Rekanan Dipenalti Rp 61 Juta Per Hari
Pengerjaan Pasar Badung harusnya tuntas Kamis pukul 00.00 Wita, namun proyek bernilai Rp 61,80 miliar ini masih tertunda 0,46%
Penyelesaian Proyek Molor, Pasar Badung Tetap Dipelaspas Hari Ini
DENPASAR, NusaBali
Pengerjaan proyek tahap II Pasar Badung yang dijadwalkan tuntas Kamis (20/12) pukul 00.00 Wita, ternyata molor dari target. Proyek Pasar Badung senilai Rp 61,80 miliar yang dikerjakan PT (Persero) Nindya Karya ini masih menyisakan 0,46 persen dari target kontrak yang ditentukan. Pihak rekanan pun dikenakan penalti sebesar Rp 61 juta per hari.
Pantauan NusaBali, Jumat (21/12) siang, sejumlah pekerja proyek masih mengerjakan perbaikan di Pasar Badung, Jalan Gajah Mada Denpasar. Pekerjaaan yang dilakukan, antara lain, perbaikan los dan kios, penyele-saian kori, dan pemasangan kelengkapan eskalator. Meski demikian, pasar yang digadang-gadang akan menjadi pasar terbesar dan termegah di Bali tersebut tetap akan diupacarai pamelaspas sesuai rencana pada Saniscara Umanis Sungsang, Sabtu (22/12) ini.
Plt Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta, mengakui sesuai kontrak, pengerjaan Pasar Badung seharusnya sudah selesai Kamis tengah malam. Namun, ternyata masih ada beberapa yang harus diperbaiki, seperti service kori dan rolling dor yang kurang sempurna. “Pekerjaan yang belum terselesaikan sekitar 0,46 persen. Itu harus dituntaskan," ujar Ngurah Jimmy yang juga Asisten II Setda Kota Denpasar.
Ngurah Jimmy menyebutkan, karena proyek tidak selesai tepat waktu, maka pihak rekanan yakni PT Nindya Karya dikenakan sanksi penalti. Hitungannya, rekanan diganjar denda 1 per 1.000 dari nilai kontrak per hari. “Penaltinya kurang lebih Rp 61 juta per hari," tegas Ngurah Jimmy. Artinya, jika baru tuntas dalam 4 hari, berarti pihak kontraktor kena penalti 4 x Rp 61 juta = Rp 244 juta.
Molornya pengerjaan proyek Pasar Badung juga diakui Ketua TP4D untuk Pembangunan tahap II Pasar Badung, Agus Sastrawan. Menurut Agus Sastrawan, ada sejumlah pekerjaan yang mesti diselesaikan. "Seperti yang sudah dilihat sendiri, masih ada pekerja. Jumlah pekerjaan yang mesti dituntaskan sekitar 0,46 persen," ujar Agus Sastrawan saat tinjau lokasi pembangunan Pasar Badung, Jumat kemarin.
Sedangkan Direktur Umum PD Pasar Kota Denpasar, AA Ngurah Yuliartha Putra, meminta agar pembangunan Pasar Badung dapat diselesaikan secepatnya. Masalahnya, keterlambatan penyelesaian pembangunan Pasar Badung akan berdampak terhadap proses pemindahan pedagang.
"Jika proyek ini selesai tepat waktu, para pedagang semestinya akan dipindahkan besok (hari ini), mengingat itu dewasa ayunya. Rencana kita, begitu selesai pemelaspasan, pedagang (yang lama direlokasi, Red) langsung pindah ke Pasar Badung. Tapi, kalau proyek tidak selesai tepat waktu, maka pemindahan pedagang juga tidak bisa dilakukan," sesal Yuliartha, Jumat kemarin.
Menurut Yuliartha, pihaknya akan mengontrol terus proses pengerjaan Pasar Badung. Dan, pembangunan Pasar Badung tetap harus mengutamakan kualitas. "Kita akan kontrol terus pengerjaannya. Kami minta agar selesai secepatnya, apakah dengan menambah tukangnya atau menambah jam kerja tanpa mengabaikan kualitas," terang Yuliartha.
