Puluhan Krama Ikuti Turnamen Ceki
Sebanyak 40 ornag krama Buleleng, penggemar ceki, beradu otak dalam turnamen ceki yang dilaksanakan oleh Sekaa Teruna Teruni (STT) Jnana Yogena, Banjar Adat Banjar Tegal, Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Meriahkan Galungan
SINGARAJA, NusaBali
Turnamen yang dilaksanakan perdana itu dirangkaiakan untuk memeriahkan Hari Raya Galungan, berlangsung di Balai Banjar setempat, Kamis (27/12). Ketua Panitia Penyelenggara, Gede Pandri Hendranata, mengatakan turnamen ceki yang dilangsungkan perdana itu bertujuan memberikan wadah kepada krama yang menggemari permainan ceki tanpa harus berjudi. Pelaksanaan turnamen ceki itu juga disebutnya sebagai ajang menyama braya dan mempererat tali persaudaraan. “Kami mencoba mewadahi penggemar ceki, agar bisa berain tanpa harus berjudi, kami juga datangkan juri yang memang kompeten sehingga aturan permainannya jelas,” kata Pandri.
Empat puluh peserta itu dibagi menjadi delapan meja, yang masing-masing terdiri dari lima orang peserta. Masing-masing meja akan memilih peserta dengan poin tertinggi dan diadu kembali untuk mendapatkan pemenangnya. Dalam penilaian dewan juri menerapkan sistem poin dengan enam kali putaran main di setiap meja. Bagi peserta yang berhasil ‘ngandang’ akan mendapatkan dua poin, sedangkan yang berhasil ‘ngamatiang’ mendapatkan satu poin.
Panitia pun menyiapkan hadiah total Rp 3 juta untuk juara I, II dan III. Selain mendapatkan uang tunai, pemenang juga berhak atas piala dan piagam penghargaan. Sementara itu selain melangsungkan turnamen ceki, STT Jnana Yogena pada Selasa (25/12) lalu bertepatan dengan hari panamahan Galungan (sehari sebelum Galungan) melangsungkan lomba penjor antar krama banjar adat. “Ya sebagai komitmen kami menjalankan program sebagai STT juga ada nilai pelestarian adat dan budayanya dengan lomba penjor,” jelas Pandri. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Turnamen yang dilaksanakan perdana itu dirangkaiakan untuk memeriahkan Hari Raya Galungan, berlangsung di Balai Banjar setempat, Kamis (27/12). Ketua Panitia Penyelenggara, Gede Pandri Hendranata, mengatakan turnamen ceki yang dilangsungkan perdana itu bertujuan memberikan wadah kepada krama yang menggemari permainan ceki tanpa harus berjudi. Pelaksanaan turnamen ceki itu juga disebutnya sebagai ajang menyama braya dan mempererat tali persaudaraan. “Kami mencoba mewadahi penggemar ceki, agar bisa berain tanpa harus berjudi, kami juga datangkan juri yang memang kompeten sehingga aturan permainannya jelas,” kata Pandri.
Empat puluh peserta itu dibagi menjadi delapan meja, yang masing-masing terdiri dari lima orang peserta. Masing-masing meja akan memilih peserta dengan poin tertinggi dan diadu kembali untuk mendapatkan pemenangnya. Dalam penilaian dewan juri menerapkan sistem poin dengan enam kali putaran main di setiap meja. Bagi peserta yang berhasil ‘ngandang’ akan mendapatkan dua poin, sedangkan yang berhasil ‘ngamatiang’ mendapatkan satu poin.
Panitia pun menyiapkan hadiah total Rp 3 juta untuk juara I, II dan III. Selain mendapatkan uang tunai, pemenang juga berhak atas piala dan piagam penghargaan. Sementara itu selain melangsungkan turnamen ceki, STT Jnana Yogena pada Selasa (25/12) lalu bertepatan dengan hari panamahan Galungan (sehari sebelum Galungan) melangsungkan lomba penjor antar krama banjar adat. “Ya sebagai komitmen kami menjalankan program sebagai STT juga ada nilai pelestarian adat dan budayanya dengan lomba penjor,” jelas Pandri. *k23
Komentar