dia juga tak mau ambil pusing soal penalti cungkil Raheem Sterling yang gagal. "Laga yang berat, memang selalu sulit di Leicester. Kami bermain dengan pemain usia 17 tahun dan sejumlah pemain cedera, tapi ini tadi laga yang bagus," ujar Guardiola kepada Sky Sports.
Harry Maguire mengawali adu penalty dengan baik untuk Leicester dan menceploskan penaltinya. Tapi tiga penendang The Foxes berikutnya gagal, yakni Christian Fuchs, James Maddison, dan Caglar Soyuncu. Guendogan sebagai penendang pertama City sukses, namun Raheem Sterling gagal. Beruntung bagi City, Gabriel Jesus dan Oleksandr Zinchenko sukses memastikan kemenangan. *
City menang adu penalti 3-1 atas Leicester, usai imbang 1-1, di King Power Stadium, Rabu (19/12) dinihari WITA. Hasil itu meloloskan The Citizens ke semifinal Piala Liga Inggris. Pelatih City Pep Guardiola pun mengakui pertandingan berjalan berat. Guardiola memainkan sejumlah pemain muda, seperti Brahim Diaz, Phil Foden, Oleksandr Zinchenko, Eric Garcia, dan Arijanet Muric. Kecuali Zinchenko, pemain tersebut berusia 20 tahun atau lebih muda.
Merotasi pemain membuat City pun kehilangan sejumlah ketajaman dalam membangun permainan. Juara Liga Inggris itupun kesulitan meladeni tuan rumah. Meski mendominasi laga hingga 66%, City hanya mencatatkan tiga tembakan tepat target dari 12 percobaan. Sedangkan Leicester tujuh tembakan, dua di antaranya mengarah ke gawang. Keunggulan cepat lewat Kevin de Bruyne di menit ke-14 bahkan gagal dimanfaatkan sebagai momentum. City malah kecolongan lewat Marc Albrighton di menit ke-73.
Guardiola pribadi menilai penampilan timnya cukup bagus, karena sejumlah pemain muda diturunkan. Dia juga tak mau ambil pusing soal penalti cungkil Raheem Sterling yang gagal. "Laga yang berat, memang selalu sulit di Leicester. Kami bermain dengan pemain usia 17 tahun dan sejumlah pemain cedera, tapi ini tadi laga yang bagus," ujar Guardiola kepada Sky Sports.
Harry Maguire mengawali adu penalty dengan baik untuk Leicester dan menceploskan penaltinya. Tapi tiga penendang The Foxes berikutnya gagal, yakni Christian Fuchs, James Maddison, dan Caglar Soyuncu. Guendogan sebagai penendang pertama City sukses, namun Raheem Sterling gagal. Beruntung bagi City, Gabriel Jesus dan Oleksandr Zinchenko sukses memastikan kemenangan. *
1
Komentar