Sementara itu, Deputi Project Manager PT Nindya Karya, Satrio Indrawibowo, mengatakan keterlambatan penyelesaian proyek Pasar Badung karena beberapa titik yang harus dilakukan penggantian, terutama meja los yang selama ini menjadi sorotan DPRD Denpasar. Pihaknya berkomitmen akan melanjutkan pengerjaan Pasar Badung hingga tuntas, meskipun dikenalan penalti Rp 61 juta per hari.
Menurut Satrio, pihaknya menargetkan pengerjaan Pasar Badung hingga tuntas 100 persen bisa dilakukan selama tiga hari. Sebab, proyek tertunda saat ini hanya 0,46 persen. "Kami terima penalti, karena keadaanya seperti itu. Kami yakin tiga hari ke depan bisa kita selesai,” kata Satrio.
Pembangunan tahap II Pasar Badung sudah dimulai 11 Mei 2018 lalu. Pasar Badung dibangun dengan 6 lantai. Berbagai fasilitas penunjang seperti lift dan eskalator disiapkan untuk kenyamanan pedagang dan pengunjung Pasar Badung. Sesuai Detail Engineering Design (DED), ada 5 lift dan 10 eskalator dipasang dari lantai dasar hingga lantai V.
Dari 5 lift tersebut, 4 unit di antaranya merupakan lift angkutan orang yang dihubungkan langsung dari basement hingga Lantai V. Sedangkan 1 lift khusus digunakam untuk angkutan barang. Sementara untuk 10 unit eskalator, dipasang dari lantai I hingga lantai V. Dalam satu lantai masing-masing menggunakan sepasang eskalator naik dan turun.
Total seluruh kios dan los yang tersedia di Pasar Badung mencapai 1.740 unit, dengan daya tampung parkir 128 mobil dan 23 mobil bok. Seluruh pedagang lama Pasar Badung (sebelum terbakar) yang jumlahnya mencapai 1.698 orang, dipastikan akan tertampung. *mi
DENPASAR, NusaBali
Pengerjaan proyek tahap II Pasar Badung yang dijadwalkan tuntas Kamis (20/12) pukul 00.00 Wita, ternyata molor dari target. Proyek Pasar Badung senilai Rp 61,80 miliar yang dikerjakan PT (Persero) Nindya Karya ini masih menyisakan 0,46 persen dari target kontrak yang ditentukan. Pihak rekanan pun dikenakan penalti sebesar Rp 61 juta per hari.
Pantauan NusaBali, Jumat (21/12) siang, sejumlah pekerja proyek masih mengerjakan perbaikan di Pasar Badung, Jalan Gajah Mada Denpasar. Pekerjaaan yang dilakukan, antara lain, perbaikan los dan kios, penyele-saian kori, dan pemasangan kelengkapan eskalator. Meski demikian, pasar yang digadang-gadang akan menjadi pasar terbesar dan termegah di Bali tersebut tetap akan diupacarai pamelaspas sesuai rencana pada Saniscara Umanis Sungsang, Sabtu (22/12) ini.
Plt Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta, mengakui sesuai kontrak, pengerjaan Pasar Badung seharusnya sudah selesai Kamis tengah malam. Namun, ternyata masih ada beberapa yang harus diperbaiki, seperti service kori dan rolling dor yang kurang sempurna. “Pekerjaan yang belum terselesaikan sekitar 0,46 persen. Itu harus dituntaskan," ujar Ngurah Jimmy yang juga Asisten II Setda Kota Denpasar.
Ngurah Jimmy menyebutkan, karena proyek tidak selesai tepat waktu, maka pihak rekanan yakni PT Nindya Karya dikenakan sanksi penalti. Hitungannya, rekanan diganjar denda 1 per 1.000 dari nilai kontrak per hari. “Penaltinya kurang lebih Rp 61 juta per hari," tegas Ngurah Jimmy. Artinya, jika baru tuntas dalam 4 hari, berarti pihak kontraktor kena penalti 4 x Rp 61 juta = Rp 244 juta.
