Kontraktor PT NKE Mengaku Bertanggungjawab
Tim ahli perkirakan perbaikan Jl Gubeng Surabaya butuh waktu 1 minggu
SURABAYA, NusaBali
PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE), salah satu penggarap proyek parkir bawah tanah Rumah Sakit Siloam yang diduga menyebabkan amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya mengatakan akan bertanggung jawab. PT NKE menyatakan akan membangun kembali jalan itu bila hasil penyelidikan penyebab amblesnya jalan Gubeng telah diketahui.
"Kami ingin memperbaiki jalan itu secepatnya," kata Direktur Operasional PT NKE, Ichu Budi Susilo dihubungi seperti dilansir tempo Rabu (19/12).
Ichu mengatakan pihaknya telah menyiapkan alat dan material konstruksi perbaikan jalan. Dia mengatakan akan melibatkan ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk mendesain rancangan jalan.
"Karena penanganannya mungkin akan butuh teknologi yang lebih spesifik," kata Ichu. Dia mengatakan desain itu akan dipakai bila pemerintah kota Surabaya menyetujuinya.
Sebelumnya, Jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya tiba-tiba ambles pada Selasa (18/12) sekitar pukul 21.30. Amblesan tanah diperkirakan sedalam 15-20 meter dan panjang 50 meter.
Proyek pembuatan basement RS Siloam Surabaya diduga kuat berada di balik amblesnya Jalan Gubeng. Namun yang menjadi perhatian banyak pihak saat ini adalah bagaimana mengembalikan fungsi salah satu jalan utama di Kota Surabaya tersebut terlebih dahulu.
"Memang ini (tanah ambles) berawal dari adanya pembangunan basement Rumah Sakit Siloam," tandas Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Rabu (19/12) seperti dilansir detik.
Luki mengatakan proyek basement mempunyai ukuran luas 70x70 meter persegi. Progres proyek ini baru berjalan 11 persen. Kedalaman yang digali sampai saat ini adalah 11 meter dari kedalaman 19 meter yang direncanakan.
Pemkot Surabaya telah menunjuk tim ahli yang akan menentukan penyebab amblesnya Jalan Gubeng. Tim ini akan bekerjasama dengan tim dari Labfor Polri.
Untuk sementara tim ini menduga penyebab amblesnya Jalan Gubeng adalah karena robohnya dinding penahan yang mengakibatkan adanya pergeseran tanah. Namun ia memastikan, pergeseran atau ambles ini bersifat lokal sehingga jalan yang ambles hanya setinggi dinding tersebut.
"Ini terjadi kolaps atau roboh. Dindingnya roboh jadi tanahnya sliding. Tanah ada pergeseran," terang salah satu tim ahli, Muji Hermawan.
Perbaikan jalan ambles ini sendiri diperkirakan bisa memakan waktu dalam sepekan. Namun hal ini bergantung pada teknologi yang digunakan. "Bisa seminggu tergantung kita alatnya," tambah Muji.
Ditanya alat apa saja yang dibutuhkan, Muji mengatakan pihaknya membutuhkan alat steel sheet pile dari baja. Alat ini akan dipasang sementara untuk membantu jalannya perbaikan.
"Karena kita butuh alat steel sheet pile dari baja. Akan kita pasang disana bersifat temporary sehingga dengan cepat jalan itu bisa diperbaiki dengan baik," lanjut Muji.
Muji menambahkan biasanya perbaikan dengan alat itu bisa memakan waktu hingga dua minggu. Namun pihaknya akan mengebut pembangunan ini dengan meminta dinas terkait menyiapkan pekerja yang sanggup bekerja siang dan malam.
Polisi sendiri belum menetapkan tersangka dalam peristiwa amblesnya Jalan Gubeng. Pihaknya masih melakukan penyelidikan secara intensif.
