PBSI Bertekad Kirim 10 Wakil
Tahun depan fokusnya bagi atlet prioritas Olimpiade. Sedangkan yang muda akan kami arahkan ke Kejuaraan Dunia Junior dan Asia Junior.
Fokus Olimpiade Tokyo 2020
JAKARTA, NusaBali
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susi Susanti menyatakan para pebulutangkis Pelatnas PBSI siap fokus dalam perburuan tiket Olimpide 2020, di Tokyo, Jepang. Susi berharap meraih dua slot untuk tiap sektor, yang berarti meloloskan 10 wakil ke Olimpiade. Jika ingin tampil di Olimpiade, para pemain harus di posisi 16 besar rangking dunia. Perburuan poin dan ranking Olimpiade akan dimulai pada April 2019 dan berakhir Mei 2020.
“Tahun depan fokusnya bagi atlet prioritas Olimpiade. Sedangkan yang muda akan kami arahkan ke Kejuaraan Dunia Junior dan Asia Junior,” ujar Susi Susanti, dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PBSI 2018, di Jakarta, Sabtu (22/12) lalu.
Salah satu andalan Indonesia yang diprediksi meluncur mulus ke Olimpiade adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Lalu peluang lolos juga dimiliki Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan lain-lain.
Jika ada dua wakil Indonesia di posisi 16 besar di setiap sektornya, baik tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, maka Indonesia dapat memiliki maksimal 10 wakil di Olimpiade 2020.
“Setiap negara saat ini punya dua slot maksimal untuk tampil di Olimpiade, tapi dengan syarat harus masuk dalam 16 besar dunia. Jadi saya berharap itu dimaksimalkan. Hal itu yang menjadi target kami PBSI,” ujar Susi Susanti.
Dilansir situs PBSI, poin pertama yang jadi fokus PBSI adalah mempersiapkan nama-nama atlet elite yang berpotensi dan berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020.
Kedua, PBSI menargetkan mengirimkan dua wakil per sektor agar memperbesar peluang perolehan medali, khususnya emas. Adapun fokus ketiga di tahun depan adalah rencana persiapan serta akomodasi pemain dan tim selama di Tokyo jelang perhelatan Olimpiade.
Keempat, di level junior PBSI fokus mempersiapkan para atlet untuk ajang Kejuaraan Asia Junior 2019 dan Kejuaraan Dunia Junior 2019.
Poin kelima dan keenam menitikberatkan pada sub bidang sport science yang menjadi satu kesatuan dengan binpres. PBSI menargetkan peningkatan pengembangan program pendidikan kepelatihan daerah lewat jalur pendidikan di sekolah-sekolah, pelatihan guru olahraga lewat program Shuttle Time. Selain itu, PBSI juga akan meningkatan dan pengembangan program sport science khususnya dalam hal analisis performa.
Peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu juga berharap atlet-atlet andalan Indonesia memaksimalkan perebutan dua slot untuk setiap negara di masing-masing sektor untuk Olimpiade 2020. *ant
JAKARTA, NusaBali
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susi Susanti menyatakan para pebulutangkis Pelatnas PBSI siap fokus dalam perburuan tiket Olimpide 2020, di Tokyo, Jepang. Susi berharap meraih dua slot untuk tiap sektor, yang berarti meloloskan 10 wakil ke Olimpiade. Jika ingin tampil di Olimpiade, para pemain harus di posisi 16 besar rangking dunia. Perburuan poin dan ranking Olimpiade akan dimulai pada April 2019 dan berakhir Mei 2020.
“Tahun depan fokusnya bagi atlet prioritas Olimpiade. Sedangkan yang muda akan kami arahkan ke Kejuaraan Dunia Junior dan Asia Junior,” ujar Susi Susanti, dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PBSI 2018, di Jakarta, Sabtu (22/12) lalu.
Salah satu andalan Indonesia yang diprediksi meluncur mulus ke Olimpiade adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Lalu peluang lolos juga dimiliki Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan lain-lain.
Jika ada dua wakil Indonesia di posisi 16 besar di setiap sektornya, baik tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, maka Indonesia dapat memiliki maksimal 10 wakil di Olimpiade 2020.
“Setiap negara saat ini punya dua slot maksimal untuk tampil di Olimpiade, tapi dengan syarat harus masuk dalam 16 besar dunia. Jadi saya berharap itu dimaksimalkan. Hal itu yang menjadi target kami PBSI,” ujar Susi Susanti.
Dilansir situs PBSI, poin pertama yang jadi fokus PBSI adalah mempersiapkan nama-nama atlet elite yang berpotensi dan berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020.
Kedua, PBSI menargetkan mengirimkan dua wakil per sektor agar memperbesar peluang perolehan medali, khususnya emas. Adapun fokus ketiga di tahun depan adalah rencana persiapan serta akomodasi pemain dan tim selama di Tokyo jelang perhelatan Olimpiade.
Keempat, di level junior PBSI fokus mempersiapkan para atlet untuk ajang Kejuaraan Asia Junior 2019 dan Kejuaraan Dunia Junior 2019.
Poin kelima dan keenam menitikberatkan pada sub bidang sport science yang menjadi satu kesatuan dengan binpres. PBSI menargetkan peningkatan pengembangan program pendidikan kepelatihan daerah lewat jalur pendidikan di sekolah-sekolah, pelatihan guru olahraga lewat program Shuttle Time. Selain itu, PBSI juga akan meningkatan dan pengembangan program sport science khususnya dalam hal analisis performa.
Peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu juga berharap atlet-atlet andalan Indonesia memaksimalkan perebutan dua slot untuk setiap negara di masing-masing sektor untuk Olimpiade 2020. *ant
1
Komentar