Molornya pengerjaan proyek Pasar Badung juga diakui Ketua TP4D untuk Pembangunan tahap II Pasar Badung, Agus Sastrawan. Menurut Agus Sastrawan, ada sejumlah pekerjaan yang mesti diselesaikan. "Seperti yang sudah dilihat sendiri, masih ada pekerja. Jumlah pekerjaan yang mesti dituntaskan sekitar 0,46 persen," ujar Agus Sastrawan saat tinjau lokasi pembangunan Pasar Badung, Jumat kemarin.
Sedangkan Direktur Umum PD Pasar Kota Denpasar, AA Ngurah Yuliartha Putra, meminta agar pembangunan Pasar Badung dapat diselesaikan secepatnya. Masalahnya, keterlambatan penyelesaian pembangunan Pasar Badung akan berdampak terhadap proses pemindahan pedagang.
"Jika proyek ini selesai tepat waktu, para pedagang semestinya akan dipindahkan besok (hari ini), mengingat itu dewasa ayunya. Rencana kita, begitu selesai pemelaspasan, pedagang (yang lama direlokasi, Red) langsung pindah ke Pasar Badung. Tapi, kalau proyek tidak selesai tepat waktu, maka pemindahan pedagang juga tidak bisa dilakukan," sesal Yuliartha, Jumat kemarin.
Menurut Yuliartha, pihaknya akan mengontrol terus proses pengerjaan Pasar Badung. Dan, pembangunan Pasar Badung tetap harus mengutamakan kualitas. "Kita akan kontrol terus pengerjaannya. Kami minta agar selesai secepatnya, apakah dengan menambah tukangnya atau menambah jam kerja tanpa mengabaikan kualitas," terang Yuliartha.
Sementara itu, Deputi Project Manager PT Nindya Karya, Satrio Indrawibowo, mengatakan keterlambatan penyelesaian proyek Pasar Badung karena beberapa titik yang harus dilakukan penggantian, terutama meja los yang selama ini menjadi sorotan DPRD Denpasar. Pihaknya berkomitmen akan melanjutkan pengerjaan Pasar Badung hingga tuntas, meskipun dikenalan penalti Rp 61 juta per hari.
Menurut Satrio, pihaknya menargetkan pengerjaan Pasar Badung hingga tuntas 100 persen bisa dilakukan selama tiga hari. Sebab, proyek tertunda saat ini hanya 0,46 persen. "Kami terima penalti, karena keadaanya seperti itu. Kami yakin tiga hari ke depan bisa kita selesai,” kata Satrio.
Pembangunan tahap II Pasar Badung sudah dimulai 11 Mei 2018 lalu. Pasar Badung dibangun dengan 6 lantai. Berbagai fasilitas penunjang seperti lift dan eskalator disiapkan untuk kenyamanan pedagang dan pengunjung Pasar Badung. Sesuai Detail Engineering Design (DED), ada 5 lift dan 10 eskalator dipasang dari lantai dasar hingga lantai V.
Dari 5 lift tersebut, 4 unit di antaranya merupakan lift angkutan orang yang dihubungkan langsung dari basement hingga Lantai V. Sedangkan 1 lift khusus digunakam untuk angkutan barang. Sementara untuk 10 unit eskalator, dipasang dari lantai I hingga lantai V. Dalam satu lantai masing-masing menggunakan sepasang eskalator naik dan turun.
Total seluruh kios dan los yang tersedia di Pasar Badung mencapai 1.740 unit, dengan daya tampung parkir 128 mobil dan 23 mobil bok. Seluruh pedagang lama Pasar Badung (sebelum terbakar) yang jumlahnya mencapai 1.698 orang, dipastikan akan tertampung. *mi
Komentar