Wacana Alih Fungsi Pasar Kertha Sari Jadi Sekolah Bikin Pedagang Resah
Wacana mengubah alih fungsi lahan Pasar Kertha Sari alias Pasar Latu di Desa Gerih, Kecamatan Abiansemal, menjadi lokasi pembangunan sekolah membuat sejumlah pedagang resah.
MANGUPURA, NusaBali
Mereka khawatir kena gusur jika wacana tersebut betul-betul terealisasi. Pedagang semakin resah lantaran belum ada sosialisasi sejauh ini terkait wacana tersebut. Tak ayal, banyak pedagang yang berharap supaya wacana mengubah lahan pasar menjadi sekolah dikaji ulang.
“Semoga jangan sampai seperti itu (dialihfungsikan, Red). Apalagi anak saya sedang sekolah, nanti perlu biaya,” ujar salah seorang pedagang yang mengaku menggantungkan hidup dari berjualan bahan pokok dan buah-buahan di Pasar Kertha Sari, Kamis (27/12).
Pedagang lainnya menimpali, kalaupun ada perombakan, mudah-mudahan tidak seluruhnya, melainkan hanya sebagian. “Boleh saja. Tapi biar sama-sama jalan, sebagian tetap dijadikan pasar, sebagian lagi jadi sekolah,” harap pedagang yang lain.
Menurut perempuan yang telah belasan tahun berdagang di tempat tersebut, kondisi pasar sebetulnya stabil. Malah, kalau hari-hari menjelang hari raya justru ramai. Yang belanja tak hanya warga sekitar Gerih, melainkan juga Gulingan, Peguyangan, bahkan Mambal. “Karena untuk buah, di sini sangat lengkap,” imbuh pedagang tersebut sembari menyebut jumlah pedagang keseluruhan di pasar tersebut sebanyak 84 orang.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sutarma, tak menyangkal rencana perombakan Pasar Kertha Sari. Sutarma mengatakan rencana tersebut sudah dibahas oleh Disdikpora Badung bersama pihaknya. Oleh karena itu, pihak Perumda Pasar Mangu Giri Sedana yang mengelola Pasar Latu sudah menyetujui. “Kami izinkan itu dipakai sekolah,” tegasnya.
Mengenai pedagang yang saat ini berjualan di sana, menurut Sutarma sedang dicarikan solusi. Salah satunya mencarikan lahan lainnya di Gerih, Abiansemal. “Untuk pedagang, sementara kan memang bertahan. Itu mau dicarikan solusi di Gerih,” ujarnya.
Sutarma menegaskan, seluruh area Pasar Kertha Sari yang memiliki luas 1 hektare lebih akan dijadikan sekolah. Mekanismenya, Pemkab Badung akan menarik kembali pasar tersebut dari Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, karena merupakan aset Pemkab Badung. “Mengenai usulan pedagang agar separuh tetap dipertahankan menjadi pasar, sepertinya tidak bisa,” tegasnya. Meski begitu dia mengaku usulan tersebut tetap akan disampaikan kepada pimpinan. *asa
Mereka khawatir kena gusur jika wacana tersebut betul-betul terealisasi. Pedagang semakin resah lantaran belum ada sosialisasi sejauh ini terkait wacana tersebut. Tak ayal, banyak pedagang yang berharap supaya wacana mengubah lahan pasar menjadi sekolah dikaji ulang.
“Semoga jangan sampai seperti itu (dialihfungsikan, Red). Apalagi anak saya sedang sekolah, nanti perlu biaya,” ujar salah seorang pedagang yang mengaku menggantungkan hidup dari berjualan bahan pokok dan buah-buahan di Pasar Kertha Sari, Kamis (27/12).
Pedagang lainnya menimpali, kalaupun ada perombakan, mudah-mudahan tidak seluruhnya, melainkan hanya sebagian. “Boleh saja. Tapi biar sama-sama jalan, sebagian tetap dijadikan pasar, sebagian lagi jadi sekolah,” harap pedagang yang lain.
Menurut perempuan yang telah belasan tahun berdagang di tempat tersebut, kondisi pasar sebetulnya stabil. Malah, kalau hari-hari menjelang hari raya justru ramai. Yang belanja tak hanya warga sekitar Gerih, melainkan juga Gulingan, Peguyangan, bahkan Mambal. “Karena untuk buah, di sini sangat lengkap,” imbuh pedagang tersebut sembari menyebut jumlah pedagang keseluruhan di pasar tersebut sebanyak 84 orang.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sutarma, tak menyangkal rencana perombakan Pasar Kertha Sari. Sutarma mengatakan rencana tersebut sudah dibahas oleh Disdikpora Badung bersama pihaknya. Oleh karena itu, pihak Perumda Pasar Mangu Giri Sedana yang mengelola Pasar Latu sudah menyetujui. “Kami izinkan itu dipakai sekolah,” tegasnya.
Mengenai pedagang yang saat ini berjualan di sana, menurut Sutarma sedang dicarikan solusi. Salah satunya mencarikan lahan lainnya di Gerih, Abiansemal. “Untuk pedagang, sementara kan memang bertahan. Itu mau dicarikan solusi di Gerih,” ujarnya.
Sutarma menegaskan, seluruh area Pasar Kertha Sari yang memiliki luas 1 hektare lebih akan dijadikan sekolah. Mekanismenya, Pemkab Badung akan menarik kembali pasar tersebut dari Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, karena merupakan aset Pemkab Badung. “Mengenai usulan pedagang agar separuh tetap dipertahankan menjadi pasar, sepertinya tidak bisa,” tegasnya. Meski begitu dia mengaku usulan tersebut tetap akan disampaikan kepada pimpinan. *asa
1
Komentar