Kendaraan Tersendat di Jembatan Bilukpoh
Banyak pengguna jalan sengaja memelankan laju kendaraan karena ingin memotret kondisi di sekitar jembatan pascaterjangan banjir bandang pada Sabtu (22/12) malam.
Arus Lalu Lintas Masuk Bali
NEGARA, NusaBali
Arus kendaraan masuk Bali yang semakin meningkat seiring libur Natal dan Tahun Baru 2019 tersendat di sekitar Jembatan Bilukpoh, Jalan Umum Denpasar – Gilimanuk, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, yang sempat lumpuh karena terdampak banjir bandang, Sabtu (22/12) malam. Bahkan saat Umanis Kuningan, Kamis (27/12) sore, kendaraan menuju Denpasar tampak berjejer dari jembatan penghubung jalan nasional itu hingga di wilayah Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, atau mencapai panjang sekitar 5 kilometer.
Berdasar pemantauan NusaBali, Kamis sore kemarin, tersendatnya arus kendaraan menuju Denpasar di Jembatan Bilukpoh, itu antara lain disebabkan sejumlah pengguna jalan penasaran ingin melihat keadaan pascabanjir bandang di wilayah tersebut. Terutama di Lingkungan Bilukpoh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, bagian sebelah barat Jembatan Bilukpoh, yang kondisinya terlihat lebih jelas dari jalan raya. Pengguna jalan banyak yang berusaha memelankan laju kendaraan untuk mengabadikan kondisi setempat, dan otomatis membuat kendaraan di belakang ikut melaju pelan.
Namun hal serupa juga dilakukan pengguna jalan dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. Hanya saja Kamis sore kemarin, arus kendaraan menuju Gilimanuk tampak lebih lengang sehingga tidak sampai menyebabkan penumpukan kendaraan. “Kalau kendaraan ramai, biasa tersendat begini. Orang foto-foto sambil jalan. Kepadatan kendaraan ke arah Denpasar, ini kemungkinan besar kebanyakan orang yang mau liburan Nataru menuju Denpasar,” ujar salah seorang warga Lingkungan Bilukpoh Kangin.
Sementara Kabag Ops Polres Jembrana Kompol M Didik Wiratmoko, mengakui kerap terjadi penumpukan kendaraan di lokasi dimaksud. Meski Jembatan Bilukpoh sudah dapat dilalui secara normal, termasuk kendaraan berat, tetapi banyak pengguna jalan berusaha mengambil foto kondisi sekitar. “Banyak yang pingin eksis di media sosial. Bahkan, kadang ada yang sampai sengaja berhenti. Anggota kami di lapangan juga sudah sering meminta agar segera jalan, tetapi banyak yang begitu (sengaja berhenti, Red),” ujarnya.
Di samping hal tersebut, kata Kompol Didik, yang menjadi salah satu faktor utama adalah volume arus lalu lintas. Pada Kamis sore kemarin, arus kendaraan masuk Bali melalui jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk, terpantau cukup tinggi. Selain itu, juga terjadi hambatan arus lalu lintas terkait keberadaan Pasar Musiman Pergung di Lapangan Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo.
“Yang paling utama memang karena volume kendaraan meningkat. Kendaraan tetap jalan di Jembatan Bilukpoh, tetapi karena banyak yang ingin foto-foto dan pas kendaraan banyak, jadinya seperti itu. Tetapi ini terjadi hanya sore, pas kebetulan ramai. Tadi petang, anggota juga terus memantau, volume kendaraan semakin menurun, dan arus di sana (Jembatan Bilukpoh) sudah normal kembali,” tuturnya. *ode
NEGARA, NusaBali
Arus kendaraan masuk Bali yang semakin meningkat seiring libur Natal dan Tahun Baru 2019 tersendat di sekitar Jembatan Bilukpoh, Jalan Umum Denpasar – Gilimanuk, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, yang sempat lumpuh karena terdampak banjir bandang, Sabtu (22/12) malam. Bahkan saat Umanis Kuningan, Kamis (27/12) sore, kendaraan menuju Denpasar tampak berjejer dari jembatan penghubung jalan nasional itu hingga di wilayah Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, atau mencapai panjang sekitar 5 kilometer.
Berdasar pemantauan NusaBali, Kamis sore kemarin, tersendatnya arus kendaraan menuju Denpasar di Jembatan Bilukpoh, itu antara lain disebabkan sejumlah pengguna jalan penasaran ingin melihat keadaan pascabanjir bandang di wilayah tersebut. Terutama di Lingkungan Bilukpoh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, bagian sebelah barat Jembatan Bilukpoh, yang kondisinya terlihat lebih jelas dari jalan raya. Pengguna jalan banyak yang berusaha memelankan laju kendaraan untuk mengabadikan kondisi setempat, dan otomatis membuat kendaraan di belakang ikut melaju pelan.
Namun hal serupa juga dilakukan pengguna jalan dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. Hanya saja Kamis sore kemarin, arus kendaraan menuju Gilimanuk tampak lebih lengang sehingga tidak sampai menyebabkan penumpukan kendaraan. “Kalau kendaraan ramai, biasa tersendat begini. Orang foto-foto sambil jalan. Kepadatan kendaraan ke arah Denpasar, ini kemungkinan besar kebanyakan orang yang mau liburan Nataru menuju Denpasar,” ujar salah seorang warga Lingkungan Bilukpoh Kangin.
Sementara Kabag Ops Polres Jembrana Kompol M Didik Wiratmoko, mengakui kerap terjadi penumpukan kendaraan di lokasi dimaksud. Meski Jembatan Bilukpoh sudah dapat dilalui secara normal, termasuk kendaraan berat, tetapi banyak pengguna jalan berusaha mengambil foto kondisi sekitar. “Banyak yang pingin eksis di media sosial. Bahkan, kadang ada yang sampai sengaja berhenti. Anggota kami di lapangan juga sudah sering meminta agar segera jalan, tetapi banyak yang begitu (sengaja berhenti, Red),” ujarnya.
Di samping hal tersebut, kata Kompol Didik, yang menjadi salah satu faktor utama adalah volume arus lalu lintas. Pada Kamis sore kemarin, arus kendaraan masuk Bali melalui jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk, terpantau cukup tinggi. Selain itu, juga terjadi hambatan arus lalu lintas terkait keberadaan Pasar Musiman Pergung di Lapangan Pergung, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo.
“Yang paling utama memang karena volume kendaraan meningkat. Kendaraan tetap jalan di Jembatan Bilukpoh, tetapi karena banyak yang ingin foto-foto dan pas kendaraan banyak, jadinya seperti itu. Tetapi ini terjadi hanya sore, pas kebetulan ramai. Tadi petang, anggota juga terus memantau, volume kendaraan semakin menurun, dan arus di sana (Jembatan Bilukpoh) sudah normal kembali,” tuturnya. *ode
Komentar