"Kita masih penyelidikan untuk ini, tentu dengan penyelidikan yang intensif untuk segera mengumpulkan bukti," kata Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmanto saat melakukan konferensi pers di Jalan Gubeng, Surabaya, Kamis (20/12). *
PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE), salah satu penggarap proyek parkir bawah tanah Rumah Sakit Siloam yang diduga menyebabkan amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya mengatakan akan bertanggung jawab. PT NKE menyatakan akan membangun kembali jalan itu bila hasil penyelidikan penyebab amblesnya jalan Gubeng telah diketahui.
"Kami ingin memperbaiki jalan itu secepatnya," kata Direktur Operasional PT NKE, Ichu Budi Susilo dihubungi seperti dilansir tempo Rabu (19/12).
Ichu mengatakan pihaknya telah menyiapkan alat dan material konstruksi perbaikan jalan. Dia mengatakan akan melibatkan ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember untuk mendesain rancangan jalan.
"Karena penanganannya mungkin akan butuh teknologi yang lebih spesifik," kata Ichu. Dia mengatakan desain itu akan dipakai bila pemerintah kota Surabaya menyetujuinya.
Sebelumnya, Jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya tiba-tiba ambles pada Selasa (18/12) sekitar pukul 21.30. Amblesan tanah diperkirakan sedalam 15-20 meter dan panjang 50 meter.
Proyek pembuatan basement RS Siloam Surabaya diduga kuat berada di balik amblesnya Jalan Gubeng. Namun yang menjadi perhatian banyak pihak saat ini adalah bagaimana mengembalikan fungsi salah satu jalan utama di Kota Surabaya tersebut terlebih dahulu.
"Memang ini (tanah ambles) berawal dari adanya pembangunan basement Rumah Sakit Siloam," tandas Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Rabu (19/12) seperti dilansir detik.
Luki mengatakan proyek basement mempunyai ukuran luas 70x70 meter persegi. Progres proyek ini baru berjalan 11 persen. Kedalaman yang digali sampai saat ini adalah 11 meter dari kedalaman 19 meter yang direncanakan.
Pemkot Surabaya telah menunjuk tim ahli yang akan menentukan penyebab amblesnya Jalan Gubeng. Tim ini akan bekerjasama dengan tim dari Labfor Polri.
Untuk sementara tim ini menduga penyebab amblesnya Jalan Gubeng adalah karena robohnya dinding penahan yang mengakibatkan adanya pergeseran tanah. Namun ia memastikan, pergeseran atau ambles ini bersifat lokal sehingga jalan yang ambles hanya setinggi dinding tersebut.
"Ini terjadi kolaps atau roboh. Dindingnya roboh jadi tanahnya sliding. Tanah ada pergeseran," terang salah satu tim ahli, Muji Hermawan.
Perbaikan jalan ambles ini sendiri diperkirakan bisa memakan waktu dalam sepekan. Namun hal ini bergantung pada teknologi yang digunakan. "Bisa seminggu tergantung kita alatnya," tambah Muji.
Ditanya alat apa saja yang dibutuhkan, Muji mengatakan pihaknya membutuhkan alat steel sheet pile dari baja. Alat ini akan dipasang sementara untuk membantu jalannya perbaikan.
"Karena kita butuh alat steel sheet pile dari baja. Akan kita pasang disana bersifat temporary sehingga dengan cepat jalan itu bisa diperbaiki dengan baik," lanjut Muji.
Muji menambahkan biasanya perbaikan dengan alat itu bisa memakan waktu hingga dua minggu. Namun pihaknya akan mengebut pembangunan ini dengan meminta dinas terkait menyiapkan pekerja yang sanggup bekerja siang dan malam.
Polisi sendiri belum menetapkan tersangka dalam peristiwa amblesnya Jalan Gubeng. Pihaknya masih melakukan penyelidikan secara intensif.
"Kita masih penyelidikan untuk ini, tentu dengan penyelidikan yang intensif untuk segera mengumpulkan bukti," kata Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmanto saat melakukan konferensi pers di Jalan Gubeng, Surabaya, Kamis (20/12). *
1
Komentar